17

1.5K 139 2
                                    

Kalian pasti penasaran bukan dengan rencana Albert ?

Begini...
Rencananya terbilang cukup sederhana.

Jika kalian berfikir kalau Zero mendekati Ana sehingga Ana jatuh cinta padanya kemudian Zero memutuskannya ? Itu tidaklah salah sepenuhnya, itu hanya rencana tak terduga mungkin.

Al hanya menugaskan Zero untuk mendekati para gadis, tapi semua gadis yang ia dekati semuanya jatuh cinta pada Zero.

Apa alasannya ?
Siapa para gadis yang akan menolak seorang pria yang memberikan perhatian bahkan kejutan yang terduga, dengan hal-hal sederhana saja sudah membuat para gadis tenggelam. Apalagi jika itu sebuah kejutan tak terduga dan otak dari ini semua.... jangan bertanya siapa.

Seperti sekarang ini, Zero tak bisa menolak ketika ia didandani untuk memakai jas resmi hitam dengan membawa buket mawar hijau.

Rencananya nih... dia berpura-pura sedang berkencan dengan seorang gadis, tapi sebenarnya...  ia akan berpura-pura tak sengaja bertemu dengan Ana disebuah caffe yang sudah dilacak sebelumnya.

Bingo....
Ana ada disana sedang mengesap minuman yang mungkin sama sekali tak bisa ia cerna.

Zero masuk dan duduk dibangku yang tak jauh dari Ana, Ana masih sibuk dengan lamunannya disaat Zero membaca situasi untuk mendekat.

Dapat..
Ana menoleh membenarkan rambut panjangnya yang tergerai, Zero tersenyum dan Ana membalasnya.

Lampu hijau...
Zero mendekat...

"Permisi, apa aku boleh duduk disini ?" Tanya Zero dengan sopan.

"Ya ?" Ana merasa ragu.

"Anda menunggu seseorang ? Maaf sudah mengganggu"

"Oh... tidak, silahkan" Ana tak enak hati, Zero mendudukan dirinya dihadapan Ana yang mengesap minumannya, latte.

"Bukankah kita sebelumnya pernah bertemu ?" Tanya Zero

"Ya ?"

"Diarena menembak, kau masih ingat ?" Tanya Zero, Ana seketika membulatkan matanya. "Ada kesalah pahaman disana"

"Ya... maafkan aku, aku benar-benar salah orang. Aku kira dia teman lamaku" jawab Ana

"Oh... seharusnya aku yang meminta maaf, dia memang sedikit tidak sopan"

"Sepertinya kalian dekat ?"

"Ya... kami sudah berteman sejak lama"

"Benarkah ?" Ok... Ana masuk perangkap, inilah tujuan sebenarnya. Membuat Ana penasaran tentang Al dan perlahan membicarakan tentang Jason.

"Ya... kami sudah seperti musuh"

"Musuh ?"

"Bertengkar setiap hari dan saling beradu argument" Ana tersenyum dengan jawaban Zero, bukankah sebuah hubungan yang tulus biasanya saling menyembunyikannya karena gengsi mungkin. "Ada apa ?" Tanya Zero heran dengan senyum Ana.

"Kalian sangat dekat ternyata"

"Tidak seperti itu, aku membencinya"

"Tapi kau mengkhawatirkannya bukan ?"

"Tidak" sangkal Zero "menjijikan" tambahnya.

"Namaku Ana" Ana mengulurkan tangannya, setelah percakapan singkat itu Ana yakin Zero adalah pria yang baik

"Zero" balas Zero

"Zero ?"

"Ya..."

"Nama yang unik"

Shadow Of The Darkness (The End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang