####
Jalan raya selalu ramai oleh kendaraan, baik roda dua ataupun roda empat. Mereka bergilir mudik ketempat tujuan. Salah satu jalanan dikota Jerman terlihat sedikit padat disaat jam makan siang. Semua orang yang bekerja akan begitu merindukan jam makan siang. Untuk melepas sejenak pikiran mereka dari angka-angka juga huruf-huruf yang memusingkan.
Seperti seorang pria dengan balutan kemeja putih yang bagian lengannya sengaja ia gulung sampai siku. Kacamata hitam bertengker dengan baik diantara kedua matanya. Pesona pria tinggi itu tak terelakan.
Daniel berdiri menyender didepan mobilnya, dengan kedua tangan yang memegang bunga mawar yang dihias begitu cantik. Kacamatanya masih disana, rambut hitam yang ia naikan untuk memamerkan keningnya benar-benar menambah pesona sexy disana. Para mahasiswi yang melihatnya enggan memalingkan wajahnya, sayang bukan. Jarang sekali ia bisa melihat pria Asia yang begitu menggoda mata mereka. Bisikan-bisikan itu masuk ketelinga Daniel tapi Daniel enggan menghiraukannya. Ia hanya tengah fokus menunggu bidadarinya. Calon istrinya yang tengah bersitegang dengan para dosen yang tengah mengujinya.
Daniel menghela nafasnya, ia mengusap keringat yang mengalir dikeningnya. Kesan seksi sangat terpancar jelas disana. Dan itu berhasil diabadikan orang-orang yang berada disana terutama kaum hawa.
Rose baru saja keluar dari ruang pengujinya. Dengan sangat lega ia mengatupkan kedua tangannya, menutup matanya dengan khidmat. Melantunkan rasa syukur menurut keyakinannya. Ia bersyukur, sangat bersyukur. Dosen pengujinya mengatakan jika ia berhasil dengan baik.
"Terimakasih Tuhan" Ujarnya diakhiri dengan helaan nafasnya. Ia melangkah di koridor kampus yang lumayan besar itu. Kampus kedokteran yang memang salah satu universitas favorit dikotanya. Ia berhasil memasukinya dan kini ia sampai diakhir masa kuliahnya.
Kedua mata Rose menangkap kerumunan para mahasiswi dihalaman kampus.
"Ada apa?" Tanyanya pada dirinya sendiri, "apa ada artis yang datang ke kampus ini?" Rose berujar lagi seraya melangkah penasaran kearah kerumunan orang-orang itu. Hingga langkah itu berakhir dibelakang seorang wanita, tapi ia masih belum melihat siapa yang menjadi pusat perhatian para kaum hawa di kampus nya ini.
"Hi, my lovely wife" ujar Daniel yang lebih dulu melihat Rose ada dibelakang beberapa wanita. Lihat, ia selalu bisa tahu dimanapun Rose berada bahkan sebelum Rose menyadari nya.
"Samunim?" Rose terkejut. Ia mengucapkannya dengan bahasa Korea. Dan perhatian itu kini beralih pada Rose. Mereka semua terkejut ternyata pria yang menarik perhatiannya sudah menikah. Tapi tetap ada rasa penasaran dihati mereka.
Daniel melangkah mendekati Rose, dan tanpa diperintah semua orang memberi ruang untuk Daniel yang mendekat kearah Rose.
"Aku tahu kau pasti berhasil, congratulation honey" Daniel memberikan bunga mawarnya pada Rose, "bunga mawar yang cantik, untuk mawarku yang cantik" Rose meraih bunganya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Feelings
Fanfictiondiawal pertemuan yang tak disengaja itu, Daniel jatuh cinta pada Rose. gadis yang sudah menolongnya. hingga cinta tumbuh dengan subur, membuat Daniel tak ingin menyerah untuk mendaparkan Rose. bagaimana kisah Daniel yang berusaha mendapatkan Rose...