“Dia demam, eomma. Aku mau membuatkannya bubur, tapi aku tidak bisa. Eomma mau membantuku kan?”
“Tentu saja, sayang. Kau tunggu saja di kamar dan jaga dia, hm?” jawab eomma sambil mengusap pipi Seul Hee. Betapa bahagianya Seul Hee setiap menyadari bahwa eomma nya begitu mendukung hubungan nya dengan Taehyung, bahkan eomma begitu mempercayai mereka berdua sampai-sampai mengizinkan mereka tidur dalam satu ruangan, tapi dengan keadaan pintu terbuka dan bantal guling yang memisahkan mereka sebagai syaratnya.
“Taehyung hyung menginap di sini hanya untuk memintamu menjaganya karena dia sedang sakit. Bukankah itu menyebalkan, noona?”
“Chan Hee. Jangan seperti itu.” Tegur Seul Hee.
“Taehyung hyung selalu bersikap dingin padamu, kenapa kau tetap bertahan dengannya, noona?” tanya Chan Hee yang terlihat sedikit kesal.
“Because I love him. Kau belum cukup umur untuk mengerti hal itu secara detail Yoon Chan Hee.” Jawab Seul Hee sambil mengusap rambut Chan Hee.
“Jika dia membuat noona menangis lagi, aku tidak akan tinggal diam.” Ucap Chan Hee yang berhasil membuat Seul Hee dan eomma-nya tertawa.
Setelah itu Seul Hee pun meninggalkan Chan Hee dan eomma-nya di dapur untuk menemani Taehyung di kamarnya. Taehyung masih tertidur dengan kain lembab di keningnya. Seul Hee duduk di pinggir tempat tidurnya dan kembali memeriksa suhu tubuh Taehyung.
“Panas nya belum turun juga.” Lirih Seul Hee.
Mata Seul Hee pun menjadi sendu saat melihat wajah Taehyung memucat. Taehyung selalu seperti ini, dia akan demam jika tidak tidur semalam saja. Belajar memang penting, tapi jika kau memaksakan dirimu itu juga tidak baik. Itu yang selalu Seul Hee katakan pada Taehyung.
“Kau melamun?” ucap Taehyung yang berhasil memecahkan lamunan Seul Hee, dia pun hanya tersenyum tipis.
“Ini kan sudah biasa terjadi, besok aku juga sembuh.” Jawab Taehyung yang mengetahui kekhawatiran Seul Hee.
“Tapi panasmu belum turun juga, Oppa. Kita ke rumah sakit saja ya?” pinta Seul Hee yang tentu saja ditolak Taehyung.
“Aku tidak mau.”
“Ini sudah hitungan 5jam dan suhu tubuhmu belum mencapai normal.”
“Aku tidak apa-apa.”
“Tidak bisakah kau mendengarkanku, oppa? Aku memang tidak pintar, tapi untuk urusan ini aku sangat tau kalau kau tidak baik-baik saja.” Ucap Seul Hee meninggikan suaranya.
“Aku bilang aku tidak apa-apa, Yoon Seul Hee.” Jawab Taehyung tidak kalah dengan suara Seul Hee.
“Bisakah kau tidak memancing pertengkaran kita terjadi, huh?” tambah Taehyung yang melihat Seul Hee menentangnya tadi, mendengar itu Seul Hee menundukkan kepalanya.
“Buburnya sudah matang. Makanlah, Taehyung-ah.” Tiba-tiba eomma Seul Hee datang di tengah-tengah hawa dingin itu.
“Kau kenapa, Sayang?” tanya nya yang melihat Seul Hee menundukkan kepalanya, Seul Hee pun menggelengkan kepalanya, eomma Seul Hee pun tak percaya dan melirik Taehyung.
“Tidak apa-apa, Eomma. Maaf aku merepotkanmu.”
“Astaga, tentu saja tidak sayang. Makanlah, hm, dan ini tadi Chan Hee juga sudah membelikan obat demammu. Kalau begitu eomma taruh bubur ini di sini hm? Makanlah. Eomma keluar dulu.” Jelas eomma lalu mengusap kepala Seul Hee sebelum dia meninggalkan ruangan ini.
Taehyung pun merubah posisi tidurnya menjadi bangun dan duduk bersandar di kepala tempat tidur Seul Hee, lalu menatap Seul Hee yang masih membisu. Taehyung pun tersenyum tipis, lalu menarik Seul Hee ke dalam pelukannya.
“Aku terlalu keras padamu tadi. Maafkan aku.” Bisik Taehyung.
Seul Hee pun langsung membalas pelukan Taehyung dengan erat, dan kembali menangis.
“Aku hanya khawatir. Aku tidak mau melihatmu sakit, Oppa.” Ucapnya disela-sela tangisannya, Taehyung tersenyum dan mengusap kepala Seul Hee dengan lembut.
“Aku tau.” Jawabnya.
“Tubuhmu panas sekali.” Keluh Seul Hee.
“Yasudah lepaskan pelukannya.” Goda Taehyung yang langsung diberi reaksi cepat oleh Seul Hee, dia menggelengkan kepalanya dan mengeratkan pelukannya.
**
“Tidak belajar? Bukankah minggu depan kalian ada ujian, hm?” tanya Taehyung karena sedaritadi Seul Hee hanya menyibukkan dirinya untuk mengurus Taehyung.
“Kau tau dari mana kalau aku akan ujian?”
“Jungkook. Belajarlah.” Perintah Taehyung.
“Tapi kan masih lama. Nanti saja belajarnya, aku ingin menjaga oppa saja ya.” Jawab Seul Hee yang masih belum menurut.
“Ambil bukumu sekarang. Aku ajarkan kalau tidak mengerti.” Ucap Taehyung yang akhirnya dituruti Seul Hee, dengan semangat dia mengambil buku nya.
“Matematika?” tanya Taehyung saat Seul Hee memberikan buku itu padanya.
“Iya. Oppa tidak pusing kan?”
“Bukannya hari Senin itu bahasa Inggris?”
“Ish. Kalau itu kan aku sudah bisa. Jadi ini saja yang sulit.” Protes Seul Hee.
“Sombong sekali.” Umpat Taehyung ditemani kekehannya saat mendengar jawaban Seul Hee.
“Yasudah, yang mana yang tidak kau mengerti?”
“Semuanya.” Jawab Seul Hee tanpa ragu.
“MWO? Aish…” sentak Taehyung yang dibarengi dengan ringisannya, kepalanya terasa sakit saat dia terkejut tadi.
“Rumus cepat itu hilang, oppa.”
“Catatannya hilang? Dan itu juga langsung hilang dari ingatanmu, huh?” tanya Taehyung yang tanpa sadar memarahi Seul Hee, Seul Hee pun hanya mengerucutkan bibirnya, dia tau dia salah.
“Yasudah akan kubuatkan lagi. Kau pelajari, besok kita belajar lagi, hm?” tambah Taehyung yang langsung dijawab anggukan oleh Seul Hee.
Tangan Taehyung pun terangkat untuk mengusap kepala Seul Hee. Seul Hee tambah kekanakan.
“Aku tidak marah.” Ucapnya.
Seul Hee pun langsung berhambur ke dalam pelukan Taehyung. Kembali dia merasakan suhu tubuh Taehyung yang tak kunjung menurun.
“Suatu saat nanti, aku akan membuat Oppa bangga denganku. Aku janji.” Bisik Seul Hee yang lebih terdengar seperti lirihan oleh Taehyung.
“Aku akan ingat janjimu ini.” Balas Taehyung.
**
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Love Like This
Fanfiction"Taehyung memiliki caranya sendiri untuk mencintaiku. Aku yakin itu." - Seul Hee