Kamu di mataku
Adalah mentari yang tidak pernah hilang
Tak perlu aku melukiskan seberapa indahnya mentari itu
Tak perlu aku mengatakan seberapa pentingnya mentari itu
Karena kamu pasti tahu jawabannyaKamu di mataku
Adalah harapan yang tidak pernah padam
Suatu saat nanti
Ku harap
Akan ada saat
Dimana aku bisa menggengam erat tanganmu
Dan tak pernah aku lepaskan
Kita berjalan bersama
Di bawah rintik hujan
Atau di bawah teriknya mentari
Layaknya lagu akadNamun sepertinya tidak
Mentariku adalah kamu
Cukup kau ketahui
Mentari yang sebenarnya iri padamu
Semesta iri padamu
Dan langit iri padamuKarena
Namamu adalah nama yang selalu ku sebut dalam doaku
Jika saja
Langit berkata padaku
Seberapa marahnya dia kepadamu
Karena
Setiap aku memandang langit
Yang muncul adalah kamu
Setiap kali aku menghitung bintang
Yang muncul adalah kamuDan setiap kali aku tersenyum
Senyumku adalah kamuKotabumi, 18 oktober 2017
15.03

KAMU SEDANG MEMBACA
Menanti dalam istiqomah
PoesíaTELAH DITERBITKAN Sebagian part telah dihapus #42Dalampuisi(12-02-2018) #62Dalampuisi (14-01-2018) #64Dalampuisi (17-12-2017) Untuk kamu yang sedang menanti, maka ku wakilkan seluruh perasaanmu melalui sajak ini" Ada beberapa part terprivat tapi tid...