My High School Story 29

150 14 6
                                    



~~~Happy Reading~~~

.

.

.

Hari menjelang malam, dan beberapa saat lagi acara ulangtahun Ravi yang ditunggu-tunggu Hakyeon akan di mulai. Namun, lain dengan seorang namja berkulit pucat yang sedang duduk terdiam di dalam pondok kecil miliknya itu. Namja itu masih saja terdiam walaupun anjing kecilnya sudah berkali-kali menggonggong di hadapannya. Karena bosan melihat majikannya terus saja bergeming, anjing kecil itu melompat dan jatuh di atas pangkuan majikannya itu.

"Omo! Holy.. Apa yang kau lakukan hm?" gumam namja tampan itu seraya mengelus pucuk kepala anjing kecilnya itu. Holy yang berada di pangkuan majikannya itu melenguh sedih. Ia tahu jika majikannya saat ini sedang dilanda kesedihan.

"Wae? Kenapa kau sedih?" tanyanya.

"Kau ingin aku datang?" tanyanya lagi. Kedua telinga anjing kecil itu yang awalnya terkulai lemas, kini mengacung tinggi. Lalu, ia menggonggong semangat.

Taekwoon terkekeh, lalu memeluk erat anjing kecilnya itu. " Arraseo.. Naega galkae" ujarnya dengan senyuman. Lalu, ia menurunkan Holy dan membereskan bajunya. Sepertinya anjing kecil itu sangat senang mendengar majikannya akan datang ke acara itu.

"Cha..Kalau begitu, sampai jumpa," ujarnya sembari mengelus kepala anjing kecil itu. Kemudian, namja itu berjalan keluar dari pondok kecilnya. Ia sudah siap dengan apapun yang akan terjadi nanti, lagipula ini semua demi kebahagiaan Hakyeon, gadis yang sangat ia cintai.

"Hyung!" Taekwoon menoleh, dan mendapati Won Geun yang berjalan ke arahnya. Ia tersenyum kecil, ternyata sahabatnya itu masih menganggapnya ada.

"Wae?" tanya Taekwoon.

Won Geun menghela napas. "Sebenarnya aku tidak boleh memberitahumu ini, tetapi kuharap kau dapat mengerti segalanya nanti," ucap namja itu. Taekwoon mengerutkan dahinya bingung.

"Apa maksudmu?" tanya Taekwoon heran. Won Geun hanya tersenyum, menepuk bahu Taekwoon pelan, lalu beranjak meninggalkannya.

'Jung Taekwoon, kau harus kuat,' batinnya.

Akhirnya, namja itu melanjutkan langkahnya menuju tempat parkir sekolah. Semalam ia sudah menyuruh supir rumahnya untuk mengantarkan mobil miliknya. Saat melewati tempat parkir, ia menghentikan langkahnya. Di sana terlihat Hakyeon yang sudah ada di dalam mobil yang sepertinya milik...

"Ravi.. Kau berangkat bersamanya, Yeonie? Lantas mengapa aku harus datang jika tanpa dirimu?" lirihnya. Hatinya berdenyut sakit sekali, lagi-lagi ia melihat kekasihnya sedang bersama dengan Ravi. Ia bertanya-tanya, mengapa selama ini gadis itu memohon padanya untuk hadir dalam acara ulang tahun Ravi, jika pada akhirnya ia seorang diri juga yang akan datang ke acara itu.

Tak ingin terus terlelap dalam kesakitan hati, ia melanjutkan langkahnya menuju mobil miliknya. Ia memasuki mobil tersebut, dan menjalankannya.

"Taekwoon-ah! Yakk...kenapa kau tidak mendengarku??" seru seseorang yang sedaritadi memanggil-manggil Taekwoon. Gadis cantik itu mengelus kesal, ia gagal lagi bertemu namja itu.

Taekwoon yang tidak mendengarnya tetap menjalankan mobilnya. Saat teringat jika ia belum membeli kado untuk Ravi, ia menghentikan mobilnya di depan toko jam. Ia memutuskan untuk membeli sebuah jam tangan untuk Ravi. Setelah menemukan yang cocok, ia membelinya tanpa lupa untuk membungkusnya. Setelah itu, ia kembali melanjutkan perjalanannya menuju sebuah hotel yang ia ketahui milik keluarga Ravi, tempat itu yang akan digunakan untuk melaksanakan acara ulang tahunnya.

My High School StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang