Hye Kyo seorang creative design, cantik, pintar, dan pekerja keras. Meski berasal dari keluarga yang mapan tapi Hye Kyo bukan tipe manja dan perlu dilayani. Dia terbilang mandiri, terlebih ketika dia kehilangan kedua orangtuanya.
Ya, lelaki itu sang...
Joong Ki mendengarkan pembicaraan Hye Kyo dengan Dong Won. Dia menyadari bahwa seberapa keras usaha dia untuk mendapatkan Hye Kyo, pada akhirnya dia tetap akan kehilangannya. Dia tau kalau Hye Kyo dan Dong Won telah dijodohkan oleh kedua orang tua mereka ketika mereka masih anak-anak. Dia tau pada akhirnya dia yang akan terluka. Joong Ki tidak mengharapkan apa-apa dari Hye Kyo. Dia hanya ingin terus berada disisinya, apapun itu statusnya.
"Hye Kyo, maaf karna aku mengajakmu pergi, kau jadi tidak tidak bisa menyiapkan pesta pertunanganmu."
"Hey, aku malah senang bisa pergi denganmu, aku suka tempat tadi. Kuharap kita bisa pergi kesana lagi kapan-kapan."
"Benarkah? Apakah kau mau pergi bersamaku lagi? Lalu bagaimana dengan Dong Won?"
"Memangnya kenapa dengannya? Dia sudah besar, bisa mengurus dirinya sendiri" tawa Hye Kyo.
"Minta aku untuk tinggal Kyo, jangan minta aku untuk pergi! Aku tahu, seharusnya aku cukup tau diri untuk bisa menjadi temanmu, tapi...aku mau lebih...aku mencintaimu Kyo" Joong Ki berbicara dengan penuh penekanan pada emosinya.
"Aku...aku tidak bisa menjadi orang yang egois, Joong Ki. Seandainya...kita bertemu lebih awal, seandainya...aku tidak dijodohkan...seandainya...."
Brughhhhh....
Joong Ki mengerem mobilnya secara tiba-tiba...
"Cukup Hye Kyo! Aku tidak mau mendengar kelanjutannya...aku paling tidak suka kata seandainya..."
Joong Ki melepaskan sabuk pengamannya dan memeluk Hye Kyo dengan erat. Dia mengelus lembut pipi Hye Kyo dan mencium bibirnya.
Hye Kyo berusaha menghindar ciuman Joong Ki, tapi pelukan Joong Ki makin erat, dan Hye Kyo pun pasrah. Entah kenapa, Hye Kyo sangat menyukai ciuman Joong Ki. Ciuman mereka semakin intens, bahkan Joong Ki memaksa Hye Kyo untuk membuka mulutnya, dan lidah merekapun saling bertautan...
Joong Ki melepas pelukannya dan memasangkan kembali sabuk pengaman Hye Kyo dan sabuk pengaman miliknya. Hye Kyo pun membuka matanya dan mengelus lengan Joong Ki dengan lembut.
"Aku...aku juga mencintaimu Joong Ki"
Joong Ki tersenyum, dia sangat senang mendengar bahwa Hye Kyo pun mencintainya. Dia tidak bertepuk sebelah tangan dalam mencintainHye Kyo. Tapi dia juga sadar....mungkin memang...seharusnya ada kata seandainya....
Mereka melanjutkan perjalanan pulang dalam diam.
"Hye Kyo, lihat sini!" Kata Joong Ki yang mengeluarkan ponselnya untuk mengambil photo.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Aku akan menyimpan semua photo-photo hari ini sebagai kenangan" kata Joong Ki
"Kenapa sebagai kenangan? Apa kau tidak ingin mengambil photoku lagi?" Tanya Hye Kyo.
"Kalau kau ijinkan....aku akan menjadi photographermu sepanjang hidupku! Apakah kamu mau?" Tanya Joong Ki.
Hye Kyo tidak menjawab. Dia, sekali lagi berfikir....seberapa besarpun keinginannya itu untuk terwujud...tapi dia tidak bisa menjanjikan itu pada Joong Ki.
