14A

1.2K 75 1
                                    

“I want to stay by your side.”

***

“Seul Hee.. Dia belum pulang. Ini sudah hampir jam 9 malam, Jungkook bilang dia pergi bersamamu jadi Jungkook pulang lebih dulu, tapi tadi Seul Hee menghubungi Chan Hee, dia menangis, dia bilang dia tidak jadi pergi bersamamu, tapi setelah itu dia tidak mengatakan apa-apa lagi pada Chan Hee, dia hanya memanggil nama Chan Hee dan menangis. Bagaimana ini, Taehyung-ah?”

Napas Taehyung menjadi sesak saat mendengar ucapan eomma Seul Hee, ini semua salahnya.

“Aku.. Aku baru sampai di sekolah. Bilang pada Jungkook dia tidak usah mencari, biar aku dan Jimin saja, eommonie. Aku janji akan menemukannya. Jangan khawatir.” Jawab Taehyung yang sebenarnya dia lebih khawatir lebih dari apapun.

Sambungan telepon terhenti. Taehyung langsung turun dari bus dengan cepat, diikuti dengan Jimin yang tanpa diberitahu dia sudah mengerti harus apa. Mereka berdua berpencar.

“Aku akan menelusuri setiap pemberhentian bus. Aku yakin dia pasti tidak mengerti jalan pulang. Jika kau menemukannya hubungi aku.” Pinta Taehyung yang disetujui oleh Jimin.

“Kau di mana, sayang?” bisiknya pada dirinya sendiri.

Dia pun mulai berlari kesana kemari dengan napas yang tidak terkontrol. Taehyung benar-benar akan mengutuk dirinya jika sampai terjadi sesuatu yang buruk pada Seul Hee.

Bahkan cuaca malam ini pun juga ikut menyalahkannya. Hujan tiba-tiba turun dengan derasnya.

**

“Eomma… Eomma…” lirih Seul Hee.

Seul Hee menangis saat menyadari dia berada di daerah asing, dia tidak tau di mana dia berada. Dia tidak berani untuk bertanya ataupun meminta tolong kepada orang-orang di sekitarnya.

Tubuhnya bergetar karena kedinginan, sudah hampir satu jam dia berjalan di bawah guyuran air hujan. Hujan tidak turun sederas sebelumnya, dengan itu membuat suasana menjadi lebih dingin.

“Taehyung oppa… Tolong aku. Aku takut.” rengeknya kali ini.

“Omo, apa yang gadis kecil ini lakukan sendirian?”

Tidak. Seul Hee dalam bahaya kali ini. Tubuh Seul Hee bergetar lebih kencang dari sebelumnya, dia kedinginan dan ketakutan sekarang. Perlahan dipercepatnya langkahnya itu untuk meninggalkan si pemilik suara itu.

“Aigoo. Aigoo. Kau ketakutan, hm?”

Astaga. Ternyata bukan hanya satu orang saja yang mendekati Seul Hee. Mereka berdua, dan salah satu di antaranya berhasil menghadang Seul Hee. Lelaki tua yang memegang botol minuman di tangan kanannya. Sial! Mereka mabuk berat.

“Kenapa kau sendirian di sini, hm?” tanya nya yang dengan berani merangkul tubuh Seul Hee.

“Jangan sentuh aku. Aku mohon.” Lirih Seul Hee yang menghempaskan tangan lelaki tua itu dengan lemas.

“Omo, tubuhmu basah sekali. Aah, murid sekolah!” ucap yang satunya lagi saat melihat seragam Seul Hee.

“Tinggalkan aku sendiri. Aku mohon.” Pintanya dengan suara yang menyedihkan.

“Hmm, tidak bisa sayang. Kau ini masih di bawah umur, tidak baik jika berkeliaran di malam hari sendirian. Biar kami temani, hm?” jawab lelaki tua itu dengan suara yang menjijikkan.

“Taehyung oppa..” lirih Seul Hee disela tangisnya.

“Omo… Kenapa kau menangis? Kami tidak akan menyakitimu, kami akan menemanimu gadis kecil. Hahaha!!” jawabnya lagi dengan gelak tawanya yang terdengar menakutkan untuk Seul Hee.

Our Love Like This Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang