13. Cemburu Part II

1.7K 79 2
                                    

Kenapa aku tidak ingin terlalu cepat mengambil keputusan? Karena aku tahu rasanya jatuh pada luka yang sama. Kali ini aku akan bergantung pada waktu, biar dia berjalan dengan caranya. Sedangkan aku, aku perlu mempersiapkan hal lain, agar saat aku terlanjur mengambil jalan yang salah, waktu tidak mentertawakanku dan aku siap dengan hatiku.

Arisandra_

🍂🍂🍂🍂

Hari minggu, adalah hari yang paling menyenangkan bagi Sandra. Di hari minggu lah dia bisa bangun siang, tidak mendengar Mamanya mengoceh karena membangunkannya, bisa menghabiskan waktu tanpa tugas-tugas yang berserakan di kasurnya, dan menonton acara kartun Favoritnya sampai lupa waktu. Itulah beberapa hal menyenangkan yang hadir pada hari libur. Walau pun terkadang dia harus berebut remote TV dengan Radja karena acara Favorit mereka beda. Tapi Sandra selalu menang, dan dia suka meledek Radja dengan 'Ahaha muka lo udah kek kodok hutan kalau lagi ngamuk Jaa' Sungguh kakak yang tidak boleh di contoh.

Tapi hari ini dia bisa dengan bebas memiliki remote TV karena Radja ada acara bersama teman kelasnya, katanya sih masak-masak bersama di rumah Raymon, salah satu sohib terbaiknya di kelas.

Sandra terus mencari acara kartun incarannya tapi tidak ada sama sekali, yang ada malah sebuah acara Music Award. Sepertinya hari ini acara favoritnya tidak tayang karena di gantikan oleh acara itu.

Dia melempar benda persegi panjang itu asal, salah satu penyemangatnya tidak hadir di TV hari ini. Rasanya hari libur sekarang harus dia habiskan dengan kesal, bosan, dan sendiri.

Sendiri?

Miris banget ya.

Emang.

Terus kenapa?

Hufh.

Salah satu orang yang bisa mengobati kebosanannya adalah, err rasanya Sandra tidak ingin mengingat nama itu. Semenjak kejadian kemarin di kantin, kalau mengingat nama itu, membuat mood nya bertambah jelek. Rasanya seperti awal pertama mereka bertemu.

Sahabat?

Sampai detik ini Sandra belum mendapatkan seseorang yang pantas di sebut Sahabat. Entahlah, baginya tidak mudah mendapatkan seorang teman yang bisa di sebut Sahabat. Sandra sering tidak sengaja mendengar teman kelasnya mengeluh,

'Gue ngga habis pikir ke dia, punya temen baru, sahabat lama di lupain.'

Atau,

'Bete gue, giliran di butuhin buat curhat dia malah ngilang! Itu yang namanya sahabat?'

Yang lebih parahnya,

'Ada ya spesies Sahabat kek dia, tega nikung gue! Nyesel gue sahabatan sama dia!'

Hufh, Kalau ingat itu terkadang membuat Sandra bergidik ngeri. Gampang banget memberi status sahabat, tapi gampang juga mengubah status itu menjadi musuh.

Jujur Sandra sebenarnya butuh seorang Sahabat, tidak perlu banyak. Satu saja dia sudah senang, Tapi bukan seperti mereka yang mudah merapalkan arti sahabat itu sendiri.

Seorang sahabat akan selalu ada di saat kita jatuh, tidak saling menantang ego masing-masing, selalu menghapus air mata dan membuat kita kembali tersenyum. Tidak perlu mengerti apa yang kita mau, tapi dia sanggup menghapuskan kesedihan yang sedang kita rasakan. Dan tidak perlu dengan mengerti masalahnya, karena dengan menghadirkan kekonyolan, akan membuat suasana terasa menyenangkan.

ARISANDRA [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang