14. Isi hati Sandra

1.5K 74 0
                                    

Bener ngga kalau cemburu itu tanda sayang?

🍂🍂🍂🍂

Ari memeluk Oliv yang sedang duduk di ranjang pasiennya, terlihat kontras di wajah Oliv kalau dia terkejut karena Ari memeluknya. Dia tidak bisa bohong kalau perlakuan Ari barusan sangat di luar perkiraannya dan dia sangat senang. Setelah mendapat kenyataan dari teman dekatnya tadi kalau suara Ari terdengar sangat khawatir saat di telepon, kini dia mendapat pelukan.

"Lo nggapapa? Kenapa bisa gini, kata dokter apa?"

Oliv yang mendengar penuturan Ari itu malah tersenyum, rasa sakit di tubuhnya bahkan tidak terasa lagi.

"Hehe, biasa atlet dance cedera kak, tapi aku nggapapa kok, suer."

Oliv memang merupakan Atlet dance sejak SMP. Cedera seperti ini memang sudah biasa, tapi cedera kali ini mengharuskan dia berhenti melakukan hobinya, karena sangat berbahaya bagi kaki dan tangannya.

"Gue emang belum pernah lihat lo dance, tapi gue tahu kok lo itu hebat dan udah cukup, ngga usah dance lagi, ya?"

"Kok kakak ngatur aku sih, udah kayak dokter barusan yang periksa aku aja," Ucap Oliv dengan nada gurauan.

"Ya.. gue khawatir aja, " Jawab Ari.

Sesaat mereka terdiam, dan tiba-tiba Ari teringat sesuatu. Bukannya barusan dia kesini bersama Sandra, lalu kemana perempuan itu sekarang.

"Kenapa, kak?"

"Ngga, tadi gue kesini sama temen, tapi ngga ada."

"Oliv lagi gini masih aja bercanda, " Oliv terkekeh.

"Gue serius Liv,"

Ari ijin untuk keluar sebentar dan menyuruh teman Oliv bergantian menjaga Oliv. Dia harus mencari Sandra, jangan-jangan perempuan itu salah masuk kamar.

Ari mencoba mengirim Sandra pesan, memanggil perempuan itu, tapi sama sekali tidak ada jawaban.

Sampai akhirnya dia melihat dari jendela kaca besar di rumah sakit itu Sandra sedang duduk di sebuah taman rumah sakit. Entah apa yang di lakukannya, yang jelas Ari melihatnya tidak sedang melakukan sesuatu, dia hanya melihat Sandra sibuk dengan ponselnya.

Tanpa pikir panjang Ari pergi menuju tempat itu.

Sandra membuka akun path nya, mengirim postingan,

Saat aku sedang berusaha memahami perasaanku sendiri, kisah ini malah seolah menghentikanku untuk berjuang.

"San?"

Sandra terhenyak dengan kehadiran Ari di hadapannya, dia menaruh ponselnya di saku celana.

"Eh, iya?"

"Bukannya tadi lo ngikutin gue, tapi kok malah disini?"

Apa alasan masuk akal yang harus Sandra katakan sekarang. Tidak mungkin dia mengatakan kalau tadi dia sedang menenangka perasaannya.

"Tadi, gini, gue mau masuk ke kamar temen lo, tapi tiba-tiba kebelet terus gue ke toilet dulu, eh pas mau balik lagi ke kamar, gue lupa nomor kamarnya, hehe."

ARISANDRA [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang