21

1.4K 127 2
                                    

"Kau bercanda ? Tak ada vampire didunia ini, itu hanya cerita fiksi yang dibuat-buat manusia" jawab Lui menghirup minumannya.

"Hahha... benar juga, tapi ngomong-ngomong aku bekerja didivisi kepolisian" ujar Al menunjukan kartu namanya "ya... setidaknya jika kau mempunyai sedikit masalah, aku bisa membantumu" tambahnya, Lui mengambil kartu nama Al dan melihat-lihatnya.

"Tentu" jawab Lui

"Kau terlihat sangat menikmati makananmu, kalau begitu aku permisi dahulu" pamit Al sambil beranjak.

"Siapa dia sebenarnya ?" Pikir Lui.

^^

Al masuk memberhentikan sebuah taxi, tersenyum simpul sambil membenarkan posisi duduknya. Ini akan menjadi semakin menarik, itulah yang ada dipikirannya.

Radio didalam taxi terdengar tengah membacakan berita tentang kekacauan yang dilakukan teamnya, sebuah manifulasi berita yang luar biasa meski seorang bocah berusia 16 tahun yang melakukannya. Olivier... cukup cerdas

"Pak, bisakah kau berhenti didepan itu ?" Tunjuk Al pada sang supir.

Al berniat membeli beberapa sandwich untuk teman satu teamnya, karena semalan bukanlah waktu yang cukup menyenangkan bukan ?

Setelah membayar sejumlah uang Al memasuki sebuah caffe tersebut, memesan tiga box besar sandwich.

"Ah... dimana dompetku ?" Seorang perempuan bergumam panik didepan meja kasir dengan tatapan menelisik sang penjaga mesin, Al meliriknya dan menemukan dompet berwarna putih susu tak jauh dari tempat ia berdiri sekarang. Mungkin dompet itu terlempar.

"Maaf, Mrs. Ini dompet anda ?" Al memeberika dompet yang ia temukan wanita itu menoleh dengan mata membulatnya, dan melangkah mundur beberapa langkah untuk menghindar. Al tersenyum..

"Dunia memanglah sempit, Mrs" ujar Al menggerakan dompet tersebut, wanita itu langsung merampasnya dan segera berlari.

"Ini pesanan anda tuan" ujar pelayan tersebut, Al mengangguk singkat dan beranjak keluar. Setelah diluar Al sudah tak melihat wanita tadi, ia cukup gesit untuk menghilang.

^^

Marry mengemudikan mobilnya dengan kecepatan sedang, jantungnya berdegup dengan kencang. Jujur... ia ketakutan sekarang, Bram sudah memperingatkannya jika ia bertemu dengan seorang pria yang mirip dengan Jason maka ia harus menghindarinya.

Dunia tak selebar daun kelor, pepatah itu tidaklah berguna lagi. Bagaimana bisa... ia bertemu dengannya dikota sebesar ini ? Sangat mengerikan, Marry sempat menolak dengan permintaan Bram yang satu ini tapi setelah tau bahwa dia adalah seorang pemburu maka mau tak mau ia harus mengambil langkah seribu.

Bruk...

Mengemudi dengan tak hati-hati akan menimbulkan kecelakaan bukan ? Dan inilah yang terjadi sekarang, Marry menabrak bemper mobil hitam didepannya.

"Ya... ampun" Marry keluar dari mobilnya terlihat dua orang pria lain juga keluar dari sana dan memeriksa belakang mobilnya.

"Maafkan aku tuan !" Sesal Marry, satu orang pria tampak memeriksa keadaan mobilnya sedangkan pria lain menatap lekat Marry yang membuat Marry sedikit tak nyaman.

Mobil yang lain juga berhenti yang membuat rasa takut Marry bertambah, ditambah lagi jalanan yang sepi membuat ia berpikiran negatif.

Pria yang lain keluar dari mobil putih tersebut, Marry menoleh dengan wajah paniknya sedangkan pria tersebut tersenyum sambil memasukan satu lengan disakunya.

"Kenapa kau lari Mrs ?" Ujarnya, pria ditoko sandwich tadi yang tak lain adalah Al. Ia cukup cepat menghubungi Olivier. menyuruh bocah itu melacak CCTV diparkiran caffe, memeriksa plat mobil Marry dan akhirnya... Marry ditemukan meski harus dengan adanya insiden bamper mobil yang rusak.

"A...pa yang kau inginkan ?" Tanya Marry gugup.

"Kenapa ? Aku hanya penasaran kenapa kau lari dan gugup seperti itu ? Apa aku mengingatkanmu akan sessorang ?"

"Tidak" elak Marry dengan cepat.

"Baiklah Mrs. Aku sama sekali tak berniat menculik anda, kami adalah pengabdi masyarakat. Tak mungkin menyakiti anda" ujar Al melangkah mendekat.

"JANGAN MENDEKAT !" teriak Marry.

"Kami hanya membutuhkan anda sebagai saksi" ujar Al menghentikan langkahnya "aku membutuhkan beberapa informasi dari anda"

"Aku menolak"

"Tidak bisa, anda tidak bisa menolak untuk itu. Atau.... apa aku harus memberikan opsi pilihan lain ?"

"Apa yang kau inginkan hah ?"

"Sudah aku katakan, ikutlah bersama kami. Atau apa kau ingin ikut kekantor polisi ? Kami bisa dengan mudah memanifulasi keadaan, kau akan dikenakan hukuman pelanggaran lalu lintas yang menyebabkan kecelakaan dan menewaskan korban..."

"Kau sudah gila ?"

"Ikut bersama kami, kami berjanji akan memperlakukan anda dengan baik. Anda tak ingin berurusan dengan polisi bukan ? Atau anda justru ingin orang yang ada didekat anda datang kekantor polisi dan dengan senang hati... saya akan menjadikannya penanggung jawab"

Marry menggigit bibir bawahnya gugup, pria ini benar-benar mengerikan. Tapi... apa yang ia katakan bisa saja menjadi kenyataan bukan ?

"Aku akan menelpon dahulu, suamiku akan panik mencariku" ujar Marry meraih ponselnya

"Tidak perlu" Al merampas ponsel Marry melemparnya kearah Artur untuk diamankan "aku sudah mengirimnya pesan"

"Lancang... kembalikan ponselku !"

"Selama proses introgasi, kau tak bisa memakainya. Aku tak ingin mengambil resiko jika anda memberikan kode padanya"

Bagaimana dia tau ? Baru saja... Marry melintaskan pemikiran itu, apa dia juga seorang vampire ? Yang bisa membaca pikiran ? Jika dia vampire maka....

Marry menutup mulutnya dengan kedua tangannya, asumsi yang ada dipikirannya membuat ia tak percaya. Al mengerutkan keningnya tatkala menatap wajah terkejut Marry.

"Kau bukan manusia ?" Tanya Marry dengan nada terkejutnya. Al memutar bola matanya... ayolah... mana mungkin dia juga vampire bukan ? Jika dia vampire, apa ia harus bertugas juga membasmi para vampire ? Jangan konyol.

"Sepertinya aku sangat mirip dengan pria yang anda kenal bukan ?"

"Jadi .... benar ? Kau bukan manusia ?"

"Mrs. Aku manusia... ok ? Lihat aku bahkan mempunyai luka disini" tunjuk Al pada perbannya

"Lalu siapa kau sebenarnya ?"

"Ikut denganku, anda akan tau nanti" ujar Al.

^^

"Aku tak tau matamu akan sejeli ini Al ?" Ujar Olivier sambil menatap layar dihadapannya dimana Marry yang sedang berada disebuah kamar bersama Sarah, Al tak membiarkan Marry merasakan ketidak nyamanan selam proses introgasi. "Dia adalah ibu tiri dari Stuart dan suaminya muncul pada tadi malam ketika kasus kalian ditengah kota"

"Apa dia vampire ?" Tanya Al masih dalam posisi menyandar dikursinya dengan mata yang terpejam.

"Dia manusia" Al sontak membuka matanya tatkala mendapatkan jawaban dari Olivier.

Manusia ?

Shadow Of The Darkness (The End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang