-31-

17.7K 671 9
                                    

"nih obatnya minum,aku keruang kerja ku dulu ya "ucapku memberikan obat padanya
Dia tersenyum

Aku tak betul betul keluar kamar aku bersembunyi di belakang pintu dan ya bukanya minum obat kenapa dia pergi ke kamar mandi perlahan ku masuk ke kamar dan mengikutinya betapa terkejutnya aku saat melihat dia membuang obatnya ke closed dan menyiramnya.

"Oh ,jadi ini yang kamu lakuin dibelakang aku "ucapku membuatnya kaget

"Aku bisa jelas yank "balasnya memegang tanganku tapi ku tepis

"Mau jelasin apaan lagi,jadi selama ini kamu gak pernah minum obat kamu malah kamu buang ke closed brugg kenapa kamu lakuin ini Abel "bentak ku memukul kaca wastafel hingga hancur

"Aku bisa jelasin yank,kasih aku waktu "ucapnya menangis memegang tanganku lagi lagi ku tepis

"gak perlu ,aku gak perlu penjelasan kamu aku bener bener gak percaya ya istri aku sendiri ngebohongin aku dimana otak kamu bel,kamu bilang kamu dah dewasa bisa tau baik dan buruk apa sekarang ha.....apa jawab? aku kecewa sama kamu bel sangat kecewa "bentak ku

"Kamu tahan sakit itu sendiri selama 4 bulan terakhir ini,kamu anggep aku apa bel ha....patung,setan atau apa bel ? Kamu hancurkan kepercayaan aku ,disana setiap aku kerja aku cuma mikirin kamu ,keadaan kamu tau  kaya gini aku gak akan pertahanan anak ini,demi kamu aku aku mempertahankan anak ini ,semua kemauan kamu aku turutin tapi apa kamu sama sekali gak mikirin perasaan aku Abel ,aku muak sama semuanya muak bel aku muak denger  itu"bentak ku di depan mukanya aku bener benar marah atas semuanya aku tak bisa mengontrol emosi dia menangis duduk di closed aku tak peduli aku keluar dari kamar ku

Dan menuju ruang kerja ku,ku kunci pintu ku menangis di dalam ruang kerja ku.ku beri dia kepercayaan kenapa dia menghancurkannya begitu mudah ,bukan aku tak ingin mempertahankan darah daging ku,tapi aku sangat amat takut untuk kehilangan dirinya aku takut hanya itu.

"Aden ini mabk Bie "ucap mbak Bie yang samar samar ku dengar dan ku lirik jam 7 pagi aku tertidur di ruang kerja

"Iya mbak Bie bentar "ucapku membuka pintu

"Ini sarapan dari neng Abel den "balas mbak Bie menyodorkan nampan berisi sarapan

"Mbak tolong bawa kebawah aja saya gak laper ,sama mau ke kantor sarapan di kantor aja makasih ya mbak Bie "jelasku berjalan menuju kamar ku lihat kamar ini sudah rapi dimana dia

"Mbak tolong bawa kebawah aja saya gak laper ,sama mau ke kantor sarapan di kantor aja makasih ya mbak Bie "jelasku berjalan menuju kamar ku lihat kamar ini sudah rapi dimana dia

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kamu mau kemana yank "tanya ya

"Mbak Bie tolong buatin aku kopi ya ,gak pake lama ya mbak bie soalnya aku ada metting "jawabku

"Yank sejak kapan kamu ngopi "ucapnya dan ku tak mempedulikannya ku berjalan ke sofa dan menelpon damar asistenku di kantor

"Makasih mbak Bie ,tolong bialng mang Ujang buat Panasin mobil ku "ucapku dibalas anggukan oleh mabk Bie

Setelah kopi ku habis aku segera ke mobil tanpa memperdulikan Abel yang menangis di dapur sebenarnya aku gak tega tapi ini pelajaran buat kamu bel supaya kamu tau betapa sakitnya hati aku kamu bohongin padahal semua aku lakuin cuma buat kamu bahagia.

"Yank tunggu "ucapnya menahan pintu mobil

"Mau apa ?"tanya ku

"Aku mohon. Please denger penjelasan kau dulu "jawabnya memegang tanganku tapi ku tepis

"Penjelasan apa? gak da yang perlu di jelasin semua dah jelas silahkan anda menjauh dari mobil ini karna saya sudah telat "ucapku menutup keras pintu mobil dan melakukanya dengan cepat

Perjalanan Hidup Ku (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang