#21 Back to Seoul

649 58 4
                                    

Hye Kyo dan Joong Ki akhirnya kembali ke Seoul, setelah menghabiskan akhir minggu bersama. Akhir minggu yang sangat berarti bagi keduanya. Dimana akhirnya, Hye Kyo menerima lamaran Joong Ki untuk menjadi bagian dalam hidupnya, selamanya. Joong Ki masih seakan tidak percaya bahwa akhirnya Hye Kyo menjadi miliknya. Dia merasa sangat beruntung, meski awalnya harus melewati jalan berliku tapi pada akhirnya setelah perjuangan yang tiada hentinya akhirnya membuahkan hasil juga. Meski awalnya dia merasa tidak enak dengan teman lamanya, Dong Won. Tapi apakah bisa menyalahkan cinta, bahkan cinta datang tanpa terduga. Cinta pada pandangan pertamanya pada Hye Kyo tidak bisa dia hindari. Meski dia sudah mencoba untuk menjauh karna Hye Kyo pada saat itu sudah menjadi kekasih sahabatnya. Tapi bukankah cinta tidak dapat disalahkan. Mungkin itu namanya takdir.

Joong Ki masih diam dan hanyut dalam pikirannya sendiri. Sementara Hye Kyo juga menjadi lebih diam setelah menerima telpon sebelum kepulangan mereka tadi.

"Joong Ki." Hye Kyo mencoba memecah kesunyian.

"Ah...iya kenapa sayang, apakah kau lapar? Apa ingin ke toilet?" Joong Ki tersadar dari lamunannya.

"Hmm...anu, ada yang harus aku bicarakan." Hye Kyo bertanya dengan penuh keraguan.

"Ada apa?" Joong Ki tiba-tiba meminggirkan dan menghentikan  mobilnya.

"Yaaa...kenapa kau berhenti, ayoooo jalan lagi saja." Hye Kyo kaget karna tiba-tiba Joong Ki menghentikan mobilnya

"Lalu apa yang ingin kamu tanyakan? Apakah sesuatu yang penting?" Joong Ki akhirnya menatap Kyo dengan penuh keseriusan.

"Kita bicarakan sambil jalan saja, aku tak mau kita kemalaman. Aku sudah sangat merindukan nenekku."

"Baiklah, tapi aku ingin kau menceritakannya sekarang juga, sayang." Joong Ki pun kembali melajukan mobilnya.

"Aku tahu, persiapan pernikahan kita hanya tinggal beberapa bulan lagi. Hmmmm...apakah tidak apa-apa kalau aku harus pergi untuk urusan pekerjaan?" Hye Kyo bertanya dengan hati-hati.

"Beberapa bulan itu, hanya tinggal tiga bulan saja sayang, dan kalau kau pergi untuk urusan pekerjaan, tentunya aku tak bisa melarangmu bukan. Berapa lama kau akan pergi, dua hari? Empat hari? Satu minggu?" Joong Ki bertanya dengan penuh penekanan.

"Sebulan,...."

"Apa?! Sebulaaaaaan?! Kerja macam apa itu? Kenapa harus satu bulan!!!!"
Joong Ki menjawab tengan sedikit berteriak dan tiba-tiba meminggirkan mobilnya dan menghentikannya di pinggir jalan.  

"Tuh kaaaan...katanya tidak apa-apa kalau urusan pekerjaan." Hye Kyo terkejut karna tiba-tiba mobilnya berhenti mendadak.

"Awalnya...tapi satu bulan itu sungguh keterlaluan! Hmmm apakah itu di luar kota? Jeju lagi?" Joong Ki bertanya tanpa jeda bahkan sebelum Hye Kyo sempat menjawab pertanyaan pertama.

"Aku akan menjawab pertanyaan-pertanyaanmu dan menjelaskan sedetail mungkin. Apakah kita bisa membicarakan ini sesampainya kita di rumah saja? Aku mohon, sedikit bersabarlah sayang." Hye Kyo menenangkan Joong Ki.

"Baiklah...tapi...."

"Tidak ada tapi...ayo menyetirlah... hati-hati sayang." Hye Kyo mengelus lengan Joong Ki dan mendekatkan tubuhnya ke arah Joong Ki dan mencium pipinya.

Joong Ki yang tadinya sedikit emosi pun kembali tersenyum dan tiba-tiba memonyongkan bibirnya dan menunjuknya dengan jarinya, sebagai tanda minta dicium juga

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Joong Ki yang tadinya sedikit emosi pun kembali tersenyum dan tiba-tiba memonyongkan bibirnya dan menunjuknya dengan jarinya, sebagai tanda minta dicium juga. Hye Kyo pun mencium singkat bibir Joong Ki dan ciuman singkat itu malah dimanfaatkan Joong Ki untuk mencium bibir Kyo dengan penuh gairah. Sehingga Kyo hanya bisa pasrah dan mengikuti permainan lidah Joong Ki di mulutnya.

Setelah beberapa saat mereka berciuman, tiba-tiba ponsel Kyo berbunyi. Akhirnya Kyo mendorong tubuh Joong Ki untuk mengambil ponselnya.

Joong Ki pun kembali ke tempat duduknya untuk kemudian melajukan kembali mobilnya.

"Halo.."

"Halo sayang...sudah sampai dimana? Nenek sudah menyiapkan makan malam untukmu dan Joong Ki, bagaimana acara lamarannya? Apakah kau senang sayang?" Nenek berbicara di balik telpon dengan raut bahagia.

"Nenek pasti sudah tau dari Joong Ki kan, hmmm tentu saja aku senang nek, iyaa kami akan makan malam di rumah. Ini masih di jalan, mungkin satu jam lagi kami sampai nek."

"Baiklah, hati-hati di jalan. Salam untuk Joong Ki, menyetirlah dengan hati-hati." 

"Iya nek, sampai bertemu nanti."

"Apakah kita bisa melanjutkan ciuman kita tadi?" Goda Joong Ki sambil menyetir mobilnya.

"Dasar...hanya itu saja yang kau pikirkan!"

"Hahaha...terserah aku, itu kan keinginanku, dan bukannya kau juga menginginkannya calon Nyonya Song?!"

"Menyetirlah tuan! Aku sudah sangat ingin sampai di rumah, dan menikmati masakan nenek."

"Iya..iya..baiklah. Aku akan menyetir dengan kekuatan super. Hahaha."

Tbc

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.







Tbc....
Maaf pendek partnya, ada kerjaan soalnya....👏🏼🙏🏼
Cr pics to owner.

The One and Only...You!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang