Ketika memang benar
Percakapan ini berakhir padaku
Percakapan ini berakhir di bagianku
Nyatanya
Memang benarHanya aku yang berharap padamu
Hanya aku yang mengejarmu
Dan hanya aku yang menginginkanmuSadarlah
Memulai sebuah percakapan
Tidak semudah membalikkan kedua telapak tangan
Tidak semudah menggengam asa
Tidak semudah meletakan harapMemulai sebuah percakapan
Memerlukan keberanian yang besar
Namun
Kau runtuhkan keberanian ituKu mencoba memperpanjang percakapan
Namun
Kau mempersingkatnyaKu mulai menyadari
Diammu
Jauhmu
Singkatmu
Ceritamu
Dan egomuSemuanya bersatu untuk menyuruhku menjauh
Laksana perahu yang selalu terdorong angin pengharapan
Jauh di tengah pulau
Laksana terdampar dan terjerumus ke negeri asingJauh di tengah laut
Terhempaskan oleh sejuta cerita yang menyakitkan
Ditemani gelombang yang menggulung terjal
Patah
Rapuh
Luluh
Menyisakan beribu kisah yang amat menusuk hati
Mencabik cabik jiwa
Dan terkutuk oleh waktuKotabumi, 10 0ktober 2017
19.28

KAMU SEDANG MEMBACA
Menanti dalam istiqomah
PuisiTELAH DITERBITKAN Sebagian part telah dihapus #42Dalampuisi(12-02-2018) #62Dalampuisi (14-01-2018) #64Dalampuisi (17-12-2017) Untuk kamu yang sedang menanti, maka ku wakilkan seluruh perasaanmu melalui sajak ini" Ada beberapa part terprivat tapi tid...