Sembilan (Takdir Indah???)

1.4K 194 2
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hai hai aku kembali lagi, seperti biasa satu minggu sekali

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Hai hai aku kembali lagi, seperti biasa satu minggu sekali. Maaf harusnya malem minggu tapi karena sinyal minta dikarungin jadi nggak bisa share. *bow jangan lupa Vcomment nya yah.

#####

Rose masih terdiam ditempatnya begitupun dengan Daniel yang masih menatap Rose dalam.

Sebelum datang kerumah Rose, semalam ia bermimpi jika Rose menikah dengan orang lain. Berada digenggaman tangan pria lain. Daniel dimimpinya melihatnya dan Rose terlihat begitu sangat bahagia.

Selepas mimpi itu Daniel membayangkan Rose yang benar-benar menikah dengan orang lain. Hati dan pikirannya bersatu mengatakan untuk memulai kembali dengan Rose. Kembali berusaha memperjuangkan cintanya. Seorang wanita jika terus diberikan kenyamanan, serta diperjuangkan hatinya akan luluh seiring dengan berjalannya waktu. Daniel percaya itu.

Dirinya benar-benar memiliki semangat yang membuatnya ingin membuat Rose mencintainya dan mengakuinya. Karena menurutnya Rose sudah mulai menyukainya hanya saja Rose berusaha mengelaknya.

"Aku bisa berangkat sendiri tuan"

Daniel tersadar dari pikirannya yang mengingat kejadian beberapa jam yang lalu.

"Tidak apa-apa aku bisa mengantarmu"

"Tapi anda juga harus bekerja. Sungguh, aku tidak apa-apa berangkat sendiri" Rose berusaha menolak dengan halus.

"Rose, kau belum tahu kan arah jalan menuju rumah sakit yang kau cari. Ayolah, heum. Aku sudah datang menjemputmu"

"Aku tidak memintamu melakukannya"

"Aku tahu, hatiku yang ingin melakukannya"

"Tapi kita-"

"Aku tidak menerima penolakan. Cukup kemarin kau menolakku"

Rose sebenarnya sangat berterimakasih dengan Daniel yang mau mengantarnya. Karena ia juga tidak tahu jalan menuju kerumah sakit yang ia tuju.

Tapi disisi lain, ia merasa tidak nyaman berada didekat Daniel. Terlepas dari kejadian kemarin yang membuat dirinya memikirkan banyak hal. Salah satunya menjauh dari pria itu. Tapi apa usahanya akan gagal? Lihatlah, Daniel bahkan bersikap biasa saja. Seperti tidak pernah terjadi apapun.

FeelingsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang