"Nama saya Lili"
Entah darimana Saturnus berpikiran bahwa Bunga yang dicari gadis kecil ini adalah Bunga yang di kenalnya.
Saturnuspun mengangguk, ia menarik tangan gadis kecil itu sehingga benar-benar berdiri, kemudian menggenggam tangannya dan membawanya menuju ke mobilnya.
"Lili gak takut sama kakak?" tanya Saturnus sambil menyalakan mobilnya.
Lili menoleh. "Kenapa takut?"
"Kan kakak orang asing. Lili gak takut kakak bawa pergi kemana gitu?"
Lili menggeleng. "Nggak. Kakak terlihat seperti orang baik, jadi kakak nggak mungkin berbuat jahat sama Lili." balasnya sambil tersenyum.
Saturnus mengkerutkan dahinya sejenak, merogoh saku mengeluarkan handphone dari dalam sana, membongkar isinya beberapa saat kemudian menyodorkannya kedepan Lili.
"Kak Bunga yang ini kan?"
Lili memandang foto yang terpampang di layar hp Saturnus kemudian mengangguk. Saturnus tersenyum kecil seraya mengacak rambut gadis itu membuat Lili ikut tersenyum. Dan entah kenapa Saturnus merasa begitu dekat dengan gadis ini, bahkan belum setengah jam mereka bertemu, Saturnus merasa sudah menyayanginya.
Saturnus pun kembali menghadap depan, fokus mengemudikan mobilnya.
"Lili siapanya kak Bunga?" tanya Saturnus memulai pembicaraan.
"Bukan siapa-siapa" balas gadis itu polos.
"Heh?" Saturnus menoleh sekilas. "Terus kenal darimana?"
"Dia pernah bantuin Lili."
"Bantuin?"
Lili mengangguk. "Waktu itu Lili sama mama kecelakaan, kak Bunga sama kak Darrel yang bantuin Lili sama mama. Mereka juga yang nemenin Lili selama di rumah sakit"
Saturnus mengerjap, "Terus darimana Lili tau ini daerah perumahan Bunga?"
"Lili sering kesini sama mama, Lili pernah liat kak Bunga di daerah ini."
"Lili sendirian kesini?!" tanya Saturnus tak percaya.
"Lili naik taxi"
"Hah?"
Lili menggigit bibirnya, ia seperti enggan menceritakan hal lebih lanjut, namun saat melihat Saturnus yang menatap khawatir kearahnya, mau tak mau ia kembali membuka mulut.
"Lili kabur dari rumah." cicitnya pelan. "Mama sama papa kelahi lagi, jadi Lili kabur sambil bawa uang tabungan Lili, untung aja mama pernah beritau nama daerah ini jadi Lili bisa diantarkan sama sopir taxinya."
Terdengar jelas nada ketakutan dan isakan kecil dari bibir mungil gadis cilik di samping Saturnus membuat lelaki itupun merasa iba. Ia akhirnya dengan cepat menatap lili sembari meletakkan jari telunjuk kebibirnya mengisyaratkan agar gadis itu tidak melanjutkan ceritanya. Selain kasihan, Saturnus juga merasa was-was jika Lili menangis teriak membuat warga mendatanginya mengira ia menculik anak.
Dalam beberapa menit pun mereka sampai. Saturnuspun membuka pintu mobilnya, keluar dari dalam sana kemudian mengitari dan membuka pintu disisi Lili, akhirnya menurunkan gadis itu.
"Ini rumah kak Bunga?" tanya Lili pelan. Saturnus mengangguk.
Saturnus berjalan sambil menggenggam tangan Lili menuju bel yang ada di tembok di samping gerbang, Sesekali melirik kesekitar sembari menunggu penghuni rumah keluar menemui mereka.
Pintu terbuka, nampak sosok gadis yang tak lain adalah Bunga, keluar masih mengenakan pakaian yang sebelumnya. Jelas sekali raut letih dan mengantuk terpampang jelas di wajah cantik tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ketua Osis VS Ketua Kelas
Teen FictionPart awal emang singkat-singkat. Tp baca aja dulu lah😂 ** Bunga sangat membenci Saturnus, ketua Osisnya. Pasalnya, sejak Saturnus pindah ke kelasnya, cowok itu selalu saja mendapat perhatian lebih dari guru-guru. Murid di kelasnya pun lebih takut k...