*Chapter 22*

829 22 2
                                    

  Caramel sedang melamun di taman belakang sekolah , memang akhir-akhir ini dia lebih sering kesana , entah untuk melamun , bernyanyi atau menulis puisi .

Dia sangat merindukan sifat Revan yang dulu yang sering menjaili nya atau hanya sekedar menggoda nya...

Revan telah berubah 1 bulan terakhir ini , jika biasanya Revan sering ngobrol , cerita , dan menjaili nya / menggodanya sekarang tidak lagi...

Revan benar-benar sudah berubah bukan seperti Revan yang dulu Caramel kenal , Revan yang sekarang sangat Cuek dan sama sekali tidak peduli apa aja yang di lakukan oleh Caramel .

Caramel benci Revan yang sekarang...

Putri , putri , Putri

Nama itu telah di masukan kedalam blacklist nya , iya sangat membenci putri yang telah merebut Revan darinya .

" Sering di sini ? " tanya seseorang menyadarkan Caramel dari lamunan nya .

" Ya " kata Caramel sambil tersenyum hambar .

" apakah hujan bisa membantu hati yang rindu ? Apakah mentari bisa membakar gunug salju? " tanya laki-laki itu tanpa memandang wajah caramel , dia hanya memfokuskan pandangannya ke obyek di depannya .

"Entahlah..aku bukan pembuat sajak , aku belum mengerti tentang ucapan mu tadi " kata Caramel dengan kekehannya .

" Ah sudahlah , kenapa bahasa kita jadi sebaku ini ? " kata
laki-laki itu.

" Lu yang mulai " kata Caramel yang tak mau kalah di iringi oleh kekehan nya pelan .

" iya...iya" kata Raka .

" Gua masuk kelas duluan ya " pamit Caramel yang ingin beranjak.

Raka hanya mengangguk pelan dan tersenyum manis ke arah caramel.

------SKIP-------

Revan dan putri sedang berada di kantin sekolah menghabiskan waktu berdua dengan putri tanpa memperdulikan perasaan nya Caramel.

" van...jangan deket deket gua mulu nanti Caramel marah " kata putri .

" Lah Emang kenapa ? Kalo gua maunya deket-deket sama lu gimana ? Lagian kan Caramel cuma fans gua " kata Revan .

" Gak boleh gitu Van...setidaknya lu hargain lah perasaan nya dia " kata Putri menasehati Revan .

" Ah..lu mah gak ngerti perasaan gua put " kata Revan .

" gak ngerti perasaan lu gimana?" Tanya putri .

" Gua tuh sengaja jauhin Caramel selama 1 bulan terakhir ini biar dia ngerasain rasanya di tinggal sama orang yang udah sayang banget sama dia " kata Revan .

" kok lu jahat sih van sama caramel , emangnya salah caramel apa ? Sampe-sampe lu tega ngelakuin ini semua " tanya Putri.

" Ya...habis lu bayangin aja gua dua kali nembak dia tapi belum di Respon - Respon sama dia " kata Revan.

" Mungkin emang dia lagi belum siap kali ngasih jawabannya ke lu sekarang " kata putri.

" Mungkin...tapi entahlah capek gua sama dia " Kata Revan .

" Yaudah kita balik ke kelas yuk van " kata Putri mengajak Revan balik ke kelas .

Revan hanya mengangguk kecil , lalu berjalan beriringan menuju kelas , Raganya mungkin bersama putri namun hatinya masih bersama Caramel .

----SKIP----

Sekarang Caramel sudah berada di dalam kelas yang sepi dan hanya dia seorang di dalam kelas dia sudah berada di mejanya dengan muka sedih .

" Mel " kata yura salah satu temen sekelasnya .

" Hmm" jawab caramel singkat tanpa sepatah kata pun di iringi anggukan kecil .

" Are you okey ? " tanya Yura .

" Yes...i'm okey" jawab caramel singkat seperti tadi.

" gua liat dari tadi lu diem aja dan muka lu kelihatan lagi sedih , lu cemburu ya liat Revan berduaan mulu sama putri" kata Yura .

" Cemburu ? Haha gak lah" kata Caramel di iringi tawaan menutupi rasa cemburunya padahal  hatinya terluka melihat Revan berduaan bersama putri.

-----SKIP-----

Tring...Tringg

Suara bel pulang pun berbunyi bel yang dari tadi di tunggu-tunggu sama Caramel pun akhirnya berbunyi .

Tiba-tiba sebuah pesan line mengagetkan caramel , tertera nama Revan di handphonenya caramel.

Revan Anggara

" mel gua pulang bareng putri , lu naik grab car aja ya ongkosnya nanti gua ganti "

Caramel Britania

" iya , tiap hari emang gitu kan ? Gak usah di ganti..gua pulang bareng Raka "

Revan Anggara

" kok bisa ? Okay "

Caramel Britania

" gua sama Raka mau nge - date "

" Apa?!!" Teriak Revan saat di parkiran .

Putri kaget dengan teriakan Revan

" kenapa van ? " tanya putri.

" E - engga kok " ucap Revan gugup lalu masuk ke dalam mobil .

Akhir-akhir ini Revan memang lebih sering membawa mobil dari pada motor ninja kesayangannya .

Revan tidak membukakan pintu mobil untuk putri , hanya Caramel yang dia perlakukan layaknya Queen di hati Revan .

🐘🐘🐘🐘🐘

Bersambung...

Jangan lupa Vote and Comment guys biar semangat Lanjutin ceritanya...

See you...Next Part !
Thankyou 😊👑

TEMEN RASA PACARTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang