Flashback.

8.8K 544 18
                                    

*ini bukan lanjutan dari part sebelumnya.

Brakkk!!!

"Mama!!!"

"Mama!!"

Saturnus kecil berteriak keras memanggil mamanya yang  perlahan menjauh dengan mobil silvernya. Ia tak memedulikan lutut kanannya yang berdarah akibat tergores aspal di bawahnya.

Saturnus terus berteriak, ia mencoba bangun dan mengerjar mamanya, namun sia-sia saja karena sepeda kebesaran yang menindih kaki kirinya. Ia tadi nekat mengejar mamanya dengan sepeda entah milik siapa, yang menyebabkannya terjatuh seperti ini.

"Uhhh!!!"

Saturnus menolehkan kepalanya, ia menatap sayu gadis seumuranya yang nampak bersusah payah mengangkat sepeda tersebut.

Saturnus mencoba membantu gadis itu dan ya berhasil! Gadis itu tersenyum puas sembari mengulurkan tangannya ke arah Saturnus.

Dengan ragu, Saturnus menerima uluran tangan mungil tersebut, ia kemudian di papah gadis itu menuju bangku yang ada di depan rumah Saturnus.

Sepedanya? Dibiarkan tergeletak di tengah jalan.

Gadis itu merogoh sakunya dan mengeluarkan 3 buah hansaplast biru bergambar dinosaurus, dan menempelkannya di lutut bocah cilik itu. Ringisan Saturnus hilang begitu saja kala gadis itu meniup-niup lututnya.

Gadis itu mendongakkan kepalanya, ia tersenyum menatap Saturnus.

Bagaikan disihir, mata Saturnus tanpa berkedip memandang gadis itu. Wajahnya yang cantik, dan senyum manisnya membuat jantung Saturnus kecil berdebar.

"Bunga!"

Gadis itu menoleh, ia seketika berdiri dan berjalan mendekati pria berseragam putih biru sembari melambaikan tangannya kepada Saturnus.

Saturnus memang diam tak bergerak memandangi gadis itu, tetapi bibirnya terus saja bergerak kecil, menyebutkan sebuah nama.

'Bunga'.

BRAKK

Awhhh

Saturnus memegang bokongnya yang terasa sakit. Ia merutuk kesal sembari menaiki ranjangnya kembali.

Ah, rupanya Saturnus baru saja tergelincir dari atas kasur.

Mengingat mimpinya tadi,  Saturnus tersenyum kecil. Berulang kali mimpi itu mendatanginya, seakan tidak pernah bosan.

Memori ingatan Saturnus mencuak ke permukaan. Ia terkekeh kecil mengingat bagaimana perjuangannya mencari alamat gadis cilik yang tak lain adalah Bunga dulu. Bahkan, ia rela bolos pelajaran olahraga, demi mengejar Bunga yang lewat di depan sekolahnya. Setelah berhasil mengetahui alamat gadis itu, Saturnus mulai menjadi penguntit setianya.

Saturnus ingat betul, dirinya saat sekolah dasar sering mendapat nilai di bawah standar, bahkan karena nilainya yang rata-rata berwarna merah, ia hampir tidak naik kelas.

Saat kelas 6, Saturnus mengetahui Bunga akan mendaftar di salah satu SMP favorit di jakarta, Saturnus pun bertekad ikut masuk kesana.

Ia belajar penuh sehari semalam, bahkan papanya tak menyangka dan mengira Saturnus sedang sakit parah atau bahkan kerasukan belajar seperti ini. Namun, perjuangan Saturnus tidak sia-sia, ia berhasil masuk ke Smp favorit dengan nilai tertinggi. Saturnus cukup senang, walaupun ia di kelas A dan Bunga di kelas E.

Saturnus terus saja menjadi penguntit setia Bunga, bahkan ia yakin Bunga tidak mengetahui keberadaannya bahkan mungkin lupa dengannya karena ia memang selalu menghindar jika bertemu gadis itu. Entah kenapa Saturnus merasa malu.

Dan saat memasuki kelas 11, Saturnus bertekad kembali mendekati Bunga. Ia meninta temannya yang merupakan anak kepala sekolah untuk membantunya pindah ke kelas Bunga dengan alasan untuk mengawasi anak-anak nakal disana. Ia memamfaatkan jabatannya yang sebagai ketua osis, agar kepala sekolah menyetujui usulannya.

Dan yak, berhasil.

Entah takdir atau bagaimana, Saturnus selalu di pertemukan dengan Bunga. Dan dengan perlahan-lahan, Bunga mulai mengetahui satu persatu masa lalu kelamnya. Jujur saja, Saturnus sedikit merasa tenang karena Bunga yang mengetahuinya bukan orang lain.

Dan tentang Andre -------

Tok tok tok.

Lamunan Saturnus buyar seketika.

"Den, makanan sudah siap. Tuan sama nyonya sudah menunggu di bawah."

Saturnus menghela napas kasar, ia segera turun dari kasurnya setelah meneriaki kata 'Tunggu sebentar' kepada pembantunya itu.

Saturnus pun berjalan mendekati lemari, untuk berganti pakaian dan menemui Papa dan mama tirinya.

📝

Cieeee author update walaupun bukan lanjutan part sih wkwkwk. Ini lebih kepada menceritakan bagaimana Saturnus bertemu dengan Bunga.

Author bukannya gak mau update. Tapi kata mama, bentar lagi semesteran, harus belajar gak boleh main hp terus (tuhh dengerin para readers) jadi deh, hp author di sitaa :'v *huaaaa nangis guling-guling

Okeee tunggu kelanjutan cerita membosankan ini yakk😂 makasih sudah mau baca cerita alay lebay kek gini😂😂


Udh dulu ya... See you next part bye-bye!!!😘😘

Ketua Osis VS Ketua KelasTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang