22. Masalah I

1.3K 68 1
                                    

Let's play Multimedia
Maudy Ayunda - Ajari Aku Cinta

~•~•~•~•~•~

Sandra keluar dari pintu rumahnya, berjalan menuju garasi yang sudah beberapa hari ini tidak dia kunjungi. Tidak lama dia mengeluarkan sebuah motor scoopy merah yang sudah lama tidak dia kendarai. Rindu rasanya menduduki dan mengendarai motor ini lagi karena sering di antar jemput oleh Ari, jadi hari ini dia akan kembali menggunakan motornya kalau akan kemana-mana.

Sandra mengambil helm dan sarung tangan hingga akhirnya mengahampiri Ari yang sudah siap di depan rumahnya.

"Widih, Ngga nyangka gue udah naklukin hati seorang Sandra yang jutek dulu." Celoteh Ari saat melihat Sandra keluar dengan motor matic nya.

"Yuk, nanti telat." Ujar Sandra menghiraukan perkataan Ari.

Brum..

Sandra langsung menarik gas dan berlalu meninggalkan Ari.

Sampai di parkiran, Sandra menyimpan helmnya, membuka sarung tangan dan turun dari motor.

"Pak nitip ya, awas ilang."

"Eh neng Sandra baru kelihatan lagi, dari mana aja?" Toyo- Penjaga parkir sekolah baru melihat Sandra menitipkan motor lagi padanya.

"Kemarin-kemarin saya pensiun dulu pak, hehe. Di tinggal ya."

"Siap neng."

Sandra menunggu Ari yang memarkirkan motor di basement atas khusus pengendara motor siswa. Sedangkan yang baru saja Sandra masuki adalah basement bawah khusus pengendara motor siswi.

Tiba-tiba sebuah tangan merangkul pundak Sandra. Ari tersenyum dan membuat Sandra ingin terus melihat senyum manisnya itu.

Mereka berdua mulai memasuki area sekolah bersama sambil sesekali berbincang. Entah apa yang mereka perbincangkan, mereka terlihat cocok dari sisi manapun.

Di dekat lapangan Ari memperhatikan seseorang dari belakang, rasanya dia kenal dengan postur tubuh orang itu. Sesuatu tiba-tiba jatuh dari lipatan buku di tangan orang itu, tapi sepertinya sang pemilik tidak menyadarinya.

"Bentar say, " Ari melepaskan genggaman tangannya dari Sandra dan menghampiri kertas yang jatuh itu lalu berlari kecil pada sang pemilik.

"Eh, kertas lo jatoh nih, " Sekarang Ari sudah tahu siapa orang yang menjatuhkan kertas putih itu.

"Yaampun, thanks ya, untuk yang kedua kalinya." Ucap orang itu lalu tersenyum yang ternyata adalah Dessi.

Dari awal Ari memang seperti sudah kenal pada postur tubuh Dessi walaupun dari belakang. Dessi memiliki tubuh lumayan tinggi, badannya agak kurus dan rambut sepundak.

"Sip, lain kali hati-hati, keknya itu kertas ulangan ya, dan ngga sengaja gue lihat nilainya gede."

"Ahaha, duh jadi malu. Ngga kok biasa aja." Pekik Dessi menunduk.

Dari jauh Sandra belum melanjutkan langkahnya, dia terus memperhatikan Ari yang terlihat akrab dengan perempuan yang tidak dia kenal itu. Sandra sempat berpikiran buruk lagi tentang mereka berdua, tapi langsung di tepis karena itu terlalu berlebihan.

ARISANDRA [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang