Ketua Osis VS Ketua Kelas

Part 14

Bunga menatap sayu Lili yang tengah memandang mamanya. Pikiran Bunga berkecamuk, ia sangat yakin wanita di depannya ini adalah mama Saturnus. Bunga semakin penasaran, ia bertanya-tanya dalam hati, apakah Lili anak kandung Ronald? Ataukah ia anak dari pria lain? Dia adik kandung Saturnus atau adik tiri? Atau beda ayah beda ibu dengan Andre? Dan masih banyak lagi.

Entah kenapa Bunga sangat tertarik dengan kehidupan Saturnus yang menurutnya sangat unik.

Bunga pun mengajak Lili kembali ke kamarnya karena wajah gadis itu terlihat pucat. Sesampai disana, Bunga tidak menemukan apa-apa selain selembar kertas yang bertuliskan,

"Kami ada di kantin ya"

By : Lola cakep, Siti menggemaskan dan Darrel cakep menggemaskan.

"Anjir alay" batin Bunga.

"Kakak gak sekolah?" tanya Lili menatap Bunga.

Bunga tersenyum, "Ini pakai seragam, berarti sekolah dong"

"Banyak kok yang pake seragam tapi gak sekolah"

Jleb.

"Kakak sekolah, tapi kan lagi ulangan tengah semester makanya pulang cepet" jelas Bunga membuat Lili mengangguk paham.

"Lili udah masuk sekolah?" tanya Bunga, Lili mengangguk "Baru kelas 1"

"Terus Lili tadi ngirim surat izin ke sekolah?"

"Nggak" Lili menggeleng, "Walaupun Lili gak masuk tanpa kabar, pasti di kasih izin tau sakit. Gak bakalan alpa"

Dahi Bunga mengekerut, "Lah kok bisa?"

"Soalnya yang punya sekolah papanya Lili"

"Hah? Papa?!"

Bunga menatap serius Lili, sifatnya yang memang selalu ingin tahu muncul ke permukaan, "Terus Papa Lili mana? Kok gak pernah jenguk mama Lili?"

Lili menggeleng, tatapannya terasa pedih. "Kemarin sekretarisnya papa datang, Lili denger dia cuma ngurus bayar rumah sakit terus pergi gitu aja."

"Istri papa banyak, jadi dia gak bakalan mau ngurusin mama"

Mata Bunga membulat lagi mendengar ucapan gadis cilik di depannya, "Yaudah, gak apa-apa kok. Kan kakak Bunga ada, Kakak Darrel, Kakak Lola, Kakak Siti terus nanti kakak Adiba juga bakalan datang" ucap Bunga membuat mata Lili berbinar seketika. Gadis itupun tersenyum sembari menghapus air mata yang sudah menggenang di pelupuk matanya.

"Kakak kenapa baik banget sama Lili. Kakak sampai terluka nolongin Lili waktu di dalam mobil, terus kakak sampai rela kesini buat temenin Lili?" tanya Lili polos.

Bunga tersenyum, "Sesama manusia itu kan harus saling menolong" Jeda Bunga, "Lili juga harus begitu, membantu orang yang memerlukan pertolongan. Entah itu kaya, miskin, laki-laki, perempuan, jelek, cantik, harus Lili tolong kalau Lili mampu."

Lili mengangguk, "Kak.."

"Iya?"

"Kakak sayang gak sama Lili?"