Part 25

9.2K 511 23
                                    

Lantunan lagu Alvaro Maldini - terima kasih sahabat mengalun memenuhi kamar Bunga. Gadis itu menerawang, menatap langit-langit kamarnya yang di penuhi berbagai macam stiker benda-benda langit. Ada bulan, bintang, dan lain sebagainya.
Bunga tersenyum miris mengingat bagaimana hebohnya ketiga sahabatnya dulu yang menempelkan stiker tersebut, mereka sengaja membeli yang sama dan di tempelkan di kamar masing-masing dengan posisi yang sama pula.

Pandangan Bunga turun ke dinding yang ada di hadapannya. Disana terpenuhi oleh foto-foto Bunga dengan Lola, Siti dan Adiba. Lagi-lagi Bunga tersenyum, tanpa sadar air matanya turun begitu saja melewati pipinya.

"Siti!" Adiba berseru kesal karena Siti seenaknya saja merebut minumannya.

Siti mendelik, ia kembali merebut minuman itu dan meminumnya sampai habis. Sambil menyengir, gadis itu menyerahkan botol yang sudah kosong kepada Adiba. "Haus."

Adiba melotot tajam, namun ia menghentikannya saat dirasa ada suara disampingnya.

"Lari!!!" Bunga teriak kencang, membuat ketiga temannya itu terlonjak kaget. Tampak di belakang mereka ada seorang pria berambut setengah botak, dia pak Adi guru BK.

"Mampus!" Lola membereskan snack beserta minuman yang berserakan di atas bangku. Siti dan Adiba membantunya dengan tergesa-gesa, sedangkan Bunga sudah berlari menjauh terlebih dahulu.

"BUNGA TUNGGUIN!" Adiba berteriak kencang.

"BUNG!!! INI BUKU-BUKU LO BAWA SENDIRI KAMPRET!!" Kali ini suara toa Siti yang menggelegar.

Lola mendelik kesal,"BUNG! BUNGA!! BUNG---KUSAN NASI!!!" 

"Gue beresin buku, Adiba snack, Lola minuman, oke?" ucap Siti mengatur.

Bunga tidak memperdulikan, ini juga salah teman-temannya yang mengajaknya pergi ke taman belakang saat jam kosong.

Ketiga manusia itu semakin terburu, beruntung saja pak Adi berlari lambar karena faktor badannya.

Siti menyusul Bunga duluan, dengan 8 buku milik Bunga di kedua tangannya, hal itu jelas membuat Lola dan Adiba menggerut kesal.

Adiba kemudian bangkit berdiri, dengan enam botol minuman di kedua tangannya juga, Lola yang masih kesulitan membawa lima buah snack berukuran besar melotot tajam.

Jarak Lola dan pak Adiba tinggal beberapa langkah, dengan susah payah Lola membopong snack itu, ia hanya merasa sayang saja jika snack itu di tinggalkan begitu saja.

Namun nasib buruk menghampiri Lola, kakinya tak sengaja menginjak botol bekas yang ada disana, membuat badannya kehilangan keseimbangan dan...

BRUKK

Seluruh snack itu berserakan begitu saja, mata Lola mengerjap, ia menoleh ke belakang dan mendapatkan pak Adi menahan badannya.

"Hmm... Ketangkap juga kau" pak Adi mengusap kumis panjangnya.

Siti, Adiba dan Bunga menoleh ke belakang, mereka melihat Lola yang berdiri menyengir menatap pak Adi, tanpa pikir panjang mereka kembali berbalik dan berlari sekencang mungkin.

Lola melotot bukannya membantu ia malah di tinggalkan begitu saja bersama harimau ini!! Teman laknat!

"SITIMPEEE!!!!"

"ADIBAKSOOO!!!"

"BUNG KARNO!!!"

Lola berteriak kencang, namun pak Adi segera menjewernya membungkam mulut gadis itu.

Ketua Osis VS Ketua KelasTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang