My High School Story 25

105 11 4
                                    


~~~Happy Reading~~~

.

.

.

"Mau apa kalian datang kesini?" tanya Hakyeon ketus.

"Cha Hakyeon, jangan berkata kasar dengan orangtuamu sendiri!" Hakyeon menolehkan kepalanya menatap kekasihnya, lalu menghela napas panjang. Gadis itu kan sudah pernah mengatakan padanya jika ia tidak menyukai kedua orangtuanya yang tidak pernah ada untuknya itu. Bukan, bukan maksud Hakyeon membeci kedua orangtuanya sejak dulu. Ia sangat menyayangi kedua orangtuanya, namun saat tahu keobsesian kedua orangtuanya terhadap perjodohannya, ia mulai berpikir. Sepertinya kedua orangtuanya hanya memanfaatkannya untuk kelancaran bisnis mereka saja.

"Sudahlah, nak Taekwoon. Tidak apa, ia memang seperti itu," ujar nyonya Cha lembut. Hal ini membuat Hakyeon berdecih licik.

"Aniya, bukan begitu. Yeonie tidak bermaksud, ahjumma," bela Taekwoon sembari menatap kedua orangtua Hakyeon yang sekarang duduk berhadapan dengannya di lobby sekolahnya lembut. Tadi, saat ia keluar dari backstage, ia tidak sengaja berpapasan dengan kedua orangtua Hakyeon. Jadi, mau tidak mau ia harus menahan amarahnya lalu menemani kekasihnya bertemu kedua orangtuanya. Ia tahu jika hubungan mereka jelas tidak baik.

"Sudahlah, Woonie. Aku harus berganti kostum," ujar Hakyeon sembari beranjak ingin meninggalkan mereka. Namun, Taekwoon menahan lengan kekasihnya dan menatapnya.

"Tidak bisa, Yeonie," ujar Taekwoon pelan.

"Hanbokmu sudah rusak, Yeonie" lanjutnya sembari menatap sedih kekasihnya itu.

"Mwo?? Apa maksudmu?" tanya Hakyeon.

"Dia yang melakukan itu semua," jawab Taekwoon geram saat mengingat-ingat kembali kejadian tadi. ia sedang berjalan keluar dari ruang ganti, lalu ia menemukan kostum menari Hakyeon yang berupa hanbok modern sudah tergunting-gunting berserakan di lantai. Penampilan Hakyeon memang membutuhkan kostum berupa hanbok, dan hanbok tersebut sangat sulit didapat. Makannya ia sangat marah melihat kostum milik Hakyeon yang sudah tidak berbentuk.

"Tidak mungkin, Woonie. Jangan menghentikanku dengan kata-kata bodohmu itu."

"Aku berani bersumpah, sayang. Kau bis-"

Taekwoon seketika menghentikan ucapannya kala sadar jika ia tidak sengaja memanggil Hakyeon dengan sebutan 'sayang' di depan kedua orangtuanya. Namja itu lantas menatap Hakyeon, namun nyatanya gadisnya itu tidak peduli dengan ucapannya. Karena pada dasarnya Hakyeon memang tidak keberatan jika ketahuan sudah memiliki kekasih. Toh memang dia tidak ingin dijodohkan.

"Kami sudah mencarikan penggantinya, mungkin sekarang sudah tiba," celetuk Cha ahjussi membuat Taekwoon dan Hakyeon menolehkan kepalanya.

"Aku tidak memerlu-/ Biar aku saja yang mengambilnya," potong Taekwoon. Namja itu menarik Hakyeon, lalu mendudukkannya lagi di bangkunya. Kemudian, ia pergi meninggalkan ketiganya untuk mengambil kostum yang dibicarakan Cha ahjussi. Sebenarnya, ia pergi bukan hanya ingin gadisnya berbicara dengan kedua orangtuanya, namun ia juga berusaha mengatasi kegugupannya saat tidak sengaja menyebut Hakyeon dengan panggilan 'sayang'.

Setelah kepergian Taekwoon, keadaan tiba-tiba hening. Tidak ada dari satupun mereka ingin memulai obrolan. Hakyeon rasa tidak ada lagi yang harus diobrolkan dengan kedua orangtuanya, namun kedua orangtuanya menunggu Hakyeon memulai obrolan. Jadi, keadaan ini terus saja berlalu.

"Kami ingin membicarakan sesuatu padamu," ucap Cha ahjussi yang akhirnya memulai obrolan.

"Aku akan menyusul Taekwoon," ujar Hakyeon sembari beranjak meninggalkan keduanya.

My High School StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang