24. Kekesalan Hati

1.2K 63 0
                                    

Multimedia

Ari Ferdiasnyah - FLANELLA (Hal Tersulit)

Kuatkan hati ini untuk terus mempertahankan.

°~°~°~°~°

Sandra menangis sejadi jadinya, mengingat perlakuan Ari yang sangat di luar dugaannya. Kenapa Ari sama sekali tidak percaya dengan ucapannya, dan malah membela Oliv yang jahat itu. Sandra mengendarai motor dengan air mara yang terus menetes di manik matanya, semua ini salah. Sangat salah.

Brak..

Tiba-tiba motornya bertabrakan dengan mobil sedan, memang tidak terlalu kencang, tapi membuat lutut Sandra terluka akibat kecelakaan ini. Dia merutuki dirinya sendiri karena terlalu keras memikirkan masalahnya, sampai-sampai tidak sadar dia keluar dari jalurnya. Seseorang turun dari mobil hitam di depan Sandra, membantunya untuk berdiri. Bagaimana pun dia merasa bersalah dengan kejadian ini, padahal ini jelas Sandra yang tidak mematuhi aturan di jalan raya dalam berkendara.

"Lo nggapapa?" Sandra melirik laki-laki yang membantunya, dan menggeleng samar.

"Lutut lo luka, mau gue bawa ke dokter?" Sandra kembali menggeleng untuk menandakan bahwa dia tidak apa-apa, ini hanya luka ringan. Di obati pakai salep dan obat merah juga sembuh.

Sandra melihat keadaan motornya yang sedikit kacau, lampu depan motornya rusak, dan dia tidak mungkin bisa membawa motornya dengan keadaan seperti ini.

"Yaudah, gue anter pulang ya. Biar nanti motor lo supir gue yang bawa ke bengkel?"

"Tapi, "

"Udah nggapapa, ayok gue bantu. "

Sandra tidak bisa menolak lagi, kenapa jadi begini. Duh ini sungguh memalukan.

Sandra berjalan memasuki mobil, duduk di bagian kiri kemudi dan menunggu sang pemilik memasuki mobil karena sebelumnya berbincang singkat dengan supir pribadinya. Mungkin memberikan arahan untuk mengurus motor Sandra.

Suasana jalanan mulai lenggang kembali setelah sebelumnya ramai akibat kecelakaan ini. Mobil yang di tumpangi Sandra juga mulai berjalan untuk mengantarnya pulang.

Sandra terdiam di dalam mobil, dia masih tidak enak dengan kejadian ini. Dia yang salah tapi malah laki-laki di sampingnya yang bertanggung jawab. Sandra mencuri pandang sedikit, melihat penampilan laki-laki itu sepertinya dia masih seorang pelajar juga. Di lihat dari celana sekolah abu-abunya, walau pun atasannya di lapisi sweater tapi Sandra masih bisa melihat kerah baju seragamnya.

"Rumah lo dimana?" Tanya laki-laki itu.

"Di jalan mawar, nanti gue kasih tahu letak rumahnya. " Jawab Sandra pelan, dan orang di sampingnya hanya mengangguk paham.

"Sorry, ya. Harusnya gue yang tanggung jawab. Mobil lo pasti lecet karena motor gue, " Lanjut Sandra.

Laki-laki itu tersenyum, "It's OK. lagian yakali gue marah-marahin lo di jalanan tadi. "

"Yaudah sekarang juga nggapapa kok kalau mau marahin gue disini, gue terima?"

"Ck, gue marahin cewek karena masalah kecil ini? Alay ya kesannya. "

ARISANDRA [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang