*Chapter 23 *

844 23 1
                                    

Puisi :
Di penghujung hari yang hampir hilang..
Ku tetap menggenggam rasaku
Tanpa memiliki kesimpulan tentang rasamu..
Hanya mampu ratapi rasaku
Dan mendoakan munculnya rasamu..

----------------------

Revan memarkirkan mobilnya di pekarangan rumahnya , dia melihat rumah caramel , dia jadi merasa bersalah , belakangan ini memang dia terlalu cuek dan tidak lagi perhatian terhadap caramel .

Revan berniat menemui caramel , dia berjalan beberapa langkah dan langsung berhadapan pada pintu utama rumah caramel .

Revan membuka pintu besar berwarna putih milik rumah caramel .

" Assalamualaikum !!! beruang madu ! Lu dimana ?? " Teriak Revan yang bergema di setiap sudut rumah caramel .

--Hening--

Tidak ada suara sama sekali..
Dahi Revan berkerut apa jangan-jangan Caramel beneran berkencan dengan Raka ! Oh, my God caramel hanya milik Revan seorang .

Revan telah mencari ke seluruh penjuru rumah caramel , namun caramel tak ada bunda dan papa juga belum pulang .

Terdengar suara mesin mobil di depan rumah Caramel , Revan mengintip lewat balkon kamar Caramel .

-- Shit ! Umpat Revan dalam hati --

Caramel tersenyum manis ke arah Raka dengan memeluk boneka Teddy bear berwarna putih yang sangat besar entah dari siapa .

Mobil Raka pun melaju cepat dan caramel pun segera membuka pintu rumah nya.

Sesaat pintu kamar Caramel pun terbuka , caramel memasuki kamarnya dengan muka yang masih menampilkan senyum bahagia .

" Dari mana ? " suara dingin itu mengagetkan Caramel.

seketika senyum manisnya pun menghilang .

" Revan ? Ngapain lu di sini " kata caramel .

" Dari mana aja ? Jam 10 baru pulang ? Lu tau gak ?Gua khawatir banget sama lu , gua nungguin lu dari tadi , eh lo nya malah asik
nge - date sama Raka gak jelas itu !! " kata Revan dingin .

" Peduli apa lo sama gua !! So lu juga tadi asik jalan sama Putri kan , Gua capek mau tidur silahkan keluar dari kamar gua dan berbahagialah bersama Putri ! " Kata Caramel dengan menekan kata Putri .

" loh !! Kok jadi bawa-bawa nama Putri sih ? Dia gak ada hubungannya dengan semua ini " kata Revan yang agak tersulut emosi .

" PERGI !! " Teriak Caramel dengan mata tertunduk dan air matanya sudah mengalir di pipinya .

" Dari awal lu diemin gua , lu gak pernah manja lagi ke gua , lu ngehindarin gua , lu gak mau natap muka gua , lu lebih seneng sendiri dan lu berubah "
kata Revan.

" Gua ? itu semua karena lu !! Semenjak sama putri lu lupain gua ! Lu gak mau ke kantin bareng gua , lu jarang merhatiin gua , lu gak pernah nganter gua pulang ! Seharusnya pertanyaan tadi buat lu van !! lu yang kenapa berubah?apa putri lebih berharga di mata lu ? Sampe lu lupain gua ? Lupain kita? lupain aja van lupainn!!! Ini yang gua takutin ! Lu berubahh !! Lu berubahh!!!" Teriak Caramel di depan wajah Revan sekencang-kencangnya dan air matanya pun mengalir seketika di pipinya .

TEMEN RASA PACARTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang