*Chapter 21*

826 21 0
                                    

Caramel terus memandangi luar kaca mobil , pikirannya terus melayang pada ke jadian barusan , saat sedang asik melamun getaran pada ponsel caramel mengagetkan nya.

Tertera di layar ponselnya line dari Raka .

Raka Saputra

" Lu dimana mel ? " isi pesan Raka di line.

Caramel Britania

" gua pulang duluan ya kepala gua pusing soalnya" Balas Caramel berbohong .

Raka Saputra

" Pusing banget ya ? Gws ya , oiya kita menang mel ! kita menang !" Pekik Raka.

Caramel Britania

" Hehe , gua juga seneng banget , Thanks partner !" Balas Caramel.

Raka Saputra

" iya sama-sama"

Caramel Britania

" udah dulu ya batrei gua mau Low nih bye" balas Caramel berbohong lagi.

Raka Saputra

" iya..iya bye mel "

Caramel mengukir senyum tipis.

" Raka ? " tanya Revan singkat yang sedari tadi mengendari mobil .

Oh..iya mobil itu milik Revan tapi jarang di pake soalnya dia lebih sering naik motor ninja merah
nya ke sekolah dari pada naik mobil karna menurut dia kalo naik mobil kelamaan buat pergi ke sekolahnya apalagi kan jakarta macet jadi maklumin aja .

" Bukan urusan lu " kata Caramel dingin.

" Caramel , ayo lah jangan kayak anak kecil dong , gua gak suka liat lu jalan dan deket-deket sama Raka tadi , dia cowok gak baik-baik mel gua gak mau liat lu kenapa-napa " kata Revan dengan lembut tapi menyiratkan rasa kekecewaan yang besar.

Namun apakah Revan pernah memikirkan perasaan Caramel ? Oh tidak , dia sama sekali tidak memikirkan perasaan caramel sedikit pun .

" Lu nyuruh gua jauhin inilah itulah , gak boleh sanalah sinilah , terus apa kabar sama diri lu sendiri ? Bahkan gua minta lu jauhin Putri aja lu gak mau van ! Lu berubah ya sekarang , Revan yang dulu tuh engga kaya gini , dia tau batasan-batasannya soal ngatur hidup orang lain , Revan yang dulu gua kenal udah mati ! " Ucap Caramel sekencang-kencangnya , air matanya mengalir begitu saja di pipi Caramel.

Revan meminggirkan mobilnya dan beralih menatap mata caramel lebih dalam lagi.

" Orang lain lu bilang mel ? Jadi selama ini lu anggep gua di hidup lu orang lain ? Oh atau jangan-jangan lu anggep gua di hidup lu bukan siapa-siapa? Asal lu tau mel rasa sayang gua ke lu sama besarnya seperti rasa sayang gua ke mama ! Dan lu tau gua lebih sayang lu dari pada nyawa gua sendiri " ucap Revan di iringi air mata yang mengalir di pipi nya.

Revan menangis ? Seorang laki-laki remaja menangis ? Karena caramel .

Tangan caramel beralih pada pipi Revan , ia mengusap air mata yang mengalir di pipi Revan.

" jangan nangis , laki - laki gak boleh cengeng " ucap Caramel sambil mengusap air mata Revan .

Revan tidak berkata apa-apa , dia lalu melajukan mobilnya menuju rumah Revan , hanya terjadi keheningan di sepanjang jalan.

-----SKIP-----

Caramel sekarang sudah berada di balkon rumah , sekarang dia hanya di temani angin malam yang hilir mudik di balkon kamarnya , kejadian perdebatan antara Revan dan dirinya mungkin sudah berulang kali ,namun kali ini sangat berbeda ,dia bukan Revan yang caramel kenal ,dia begitu egois.

Caramel mengambil gitar yang sedari tadi berada di samping nya , perlahan Caramel memetik senar nya , dan mulai menyanyikan sebuah lagu .

Aku mencintaimu tanpa syarat
Aku rela menunggu sangat lama
Katamu suatu saat aku pasti
Jadi cintamu, satu cintamu

Aku ingin kau menerima seluruh hatiku

Aku ingin kau mengerti, di jiwaku hanya kamu

Namun bila kau tak bisa menerima aku

Lebih baik ku hidup tanpa cinta

Haruskah ku bersabar tanpa batas
Aku masih ingat semua janjimu
Namun setelah kamu mengenal dia
Kau berubah , kau tak sama.

Aku ingin kau menerima seluruh hatiku

Aku ingin kau mengerti, di jiwaku hanya kamu

Namun bila kau tak bisa menerima aku

Lebih baik ku hidup tanpa cinta

Bodohkah diriku yang terlalu setia padamu Di saat kau tak sungguh sungguh Mencintai aku (mencintai aku)Menginginkan aku (menginginkan aku)

Ohh

Aku ingin kau menerima seluruh hatiku

Aku ingin kau mengerti, di jiwaku hanya kamu

Namun bila kau tak bisa menerima aku

Lebih baik ku hidup tanpa cinta

Aku ingin kau menerima seluruh hatiku

Aku ingin kau mengerti, di jiwaku hanya kamu

Namun bila kau tak bisa menerima aku

Lebih baik ku hidup tanpa cinta
Ouwooo.

Caramel tersenyum kecut mengingat kenangan bersama Revan , apakah Caramel mulai jatuh cinta ? Jatuh cinta ? Namun mereka adalah sahabat apakah bisa persahabatan ini berubah jadi Cinta .

Berbeda dengan Revan , dia justru lagi asik chattingan di kamarnya dengan putri di line .

" gua kangen lu van , gua kangen sifat lu yang dulu , kenapa sekarang lu berubah setelah kenal putri " ucap Caramel sambil menangis sendiri di balkon kamarnya .

🌷🌷🌷🌷🌷

Bersambung...

Jangan lupa Vote and Comment guys biar semangat Lanjutin ceritanya...

See you...Next Part !
Thankyou 😊👑

TEMEN RASA PACARTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang