Duapuluh dua (Pernikahan)

2K 180 63
                                    

###

Rose berjalan mendekati keluarga Daniel, yaitu ibunya, adiknya juga ayahnya yang datang. Rose berjalan dengan mengumpulkan kekuatan dalam.dirinya. Ia tidak boleh lemah lagi. Jika ia lemah kali ini, ia pasti akan menyesalinya nanti. Dan ia akan berpisah lagi dengan Daniel. Tidak, itu tidak boleh terjadi.

"Rose eonnie" Kang sohyun begitu antusias melihat Rose yang datang menghampirinya. Ia berlari mendekatinya. Gadis itu begitu menyayangi Rose menganggapnya seperti kakak perempuannya. Rose memeluk gadis yang kini bukan anak sekolah menengah atas lagi. Gadis itu terlihat semakin cantik juga dewasa. Ah sudah lama ia tidak bertemu dengannya.

"Bagaimana kabarmu?"

"Lebih baik, aku merindukan mu eonnie"

"Aku juga" kini Rose menatap ibunya Daniel, "sebentar" Rose berjalan mendekat kearah ibunya Daniel.

"Apa yang anda lakukan disini nyonya?" Tanya Rose dengan nada sedikit ketus. Ia hanya tengah menyiapkan dirinya untuk tidak kalah apalagi takut.

"Ada apa dengan nada suaramu Rose" Ny kang mengerutkan dahinya. Ada apa dengan Rose?

"Apa anda berniat untuk membuat kami berpisah lagi?"

"Bukan seperti itu-"

"Lalu apa nyonya? Mengejek lagi? Menyuruhku menjauh darinya lagi?" Rose menyela perkataan ny Kang.

"Dengarkan dia dulu Rose" kali ini tuan Kang yang tak lain adalah ayah Daniel ikut bersuara.

"Anyeong haseyo tuan" sapa Rose membungkuk, lalu kembali menatap ibunya Daniel. Tatapan yang terlihat sangat tidak hangat.

"Nyonya, dulu kau sudah melakukannya. Aku sudah mengalah dengan meninggalkannya tapi kali ini aku tidak akan membuat mu melakukannya lagi. Aku tidak akan meninggalkan Daniel"

"Dengarkan aku dulu Rose, aku tahu kau membenciku tapi aku datang tidak untuk membuat kalian berpisah lagi" Ny Kang tersenyum. Tapi menurut Rose senyuman itu senyuman mengerikan. Dan Rose tidak akan gentar lagi kali ini. Ia akan tidak akan mengalah.

Ny Kang dan suaminya melihat Daniel yang berdiri tak jauh dari mereka dibelakang Rose. Daniel hanya tersenyum, seperti memberikan sebuah isyarat. Dan kedua orang tua itu mengerti apa yang Daniel inginkan.

"Apa kau begitu mencintai anakku?" Tanya ayahnya Daniel yang kini terlihat lebih berwibawa. Jika bukan karena anaknya ia tak akan melakukannya.

"Iya tuan. Aku mencintainya" jawab Rose tanpa ada keraguan.

"Apa kau ingin menikah dengannya?"

"Iya nyonya. Aku ingin menikah dengannya. Aku ingin hidup bersamanya. Jadi aku mohon, jangan membuat aku menjauh darinya lagi. Jangan menyuruhku meninggalkannya lagi. Aku tidak akan melakukannya" air mata Rose menggenang disana bersiap untuk mengalir kapanpun. Hati Rose entah mengapa perlahan luluh, tak sekuat beberapa menit yang lalu.

"Bagaimana jika kami tidak merestuinya?" Nada ny Kang kembali ketus. Seperti dulu.

"Bukankah nyonya memang tidak pernah merestuinya? Tapi aku tetap ingin menikah dengannya" Rose berusaha kuat sungguh sejujurnya ia sudah mulai takut.

"Kami datang untuk melihat Daniel, untuk memukul anak bodoh itu!" Nada amarah yang dibuat-buat oleh ayahnya Daniel berhasil membuat Rose bertambah takut, tapi Daniel dan Sohyun hanya terkekeh disana melihat orang tuanya berakting.

"Jangan memukulinya tuan, ia sudah terlalu banyak terluka. Aku tidak sanggup melihatnya, sudah cukup ia terluka. Jika tuan mau, tuan bisa memukulku sebagai gantinya. Aku siap" Rose melangkah satu langkah mendekat kearah tuan Kang. Air matanya sudah menetes disana, ia sudah tidak bisa menahannya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 03, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

FeelingsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang