Hye Kyo segera bergegas menuju Rumah Sakit diikuti oleh Joong Ki. Dia berlarian di lorong rumah sakit, sampai akhirnya dia sampai di tempat ruang perawatan dimana Dong Won dirawat.
Flashback
"Hye Kyo! Dong Won mengalami kecelakaan, dia menabrak pagar pembatas jalan sehingga menyebabkan mobilnya terbalik dan saat ini kondisinya kritis." Dari suara di sebrang telpon yang akhirnya membuat Hye Kyo langsung bergegas ke RS. Bahkan dia tidak menghiraukan Joong Ki yang mengikutinya dari belakang. Awalnya Hye Kyo ingin menyetir mobilnya sendiri. Tapi Joong Ki bersikeras untuk mengantarnya ke RS. Selama dinperjalanan Hye Kyo terlihat sangat cemas dan tidak bisa diajak bicara. Joong Ki merasa sangat khawatir, bukan terhadap Dong Won tapi lebih kepada mengkhawatirkan Hye Kyo.Hye Kyo mengetuk ruang perawatan yang terdapat Dong Won di dalamnya. Dia langsung memeluk ibunda Dong Won.
"Bibi! Apa yang terjadi, kenapa Dong Won bisa sampai begini?"
"Bibi juga tidak tau nak, setelah kepergianmu, tiba-tiba saja Dong Won pergi dari rumah. Dan entahlah, tiba-tiba bibi ditelpon dari pihak Rumah Sakit bahwa Dong Won mengalami kecelakaan dan sampai saat setelah dipindahkan ke ruang perawatan Dong Won masih belum sadarkan diri. Dokter menyatakan bahwa dia mengalami trauma di kepalanya."
"Aku minta maaf bi, aku...."
"Shhhh...ini bukan salahmu, nak. Bibi mengerti keputusanmu maupun keputusan Dong Won untuk berpisah. Jangan sampai kalian berpisah justru ketika sudah menikah nanti."
"Terima kasih bi" Hye Kyo memeluk Ibunda Dong Won. Dia sangat bersyukur bahwa keluarga Dong Won menerima keputusan mereka berdua.
Joong Ki yang menunggu di luar pun hanya bisa melihat apa yang terjadi di dalam tanpa tahu apa yang mereka bicarakan. Dalam hati kecil Joong Ki, dia sangat takut apabila kecelakaan Dong Won justru akan membuat Hye Kyo kembali berpaling pada Dong Won karna rasa bersalahnya.
Hye Kyo kemudiam melangkah mendekati kasur perawatan dimana Dong Won berbaring. Dia kemudian mengelus tangan Dong Won, kemudian memegang tangannya.
"Dong Won, kenapa bisa begini. Kumohon sadarlah. Kumohon bangunlah, jangan buat aku, bibi atau paman khawatir." Hye Kyo berkata-kata sambil meneteskan air matanya. Bagaimanapun juga Dong Won sudah dia anggap seperti saudaranya sendiri. Dia yang selalu ada di sampingnya.
Sementara itu Joong Ki masih memperhatikan dari kaca di luar kamar perawatan. Dia sangat ingin pergi, tapi entah apa yang membuatnya tetap bertahan untuk melihat Hye Kyo yang sangat perhatian terhadap Dong Won. Sampai ketika Joong Ki akan beranjak pergi, tiba-tiba ada yang menepuknya dari belakang.....
"Joong Ki, nak ayo masuk bersama nenek!"
"Ah, nenek, sejak kapan nenek disini?"
"Sejak tadi nenek perhatikan, ayo, masuklah bersama nenek, tidak apa-apa."
Akhirnya Joong Ki setuju untuk menemani nenek masuk dan menjenguk Dong Won. Meski hatinya sebenarnya tidak ingin, tapi dia tetap melangkahkan kakinya menuju kamar perawatan dimana Dong Won dirawat, dan di sebelahnya juga Hye Kyo duduk dengan menggenggam tangan Dong Won yang membuat Joong Ki cemburu.
Hye Kyo melihat ke arah Joong Ki dan nenek. Akhirnya Hye Kyo melepaskan genggaman tangannya.
Joong Ki pov
Nenek dan yang kutahu adalah ibunya Dong Won kemudian berpelukan.Hye Kyo kemudian berdiri dan menghampiriku. Karna daritadi aku berdiri terpaku.
"Duduklah," kata Hye Kyo. "Maaf aku tadi tidak mempersilahkan kau untuk masuk Joong Ki. Aku hanya terlalu khawatir tadi."
"Ah..tidak apa-apa. Aku juga tadi sempat berjalan-jalan di lorong sambil mencari makanan kecil." Bohong Joong Ki
"Ah syukurlah." Kata Hye Kyo
Setelah beberapa lama, akhirnya Hye Kyo, Joong Ki dan nenek berpamitan. Mereka akhirnya meninggalkan rumah sakit. Karena ayah Dong Won sudah datang.
Selama di perjalanan pulang mereka hanya duduk diam, nenek yang tadinya diantar supir akhirnya ikut bersama Hye Kyo dan Joong Ki.
Sesampainya di rumah Hye Kyo, nenek langsung berpamitan untuk segera ke kamarnya. Joong Ki mengantar Hye Kyo sampai masuk ke dalam.
"Pulanglah Joong Ki, ini sudah larut malam."
"Aku..aku ingin bertanya sesuatu padamu, Kyo. Aku tahu ini mungkin bukan waktu yang tepat. Terlebih lagi setelah apa yang terjadi pada Dong Won. Tapi...bisakah kita terus bersama?"
Hye Kyo menghampiri Joong Ki, kemudian dia memeluk Joong Ki dengan erat.
"Tentu saja Joong Ki. Apa yang terjadi pada Dong Won tidak akan merubah keputusanku untuk tetap bersamamu. Hanya saja, aku butuh waktu darimu untuk terus mendampinginya selama dia dirawat. Bagaimanapun juga, Dong Won sudah aku anggap sebagai keluargaku sendiri."
Joong Ki mempererat pelukannya, dan mengusap punggung Hye Kyo.
"Kalau itu maumu, aku hanya bisa mendukungmu. Tapi jagalah hatimu hanya untukku."
Hye Kyo pun melepas pelukannya dan dia berjanji pada Joong Ki. "Iya tuan pencemburu! Hatiku hanya untukmu." Hye Kyo berkata-kata sambil terswnyum mengejek Joong Ki. Joong Ki yang gemas akan perlakuan Hye Kyo langsung mendaratkan ciumannya.
Joong Ki melepas ciumannya dan langsung beranjak.
"Aku takut kalau kita meneruskan ciuman kita, malah aku tidak ingin pulang malam ini...hehe...sampai ketemu besok tuan putri." Joong Ki pamit sambil mencium kening Hye Kyo.
"Baiklah tuan pencemburu! Istirahatlah dan hati-hati di jalan."
"Kau juga, istirahatlah. Aku akan menjemputmu besok pagi. Jangan lupa mimpikan aku malam ini." Sambil tersenyum manis Joong Ki pun pamit dan menuju ke mobilnya. Hye Kyo mengantat Joong Ki sampai mobil Joong Ki tidak terlihat lagi.
Hye Kyo bersiap-siap tidur, setelah membersihkan dirinya. Tak lama ada sebuah pesan text di layar ponselnya.
"Selamat malam tuan putriku. Mimpikan aku malam ini. Dan datanglah juga ke dalam mimpiku. Aku tunggu."
Hye Kyo hanya tersenyum membaca pesan dari Joong Ki....
Keesokan paginya, Joong Ki sudah berada di rumah Hye Kyo. Mereka bahkan sarapan bersama bersama nenek juga. Seperti yang diminta Hye Kyo, sebelum berangkat ke kantornya, dia ingin menjenguk Dong Won di rumah sakit. Nenek sudah menyiapkan bekal untuk dibawa ke rumah sakit. Menurut nenek, pasti kedua orang tua Dong Won membutuhkannya. Ketika mereka sampai di kamar perawatan, Hye Kyo dan Joong Ki kaget, karna ruang perawatan itu kosong. Hye Kyo sangat panit sehingga dia berlari menuju tempat informasi. Dari bagian informasi itulah, Hye Kyo tahu bahwa Keluarga Dong Won ingin memindahkan Dong Won ke Rumah Sakit yang ada di Jepang. Dia hanya mendapatkan pesan dari ibu dan ayah Dong Won, bahwa untuk sementara waktu, Hye Kyo lah yang bertugas di kantor mereka selama Dong Won absen.
"Kau tak papa? Duduklah dulu." Joong Ki menenangkan Hye Kyo.
"Aku tak papa, antar saja aku ke kantor? Pasti banyak pekerjaan yang harus aku selesaikan."
"Kau yakin?"
Sambil mengangguk Hye Kyo mengiyakan. Joong Ki pun segera mengantar Hye Kyo ke kantornya.
Setelah beberapa hari...bahkan minggu berlalu, belum ada kabar juga dari Dong Won dan keluarganya. Hye Kyo terus menyibukkan diri di kantor. Meski begitu Joong Ki selalu mendampinginya. Bahkan setiap hari Joong Ki selalu menjemput dan mengantar Hye Kyo. Sampai suatu ketika. Kantor Hye Kyo dihebohkan bahwa Dong Won sudah kembali. Ketika Hye Kyo membuka pintu ruangannya, duduklah Dong Won di kursinya. Dengan kakinya yang ditempatkan di meja kerja Hye Kyo.
"Selamat pagi Kyo!" Sapa Dong Won dengan aura kesombongannya.
"Dong Won!"
Tbc....maaf baru sempet update.
Thanks for reading 👏🏼🤗
KAMU SEDANG MEMBACA
The One and Only...You!
FanficHye Kyo seorang creative design, cantik, pintar, dan pekerja keras. Meski berasal dari keluarga yang mapan tapi Hye Kyo bukan tipe manja dan perlu dilayani. Dia terbilang mandiri, terlebih ketika dia kehilangan kedua orangtuanya. Ya, lelaki itu sang...