34. Perjodohan

1.1K 55 0
                                    

Sandra dan Ari tiba didepan hotel, banyak siswa/siswi Pelita Indah yang berlalu lalang melakukan kegiatan mereka. Ari baru tahu kalau jurusan mereka melakukan study tour, padahal dulu Ia dan Sandra sangat menanti-nanti saat ini tiba, tapi Ari justru tidak ada disamping Sandra.

Gema sedang selfie dengan beberapa teman kelasnya, Ia terhenti ketika melihat Ari berada didepannya, bukannya laki-laki itu sudah lama tidak masuk sekolah.

"Ri, kapan kesini? Lo nyusul?" Gema mengahapiri Ari dan bersalaman dengannya.

"Ngga, gue emang kebetulan ada di Yogya, lo apa kabar, Futsal gimana juga kabarnya?"

"Gue sih baik, tapi Futsal ngga, minggu lalu ada pertandingan antar sekolah, tapi kita kalah tanpa lo. " Raut wajah gema berubah sedih, "Lah kok bisa, kan gue udah bilang sebelum tanding harus baca doa dulu man! " Kata Ari mengusap pundak Gema.

"Itusi kaga ketinggalan lah!"

"Halo?" Ponsel Sandra berdering dan setelah mendengar omelan dibalik ponselnya, Ia baru sadar kalau Ia janjian dengan Resna bertemu didekat toko pernak-pernik tadi.

"Hehe, maaf ya Res, gue udah ada didepan hotel, lo kesini aja, oke!" Sandra langsung memutuskan sepihak karena tidak ingin mendengar omelan Resna.

Ari, Sandra, dan Gema berjalan menuju taman hotel untuk sekedar berbincang-bincang, ketika menuju kesana tidak sengaja mereka berpapasan dengan Yoga, dia pun ikut gabung.

Ketika sedang asik berbincang, Resna datang dengan tergopoh-gopoh, wajahnya terkejut setelah melihat Ari duduk disamping Sandra, ini hanya halusinasi atau memang nyata, tapi sejak kapan Ari berada disana, kenapa Resna tidak mengetahuinya.

"Njirr, capek tauga nyariin lo tadi San, bilangmah janjian malah ninggalin!" Resna terus saja mengomel pada Sandra tanpa jeda, membuat Sandra menunduk bersalah.

"Maafin gue, gue tadi ketemu sama Ari, jadi lupa, hehe. "

Tatapan Resna beralih pada Ari, "Kemana aja lo? Berbulan-bulan ga masuk sekolah, lo kira tu sekolah milik uyut lo!"

"Selow aja kali, iya! Itu sekolahan milik uyut gue, kenapa? Masalah?!"

"Bukan itu sih yang jadi masalahnya, gara-gara lo Sandra jadi beru, "

"Sutt, apasih Res, ngga usah bahas itu disini, ga penting!!" Potong Sandra tidak ingin meyingnggung peradaan Ari. Kalau Ari tahu selama ini Ia berubah karenanya, bisa-bisa Ari juga akan besar kepala dan GR.

Tapi yang pertama, Sandra hanya tidak ingin membuat Ari jadi merasa bersalah nantinya.

"Kenapa Res?" Ari penasaran dengan ucapan Resna itu, "Sandra centil ya dibelakang gue?!" Lanjut Ari membuat Sandra mencubit pahanya.

"Siapa yang centil! Gue itu setia orangnya, ga mungkin centil sama cowok lain, ngaco!" Sandra membuang wajah kesal, tapi Ari langsung mencubit pipi Sandra untuk mencegah kekasihnya itu marah.

"Hehe, aku kan cuma nanya sama Resna, bercandaan doang kok, " Rayunya.

"Hadeuh, gue kabur ah, masih dibawah umur nih, dadah.. " Resna beranjak pergi kekamar, diikuti oleh Gema dan Yoga.

Kini tinggal Ari dan Sandra kembali berdua, duduk bersampingan, rasanya dunia hanya milik bersama ketika sedang begini, tidak ada yang ingin mengakhiri kebersamaan ini.

Drtt.. drtt.. drtt..

Awalnya Ari tidak menghiraukan dering ponselnya itu, tapi Sandra memaksa untuk mengangkatnya, siapa tahu itu penting. Ari melirik nama yang tertera dilayar ponselnya, raut wajah laki-laki itu berubah delapan puluh derajat menjadi dingin, Ia bingung harus bagaimana mengangkat panggilan ini.

ARISANDRA [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang