19

1.5K 136 3
                                    

Al tersadar dengan fokus para vampire sedari tadi.

Darah...

Darah yang keluar dari luka cakaran tadi oleh seorang vampire, lukanya memang bisa dibilang sangat dalam untuk ukuran sebuah cakaran kuku. Mungkin.... Al harus siap-siap datang kerumah sakit untuk mendapatkan sebuah jaitan.

"Kalian tergiur dengan setetes darah ?" Al mengangkat tangannya berhadapan dengan wajahnya, menggodanya dengan sebuah jilatan disana.

Semuanya langsung kembali menyerang, Zero dan Deon kelimpungan dengan serangan mendadak. Terkutuklah Al yang membuat mereka bergerak kembali.

Klek...
Al kehabisan peluru, ia melempar pistolnya dan digantikan dengan dua belah belati.

Seseorang tiba-tiba menarik tangan Al dari belakang, menguncinya ditubuhnya. Al  berontak, tangannya terkunci. Pria ini bukan pria biasa.

"Kau sangat senang berbuat onar ternyata ?" Ujar pria tersebut dengan mata merahnya yang bertemu dengan mata abu-abu milik Al.

"HENTIKAN ?!" teriak pria yang lainnya, kini bertambah empat orang pria dengan aura vampire yang kuat.

Mari kita sebut saja keempat orang itu, Tedd yang mengunci tubuh Al, Jered yang menyuruh mereka berhenti, Thom yang menatap lembut pada Al dan juga Bram yang menatap kaget.

Tak beberapa lama team lengkap Al muncul minus Olivier tentunya yang memang ia hanya bertugas didalam markas, semuanya tampak menodongkan senjata. Zero mengangkat sebelah tangannya menyuruh teman-temannya menurunkan senjata.

"Apa yang kalian lakukan ? Membuat keributan ditengah kota ?" Ujar Jered mengarah pada semuanya yang membuat keributan

"Darah..." semuanya berpikiran yang sama membuat keempat pria tersebut menatap arah tujuan yang dimaksud.

Shit...
Keempatnya memiliki respon yang sama, tergiur.

"Siapa kau sebenarnya ?" Tanya Thom memberanikan menatap wajah Al

"Aku sudah menjawab pertanyaan ini lebih dari sepuluh kali" jawab Al tampa tersirat ketakutan sedikit pun disana.

"Kau tampa sadar memancing mereka keluar dengan darahmu itu ?"

"Jangan bercanda"

"Para vampire sangat sensitif dengan aroma darah, kau sangat tau itu"

Al tentu saja tau, tapi... apa maksudnya ? Mereka terpancing darah Al hanya karena luka sebesar ini ?

Jangan konyol...
Jika mereka terpancing oleh darah, mungkin saja korban kecelakaan dapat memancing 100 vampire begitu ?

Al tiba-tiba tersenyum, memberikan isyarat pada rekannya. Kakinya bertumpu kedepam dan dengan mudah melewati tubuh Tedd dengan posisi melangkahinya, Al menendang punggung Tedd yang membuat pria tersebut terdorong kedepan. Al berhasil terbebas dan entah sejak pertarungan kembali terjadi.

Al membenarkan bajunya, menyeka debu ditubuhnya. Tersenyum remeh pada Thom dan yang lainnya yang menatap heran.

"Ada apa ? Aku dilatih untuk ini" jawab Al melancarkan pukulan keleher Tedd yang hendak berdiri, Tedd memekik kesakitan. Ia sangat tau organ fatal para vampire

"Kau bukan seperti orang yang aku pikirkan" Bram membuka suara, Jered membantu membangunkan Tedd yang masih memegang lehernya.

"Siapa ? Jason ?" Tebak Al, semuanya tak bisa menyembunyikan keterkejutanya "melihat respon kalian, aku rasa tebakanku benar bukan ?"

"Darimana kau tau ?"

"Sepertinya sangat banyak yang ingin kalian dengarkan bukan ?" Tanya Al enteng "sepertinya kita tak bisa melanjutkan keributan ini. Sudah terlalu pagi untuk dilanjutkan" ujar Al memberikan isyarat pada teman-temannya untuk berhenti "ah... satu lagi, darahku memang manis" jawab Al tersenyum lebar "semoga kita bisa bertemu lagi" tambahnya sambil berlalu.

"Dia bukan manusia biasa" ujar Perdi mendekati mereka "kalian merasakannya bukan ? Dia mempunyai jenis darah yang bisa memancing para vampire, darahnya sudah seperti heroin yang membuat para vampire menggila"

"Apa banyak korban ?" Tanya Thom melihat sekelilingnya yang perlahan bersih kembali dari para tubuh yang mengeluarkan darah.

"Mereka dedikit terlambat, tidak terlalu banyak"

"Takdir memang sangatlah kejam" Bram berucap sedih "satu melindungi, satu menghancurkan"

^^

"Kenapa kau membiarkan mereka Al ?" Tanya Artur

"Kita bertarung ditengah kota dan waktu menunjukan siang hari, akan terjadi keributan disana" jawab Sarah

"Jadi benar, darahmu yang memancing mereka ?" Tanya Zero pada Al yang terlihat sedang membalut lukanya dengan sebuah kain perca yang disediakan didalam mobil berukuran van tersebut "sulit dipercaya"

"Apa maksudnya ?" Deon menunjukan ketertarikannya, jujur ia sangat penasaran sejak dari pertama kali.

"Waktu itu kita mempunyai misi di Tokyo dan Al mendapatkan luka sobekan diperutnya yang menyebabkan darah keluar dari sana dan pada saat itu lebih dari delapan vampire muncul dan mulai menyerang, untung saja kami dalam pormasi komplit" jawab Zero "darahnya selalu memancing para vampire, aku kira itu hanya kebetulan. Tapi setelah dikonfirmasi tadi, aku yakin. Mereka menyukai darahmu"

"Bukankah bagus ? Kalian bisa menjadikanku umpan" sindir Al membuat semuanya bungkam, mereka bungkam karena tersirat pemikiran hal tersebut. "Jason adalah seorang pangeran vampire, itu mengapa mereka sangat terkejut dengan wajahku"

"Apa ?" Semuanya berucap kaget, tidak termasuk Zero dan Deon yang sudah mengetahuinya

"Jadi benar ? Dia pangeran vampire ?" Tanya Key

"Ya... aku rasa ada sesuatu dibalik kematiannya, jika dilihat dari waktu kematian yang tercatat itu sekitar dua tahun dari pembentukan team kita dan bisa dikatakan, dua tahun terbelekang mereka damai-damai saja"

"Benar juga, jika mereka sudah ada sejak dahulu atau sejak pangeran itu mati. Maka mereka sudah muncul sejak lama bukan ? Aku rasa ada sesuatu dibalik ini" timpal sarah.

"Kematian sang induk bebek,  membuat anak bebek mencari makannya sendiri. Itu yang terjadi" ujar Al membuat penasaran rekan satu teamnya "mereka hidup damai karena sang pangeran yang mengatur hidup mereka, sang pangeran mati... mereka kehilangan sang pengikat membuat mereka melakukan apa yang mereka inginkan"

"Tapi... kenapa mereka masih tetap melakukan transpusi darah kalau begitu ?" Tanya Key yang mulai cerewet ketika ia penasaran.

"Sang penjaga bebek berusaha memberikan anak bebek makanan ternak, tapi mereka... tetaplah bebek yang diajarkan makan diluar oleh sang induk"

"Maksudmu pangeran itu mengajarkan mereka memakan manusia ?"

"Bukan, ketika mereka terbiasa makan dengan segelas darah maka mereka akan bosan dengan makanan itu. Mereka mencoba menghisap darah secara langsung dan akhirnya mereka menjadi tergila-gila dengan makanan barunya"

Cerdas...

^^

Shadow Of The Darkness (The End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang