"Yank ayo lah cepetan ,kalian lama banget sih "teriak ku dari bawah.Setan kecil ini klo dah ketemu Abel hu rusuh serasa Abel miliknya gak boleh di ganggu sama sekali
"Yank cepetan ,kita mau jenguk mbak Bie dulu ",sambungku karna yang di panggil tak kunjung datang
"Ye kita ready "jawab mereka bersamaan menuruni tangga"Oh, ok sempurna kompak banget "ucapku dan diberikan 4 jempol secara bersamaan
"Ayo berangkat uncle itu koper kecilnya di kamar "jelas Marsha
"Dan jangan lupa kunci pintu ya yank ,kami tunggu di mobil "ucap Abel
Oh jadi berasa pembantu dua nyonya besar,sabar Al orang sabar di sayang Tuhan
"Ok dah siap"tanya ku
"Siap kapten "jawab mereka bersamaan
"Oh anak kembar ,Marsha and the bear bisa gak duduknya pindah kebelakang "ucapku dengan senyum paksa
"Gak mau ,kenapa si uncle?aunty qwieen aja gak papa kok"balasnya sambil melotot kearah ku
"Namanya aunty Abel bukan aunty qwieen "ucapku sambil menyetir
"Biarin aja suka suka aku dong kan aunty aku"balasnya memeluk Abel
"Loh kan istrinya uncle berarti uncle yang berhak nentuin "ucapku menaikan sebelah alisku
"Gak ini aunty Marsha,uncle gak boleh ambil "teriaknya
"Boleh lah nanti klo Marsha bobo uncle ambil aunty ya trus uncle bawa kabur biar Marsha gak bisa ketemu lagi sama aunty Abel week..."ledek ku menjulurkan lidah ku
"Gak....pokonya ini aunty nya marsha hisk......hisk...."tangisnya pecah
"Nah kan yank kamu buat masalah aja ,nangis kan jadinya "ucap Abel memeluk Marsha di pelukannya
"Uncle cuma bercanda gendut gak serius udah diem ah"balas ku mengusap puncak kepalanya
"Gak uncle jahat,Marsha gak mau sama uncle "teriaknya
"Sayang jangan teriak gitu kuping aunty sakit "ucap Abel
"Hey jangan teriak teriak Marsha nih dah sampe rumah sakit klo kamu gak diem uncle panggilin dokter supaya suntik kamu "jelasku dan sempurna membuat dia diam oh klo bukan keponakan ku satu satunya dah aku pites nih anak
"Ayo turun kita jenguk mbak Bie "ucapku
"Sayang di gendong uncle ya aunty gak kuat berat "pinta Abel
"Sini sama uncle sayang ,aunty kasian tuh "ucapku dan ya Marsha berpindah ke gendonganku sepanjang perjalanan ke dalam hampir semua mata tertuju pada kami kenapa ?apa ada yang salah ?
"Ini anakya mas ?"tanya seorang suster
"Iya emang kenapa?"tanya balik Marsha
"Gak pantesan anaknya cantik banget ,ibu bapaknya aja cakep cakep "jawab suster
"He.....makasih ante"balas marsha
"Sama sama adik manis "balas suster tadi dan berlalu pergi meninggalkan kami
Setelah sampai di ruang rawat mbak Bie kami melihat mang Ujang sedang menyuapi mbak Bie
"Malam mabk Bie ,mang Ujang"sapa ku
"Malam neng ,Aden "balas mbak Bie dan mang Ujang bersamaan
"Gimana dah mendingan "tanya ku
"Alhamdulilah den dah mau makan dan bangun juga "jelas mang Ujang
Abel sama Marsha malah sibuk berpelukan sama mbak bie ya begitulah Abel tak bisa jauh sedikit pun dari mbak Bie.Kata Abel apalah arti hidupnya dia tanpa mbak Bie bagai sayur asem tanpa garam ,bagai burung tanpa sayang.
"Manjanya "ucapku
"Biarin aku akngen mbak Bie luv u mbak Bie "ucapnya mencium pipi mbak Bie
"Mbak Bie juga cinta sama neng Abel sayang banget "jelas mbak Bie
KAMU SEDANG MEMBACA
Perjalanan Hidup Ku (END)
RomanceAnabel Bagaskara itulah namaku.Seorang anak yang lahir dari keluarga broken home dan inilah kisah hidup ku ......... Al Mahesa pamungkas Seorang pilot salah satu maskapai terkenal yang membuat ku jatuh hati