~~~Happy Reading~~~
.
.
.
"Hagopeun mal manjiman dangsin neun asilte jyo
Meongil dola mannage doeneun nal
Dasin notji mala yo."Hakyeon mulai menyanyikan bait lagu yang menjadi lagu pengiring tariannya sembari melanjutkan tariannya yang sempat terhenti. Ia sudah tidak peduli apapun lagi, yang ia pikirkan sekarang adalah menyelesaikan penampilan bakatnya. Awalnya gadis itu memang kebingungan, namun tiba-tiba ide terlintas di benapnya. Jika tidak ada lagu, suarapun dapat menjadi iringan tariannya. Jadi, apa salahnya? Untung saja acaranya di adakan di luar, jadi ia tidak memikirkan tentang lighting lagi.
"I saeng e mothan sarang I saeng e mothan inyeon
Meongildola dasi manna neun nal
Naleul notji mala yo."Saat sebuah suara menimpali suara Hakyeon, gadis itu menoleh. Dilihatnya Eunji dan Taekwoon memasuki panggung dengan tersenyum. Sebuah harmoniepun tercipta, semua penonton yang awalnya ikut panik kini mulai menikmati kembali penampilan Hakyeon. Dengan senyuman yang merekah, Hakyeon menyelesaikan tariannya dengan indah.
Prok
Prok
Prok
Semua penonton bahkan para juripun ikut berdiri seraya bertepuk tangan. Semua orang terus saja mengucapkan kata hebat, karena mereka sama sekali tidak menyangka jika gadis mungil itu dapat menciptakan penampilan yang luar biasa. Setelah mereka bertiga menyatukan tangan dan memberi hormat, ketiganya berlari menuju backstage sembari tersenyum senang.
"Woaahh... Nunnaku memang yang terbaik," seru Won Geun yang sedaritadi menunggu di backstage. Ia memang tidak ikut membantu Hakyeon, karena ia rasa suara Eunji dan Taekwoonlah yang dibutuhkan Hakyeon tadi.
"Huwaa.. Kalian, hiks terimakasih banyak. Tan-tanpa bantuan kalian..-/ Sudahlah, sayang.. Kami datang hanya untuk membantumu," lera Taekwoon seraya memeluk erat kekasihnya.
"Eunji-ya, gomawo.. Jeongmal!"
"Ahaha cheonma, unnieku sayangg~"
Setelah mendengarnya, tangisan Hakyeon semakin menjadi. Ia sangat terkejut dengan perlakuan kedua sahabat dan kekasihnya itu. Awalnya ia berpikir jika ia harus menyelesaikan masalahnya sendiri, namun kedatangan ketiganya membuatnya berpikir jika sebuah masalah akan lebih mudah teratasi jika diatasi bersama. Gadis itu semakin mengeratkan pelukkannya pada sang kekasih, hal itu membuat Won Geun dan Eunji tertawa renyah.
"Chogieo.." Keempatnya menoleh saat mendengar sebuah suara mengintrupsi. Ternyata Choi saemlah orangnya, ia menatap mereka berempat, lalu tersenyum.
"Kalian tidak harus melanjutkan penampilan kalian karena hingga saat ini kami masih belum mengetahui penyebab matinya listrik di seluruh area sekolah. Jadi, sekarang kalian bisa meninggalkan backstage," jelas Choi saem.
Pernyataan Choi saem tentu membuat keempatnya terkejut, terlebih Taekwoon. Namja itu takut jika memang mereka tidak dapat menampilkan penampilan utama mereka, mereka akan kalah. Dan jika mereka kalah...
'Aniya..Andwe,' batin Taekwoon.
"Andwe, saem! Kenapa seperti itu? Kami tidak dapat menyerah sebelum bertarung, biarkan kami tampil, saem." Hakyeon dan yang lainnya sontak menolehkan kepalanya.
"Aniya.. Tidak bisa. Sudah.. kalian silahkan keluar dari backstage," mohon Choi saem lagi.
"Geunde, saem-/ Woonie, geumanhae. Sudahlah.. biarkan saja, mungkin ini bukan saatnya," potong Hakyeon. Taekwoon menatap kekasihnya tak percaya, bagaimana gadis itu bisa santai jika pertarungan bodoh ini jelas menyangkut masalah perjodohannya. Namja itu berpikir, kenapa jadi hanya ia yang memperjuangkan cinta mereka? Apa yang salah dengan Hakyeon?
KAMU SEDANG MEMBACA
My High School Story
ФанфикHakyeon pindah ke VIXX Akamedi karena sekolah lamanya yang ditutup. Di sana ia sering sekali bertengkar dengan anak asrama namja yang bernama Jung Taekwoon. Bagaimana kelanjutan hidup Hakyeon setelah kedatangan Taekwoon di hidupnya?? *WARNING GS*