29. Kotak Bekal

1.1K 61 0
                                    

Haii nyadar gasih dipart sebelumnya Sandra ngajak Rafly ketemu di kafe, eh mereka malah ktmu ditaman wkwk, itu typo kafe itu maksudnya taman, maafya buat yg kbingungan:v udah aku perbaiki kok, selamat membaca kmbali:)

ARISANDRA

Ari dan Dessi duduk didepan danau kecil yang tidak jauh dari rumah Dessi, mereka berbincang sambil melihat keindahan danau yang memberikan warna jingga karena pantulan langit senja yang mulai hilang ditelan malam.

"Maafya, ga seharusnya lo liat kejadian tadi, " Dessi memandang kosong kedepan, mengingat kembali betapa malunya ia karena Ari harus tahu keadaan rumahnya.

"Gue yang harusnya minta maaf, kalau ga maksa buat nganterin pasti ga bakalan kek tadi. "

Dessi menghela napas sekilas, lalu tersenyum, "Lo pasti liat gue nangis tadi, pasti jelek banget ya, hehe. "

"Yaampun lo baru nyadar? Jeleekkk bangett!!" Kata Ari meledek.

"Jahat!!" Pura-pura marah.

"Ohiya, tadi ayah gue ngiranya lo itu pacar gue, jadi dia marah-marah kek tadi, sebenernya dia baik kok, dia cuma gamau kalau putrinya pacaran sebelum lulus, "

"Tapi ga sampe segitunya juga kan, " Potong Ari, "Pasti ada alesan lain?"

"Dia emang lagi naik darah terus akhir-akhir ini, ditambah tau nilai ulangan harian gue anjlok jadi suka marah-marah kek tadi. "

"Jadi lo harus dapet nilai gede?" Dessi mengangguk, "Wah!! Baru tau gue ada ayah yang segalak itu, " Lanjut Ari.

"Sekali lagi gue minta maaf, anggap aja lo gapernah liat apa-apa." Dessi mulai beranjak dari duduk, diikuti oleh Ari.

"Jadi, gue gabisa anterin lo?"

"Iya, gue naik angkot aja. "

Ari berjalan mendahului Dessi untuk mengambil motor, sedangkan Dessi berjalan pelan dibelakang Ari, memperhatikan lekat laki-laki yang sudah menolongnya itu. Entah kenapa ia merasa senang didekat Ari, sikap peduli pada orang lain yang Ari miliki sudah membuat Dessi terkagum. Sekilas Dessi tersenyum mengingat apa yang sudah terjadi hari ini.

"Gue duluan ya, " Kini Ari sudah berada di atas motor dengan helm dikepalanya.

Dessi mengangguk sekilas, lalu Ari mulai menancap gas.

"Ohiya Ar.. " Dessi menahan Ari, "Hati-hati.. " Lanjutnya lalu tersenyum.

Ari hanya menanggapi dengan anggukan sekilas dan melesat pergi.

Dessi memperhatikan kepergian Ari, kenapa hatinya merasa tenang ketika bersama Ari, padahal ia belum terlalu lama mengenal laki-laki itu tapi perasaannya sudah selancang ini. Jangan sampai Dessi salah mengartikan apa yang sudah Ari lakukan hari ini.

*****

Sandra turun dari taksi dan melangkah untuk memasuki pagar rumahnya, tapi ketika hendak masuk Sandra mendengar suara motor yang ia kenali.

"Sandra, lo baru pulang?" Ternyata itu adalah Ari, darimana dulu laki-laki itu baru sampai rumah.

"Hm, gue tadi, "

"Lo udah makan? Perut gue laper hehe, masak dirumah lo yuk?" Karena tidak terlalu memusingkan jawaban Sandra, Aripun mengalihkan pembicaraan. Lagian Ari bukan tipikal orang yang terlalu mengekang Sandra untuk melakukan aktifitasnya, toh mereka punya hal pribadi yang memang tidak perlu dijelaskan.

"Oke!! Habis maghrib nanti lo kerumah aja, " Kata Sandra antusias, perutnya juga sama sudah tidak sabar ingin segera diisi.

Lalu mereka mulai memasuki rumah masing-masing.

ARISANDRA [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang