Hallo chingu this is my 2nd story!!
Hopefuly u guys like it!VOTE
COMMENT
BEFORETYPO BERTEBARAN
HAPPY READING
- KIM YERIM-
"Hikss hikss e-eomma" tangis seorang gadis kecil berusia 8 tahun yang dikepang dua sambil terduduk meringis menahan perih yang ia rasakan dilutut kaki kirinya yang berdarah karena terjatuh.
Beberapa temannya yang lewat pun hanya menatapnya sebentar dan berjalan kembali tanpa berniat untuk membantu gadis malang itu.
Tiba tiba seorang gadis kecil berambut ombre yang sebaya dengan gadis kepang tersebut berhenti tepat disamping gadis berkepang dua.
Gadis berkepang dua kemudian mendonggakkan kepala sambil masih terus mengeluarkan air mata.
"Hikss hikss t-tolong" mohon gadis berkepang dua kepada gadis berambut ombre yang menatapnya dengan ekspresi heran.Bukannya menolong, gadis kecil berambut ombre tersebut justru mendorong gadis kepang dua sehingga tertidur dikoridor sekolah yang sudah sepi.
"Awww. kamu jahat" ucap gadis kepang dua."Aku tak mau menolong gadis sial sepertimu. Nanti aku akan sial sepertimu juga. Mengapa kau tak minta tolong saja kepada appa mu?" ucap gadis berambut ombre kemudian berlalu pergi menghampiri eommanya yang sudah menunggu di parkiran sekolah.
"Hikss hikss. Tidak ada yang ingin berteman dengan gadis pembawa sial seperti aku yah" tangis yeri kecil masih terduduk dilantai koridor dengan lutut yang masih berdarah.
"Kenapa aku tak mempunyai appa! Jika saja ada appa pasti setiap hari aku diantar jemput ke sekolah seperti teman teman yang lain. Jika saja aku mempunyai appa pasti dia akan melindungiku" kemudian yeri mencoba berdiri tapi tak bisa karena lukanya yang sangat terasa perih.
"Hikkss hikss. Eomma yeri butuh eomma hiks hiks" tangis yeri terus menjadi.
Tiba tiba seorang guru cantik datang menghampiri yeri kecil."Heii yeri. Kamu kenapa?" Tanya guru berambut sebahu tersebut sambil duduk sejajar dengan yeri dan menghapus lembut air mata yeri.
Saat melihat luka yeri, guru tersebut langsung terkejut.
"Astaga!! Yeri lutut kamu kenapa?" Kaget guru tersebut sambil melihat lihat lutut yeri yang berdarah."Y-yeri baik baik saja eonni angel" ucap yeri sesegukan.
Yeri memanggil guru cantik tersebut angel karena hanya guru cantik itulah yang mau bersahabat dan membantu yeri. Sehingga yeri menganggap gurunya tersebut seperti malaikat baginya."Tak apa apa bagaimananya. Ini lutut kamu. berdarah yeri. Apa terasa sangat sakit?" Tanya eomeoni seonsaeng sambil meniup niup pelan luka yeri agar perih yang yeri rasa bisa berkurang.
"Ya terasa sangat sakit. Yeri sakit selalu diejek teman teman pembawa sial eonni angel. Yeri sakit, tak ada yang mau berteman dengan yeri. Yeri sakit yeri tak mempunya appa" keluh yeri kecil dengan wajah yang lelah berlinang air mata.
Saat mendegar perkataan gadis kecil tersebut guru cantik tersebut menitikkan air mata dan langsung menghapusnya.
"Yeri sayang, kamu tak boleh berbicara seperti itu. Eonni yakin pasti suatu saat yeri akan mempunya teman teman yang banyakkk dan baik sama yeri. Eonni yakin appa yeri ada. Dihati. Appa yeri selalu ada di hati yeri" ucap guru tersebut tersenyum tulus sambil menghapus air mata yeri.
Saat mendengar perkataan eomeoni seonsaengnya tersebut, tangisan yeri berkurang. Bahkan sekarang ia menunjukkan wajah cerianya kembali.
"Jinjja? Gomawo eonni angel. Eonni memang angel untuk yeri" ucap gadis berpipi chubby tersebut dan berhambur ke pelukan guru kesayangannya itu.

KAMU SEDANG MEMBACA
DIFFERENT FEELS
Fiksi Penggemar[2nd Story] BELUM DIREVISI "Apakah perasaanmu padaku masih sama seperti dulu?" "Tidak. Perasaanku padamu telah berubah, berubah semakin kuat, dan tak bisa kuhindari" 'Start - Oct 20,17 End - June 15, 19' [BAHASA BAKU + COMPLETED]✔