~~~Happy Reading~~~
.
.
.
Taekwoon Pov
Sudah seminggu terlewat sejak penobatan Prince and Princess Vixx Akedemi, dan hingga sekarangpun aku masih tidak mengerti kenapa kami dapat terpilih. Banyak rumor yang tersebar jika kemenangan kami karena kami ini, kami itu, ataupun kami apalah aku tidak peduli. Yang terpenting kami menang. Awalnya saat tahu berita bahwa kami memenangkan kompetisi ini aku sangat senang, bagaimana tidak. Kompetisi bodoh yang melibatkan masalah perjodohan kekasihku sudah kumenangkan, itu artinya Hakyeon tidak akan dijodohkan dengan Ravi. Namun, sekarang aku rasa semuanya percuma.
Setelah hari penobatan itu, Hakyeon jarang sekali menghabiskan waktunya bersamaku. Entah apa yang telah menyita waktunya, namun setiap aku mengajaknya kencan selalu saja ada halangannya. Aku tidak ingin berpikiran seperti ini, namun memang kenyataannya jika kekasihku sekarang jadi lebih dekat dengan Ravi. Bukankah seharusnya ia lebih banyak menghabiskan waktu denganku? Ya.. Karena sekarang hubungan kami sudah tidak memiliki hambatan lagi. Tapi, ia malah lebih sering meninggalkanku demi urusan tak jelasnya. Tak jarang aku melihat mereka berjalan bersama, entah itu di area sekolah ataupun di luar area sekolah. Bahkan, aku merasa jika sekarang tempatku digantikan oleh namja itu. Aku tidak mengerti kenapa, tapi Won Geun dan Eunjipun lebih sering menghabiskan waktunya bersama Hakyeon dan Ravi. Keberadaanku saat ini seperti tidak dianggap. Ingin sekali aku kembali bersama mereka, namun sepertinya tidak bisa. Melihat Hakyeon tersenyum bahkan tertawa di antara mereka saja sudah membuatku senang.
"Woonie... Ayolah, kumohon. Sekali sajaa... yaa??" bujuk Hakyeon. Aku menoleh kearahnya yang sekarang masih saja memasang wajah memelas demi mendapatkan jawaban 'ya' dariku. Sebenarnya aku sudah muak sekali melihatnya memohon-mohon seperti itu, jika bukan dirinya mungkin aku sudah memaki-maki orang itu.
"Jawabanku tetap tidak, Yeonie," jawabku enteng. Aku kembali memfokuskan diriku dengan membaca buku yang ada di genggamanku.
"Ahhh.. Kenapa kau jahat sekali sih? Cuma sekali saja, Woonie.. Kumohon, ini demi Ravi. Sahabatmu, Wooniee.." bujuknya lagi. Apa aku tidak salah dengar? Dia menyebut Ravi sebagai sahabatku? Sejak kapan?
"Dia bukan sahabatku," ucapku singkat. Aku menutup bukuku, lalu beranjak dari bangku taman. Terlihat Hakyeon beranjak mengejarku.
"Sahabatku adalah sahabatmu juga, Woonie. Ayolah.. Kumohon, hanya satu lagupun tidak apa. Nee??" Aku menatap tajam gadis itu, apakah ia tidak bosan sedaritadi memohon seperti itu? Apa sih spesialnya acara ulangtahun Ravi sampai-sampai aku harus mengisinya dengan permainan pianoku. Hakyeon, aku tidak sanggup datang keacara ulangtahunnya yang pasti akan di datangi kedua orangtuanya dan orangtuamu. Aku masih sangat menyayangimu, aku tidak ingin melepasmu secepat ini. Setidaknya berikan aku sedikit waktu, setelah itu aku akan membiarkanmu bersamanya.
"Taekwoonie.." mohonnya lagi.
"Berhenti memohon!" tekanku. Aku sudah tidak sanggup lagi menahan emosiku, aku tidak sanggup di duakan secara terus terang seperti ini. Setidaknya jika memang kau sudah tidak mencintaiku, kau harus mengatakannya secara perlahan. Kulihat kekasihku menatapku terkejut, aku rasa aku sudah terlalu keras padanya.
"Haruskah aku? Kenapa tidak kau saja yang memainkan pianonya?" ucapku mulai menurunkan nada bicaraku. Walaupun tahu jika ia tak akan lama lagi bersamaku, aku tetap tidak bisa mengasarinya barang dengan kata-kata sekalipun.
"Aku... Kau tahu jika aku tidak dapat bermain piano, Woonie," ujarnya sedih.
"Lantas kenapa kau tidak menyuruh oranglain yang memainkannya?"

KAMU SEDANG MEMBACA
My High School Story
FanfictionHakyeon pindah ke VIXX Akamedi karena sekolah lamanya yang ditutup. Di sana ia sering sekali bertengkar dengan anak asrama namja yang bernama Jung Taekwoon. Bagaimana kelanjutan hidup Hakyeon setelah kedatangan Taekwoon di hidupnya?? *WARNING GS*