7. Keputusan

2K 86 6
                                    

Aku dan kamu akan terdengar lebih indah kalau berubah menjadi 'kita'.
_Ari Ferdiansyah_

=======================

"Pagi semuanya.. "

"Pagi Bu.. "

Seorang guru cantik masuk ke dalam kelas dengan wajah yang cerah. Beliau bernama Sarah, kontras sekali wajahnya memancarkan aura kebahagiaan.

"Saya akan bagikan hasil ulangan Matematika kalian kemarin."

"Huh?!" Seorang siswa terkejut dan panik.

"Gue ngga yakin sama nilai gue." Kata siswa lain yang memiliki rambut keriting.

"Ya Allah, tabahkan lah hamba." Kata siswi yang terkenal dengan malasnya.

"Calon remedial pastinya." Ucap Laki-laki yang duduk di bagian pojok kiri rungan.

"Makanya lo semua pada belajar, jangan main game terus!" Omel ketua kelas.

"Ini salah otak gue yang lemot ngitung, hehe" Jawab siswa berambut keriting.

Keadaan kelas menjadi ribut dengan kata-kata pesimis yang keluar dari para siswa di kelas ini. Ada beberapa yang yakin nilainya kecil dan ada juga yang antusias mendapatkan nilai tinggi.

"Tenang tenang.. Walau pun kalian sudah yakin dengan nilai masing-masing, tapi saya senang karena ada satu siswa yang nilainya naik. Dan saya sangat berterimakasih karena dia pasti giat belajar."

Di sudut lain seorang Siswa sedang menelan salivanya, dia gelisah apakah siswa yang guru itu maksud adalah dirinya atau bukan.

"Tenang aja, itu pasti elo," Ucap Sandra mencoba menenangkan Ari.

"Siswa itu adalah.. Ari Ferdiansyah"

"Whuuuu.."

Prok
Prok
Prok

Perkataan barusan membuat suasana kelas kembali bising oleh teriakan dan tepuk tangan para Siswa dan Siswi.

Ari langsung lompat-lompat sambil memberikan ucapan terimakasih pada siswa-siswi yang bertepuk tangan untuknya.

"Memang bukan nilai tertinggi, tapi Saya salut dengan kerja kerasnya," Sambung guru cantik itu.

Sarah tahu kalau Ari sudah bekerja keras karena pernah melihat siswanya itu sedang belajar di perpustakaan hari lalu. Berkat kerja kerasnya itu Ari kini mendapatkan nilai yang memuaskan.

"Dan nilai tertinggi kali ini adalah.. sudah pasti Sandra."

Prok
Prok
Prok

Kini giliran Ari yang bertepuk tangan untuk nilai Sandra.

Ari dan Sandra maju untuk mengambil lembar nilai bersamaan. Perasaan masing-masing sangat senang. Apalagi Sandra karena sudah berhasil membangkitkan rasa percaya dirinya Ari. Sandra tahu Ari adalah laki-laki yang pintar sebenarnya kalau dia mau berusaha.

Tidak ada orang yang bodoh di dunia ini, hanya saja terkadang mereka yang terlihat bodoh di sebabkan oleh sifat malas.

Waktu istirahat tiba. Sandra memakan basonya dengan perlahan. Biasanya kalau sudah bertemu makanan itu dia akan antusias untuk menyantapnya, tapi kali ini tidak, kenapa? Karena Ari terus saja memperhatikan setiap gerak-geriknya. Membuat dia merasa tidak nyaman.

ARISANDRA [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang