Bersamaan dengan Bel yang berdering keras, Essay untuk ulangan Sosiologi sudah sepenuhnya terjawab oleh Bunga. Bunga hanya terkekeh geli melihat teman kelasnya yang saat ini sedang heboh mencari jawaban, pak Amir yang di tugaskan mengawas entah berada di mana.
Saat sampai di ujung pintu, langkah Bunga terhenti. Ia menatap bingung Andre yang saat ini menyengir sembari memegang dua buah ice cream.
Bunga pun sempat menoleh ke belakang dan melirik Lola yang saat ini berdiri di depan meja guru dan tengah menatap mereka.
Andre menyodorkan salah satu ice cream tersebut ke arah Bunga. Dalam hati Bunga mengumpat kesal karena Andre sama sekali tidak mendengar ucapannya di mobil bahwa Lola menyukai Andre, dan Andre tau Lola adalah sahabat Bunga. Apa yang akan di pikirkan Lola yang saat ini tengah menatapnya?!
Andre menarik tangan Bunga dan meletakkan dengan paksa ice cream tersebut. Bunga mendelik kesal, namun seketika berubah menjadi heran begitu melihat Andre berjalan melewatinya.
Andre berhenti tepat di depan Lola, ia tersenyum sangat manis membuat beberapa siswi IPS 3 ini memekik girang.
Andre menyodorkan satu-satunya ice cream yang tersisa di tangannya ke arah Lola. Lola kaget bukan main, ia bahkan tak pernah bermimpi bahwa cowok yang di sukainya memberikannya coklat atau ice cream.
"Ini...?" ucap Lola gugup, jantungnya berdetak dua kali lipat dari biasanya. Ia menyadari sikapnya yang terlalu berlebihan karena Bunga juga diberikan ice oleh senior tampannya ini.
"Ambil"
Lola tersenyum kaku, "Kenapa.. Kakak ngasih gue.. Ice cream ini?"
"Kenapa ya?" ucap Andre dengan nada menggoda, "Lo cantik banget sih"
"CIEEEE"
"ADA YANG BAKALAN NGASIH TERAKTIRAN NIH"
Anak-anak ips 3 berseru girang sembari meneriaki Lola yang blushing saat ini, Andre hanya cuek saja mendengar teriakan mereka.
"Kakak ih, " ucap Lola salting, "Makasih ya kak"
Andre tersenyum sembari mengangguk kemudian membalikkan badannya dan berjalan ke arah pintu. Ia juga sempat-sempatnya mengedipkan sebelah mata ke arah siswi di kelas ini membuat suasana makin heboh.
Bunga bingung, "tuh alien keracunan apasi?!". Saat Andre sudah keluar dan menjauh dari kelasnya, Bunga pun dengan segera menyusul cowok itu.
"Kak Andre!!"
Andre berbalik dan tersenyum miring melihat Bunga yang berlari mengejarnya. Andre tau Bunga mengikutinya, oleh sebab itu ia melangkahkan kaki menuju perpustakaannya yang sepi.
Andre mengangkat alisnya seolah berkata 'apa' kepada Bunga. Bunga mendengus, "cih, sok keren."
"Kakak kenapa tiba-tiba ngasih Lola ice cream? " tanya Bunga to the point.
"Kenapa? Cemburu ya?" Goda Andre.
Bunga memutar bola matanya malas, ia menatap Andre serius, "Kakak jangan bikin Lola baper kalo cuma di phpin!"
"Yang ngasih harapan juga siapa?"
Bunga membulatkan mata mendengar jawaban Andre, "Sikap kak Andre tadi itu sama aja ngasih harapan ke Lola!! Jangan buat dia terbang tapi ujung-ujungnya di hempaskan gitu aja! " kesal Bunga.
Andre menatap datar Bunga, "Gue udah tau jawabannya"
"Hah?" dahi Bunga mengkerut, ucapan Andre sama sekali tidak ada hubungannya dengan ucapannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ketua Osis VS Ketua Kelas
Teen FictionPart awal emang singkat-singkat. Tp baca aja dulu lah😂 ** Bunga sangat membenci Saturnus, ketua Osisnya. Pasalnya, sejak Saturnus pindah ke kelasnya, cowok itu selalu saja mendapat perhatian lebih dari guru-guru. Murid di kelasnya pun lebih takut k...