Sepuluh (Pesimis?)

1.4K 184 4
                                    

#####



Rose berdiri disamping dr Ong. Ia masih dengan kegugupan dan pikiran yang penuh dengan rasa takut terhadap keadaan. Terutama Daniel.



"Silahkan duduk" Daniel mempersilahkan, ia menaruh kedua tangannya diatas meja. Jiwa pemimpinnya hadir namun senyumnya tidak pernah hilang. Itu senyuman tulus untuk Rose.



Dr Ong melangkah mendekat kearah kursi didepan meja Daniel. Sedangkan Rose, ia masih ragu ah bahkan ia takut. Kakinya serta tubuhnya sulit untuk ia gerakan saat ini. Ah apa ia berbalik saja lalu berlari menjauh dari ruangan itu. Ah mungkin itu pemikiran yang terbaik sekarang.



"Duduklah dr Rose, tuan Daniel sudah mempersilahkannya" dr Ong melihat Rose yang masih terpaku. Ia melihat gerakan tangan Rose yang menggenggam erat tali tasnya. Dr Ong menarik satu alisnya, kenapa dengan Rose. Bukankah tadi ia baik-baik saja?



Rose menatap Daniel yang tengah tersenyum, lalu beralih menatap dr Ong yang tengah memberikan sebuah isyarat dengan tangannya kepada dirinya untuk duduk disebelahnya.



"Ah..." Rose melangkah mendekat kearah kursi disamping dr Ong. Hatinya masih berdebar, sekarang bahkan lebih cepat.



"Baiklah, selamat datang dirumah sakit Hyunsoo dr Park" Daniel menjatuhkan tubuhnya dikursi kerja miliknya.



Dr Ong menyernyitkan keningnya. Ia sedikit terkejut.



Hanya itu?



"Ah iya... terimakasih tuan" Rose mencoba tersenyum tapi itu terlihat aneh. Ia terlalu takut.



"Maaf tuan, bukankah anda belum melihat surat lamaran kerja dr Park? Tapi anda sudah memutuskan"



"Aku sudah tahu, dr Park akan bisa bekerja dengan baik dirumah sakit ini. Benarkan?" Daniel memandang kearah Rose dengan tatapan berbeda menurut dr Ong, tapi sudah biasa menurut Rose. Tapi Rose merasa tidak enak dengan dr Ong. Ia takut, dr Ong akan berfikir yang tidak-tidak.



"Baiklah, jika tidak ada kepentingan yang lainnya. Saya harus bekerja kembali" dr Ong dan Rose mengerti, mereka bangkit bersama, "ah iya dr Ong, saya percayakan dia pada anda" ujarnya lagi, lalu mengalihkan pandangannya pada kertas-kertas diatas mejanya.



Maksudnya?



Rose dan dr Ong saling menatap. Rose mengerti namun dr Ong masih belum mengerti. Rose hanya memberikan sebuah isyarat lewat matanya, mereka harus pergi dari ruangan Daniel sekarang.



"Permisi tuan" dr Ong dan Rose keluar dari ruangan Daniel.



####



Dr Ong membawa Rose keruangan dimana Rose akan bekerja. Sebuah ruangan sedang khas peralatan medis. Ada juga tempat tidur, ranjang yang hanya bisa digunakan untuk satu orang. Rose tersenyum menatapnya, ini begitu nyaman. Sangat nyaman. Diruangan itu ia pasti akan banyak belajar dan belajar lagi untuk menjadi dokter yang hebat.



"Kau menyukainya?" Tanya dr Ong yang masih berdiri diambang pintu. Sedari tadi ia hanya melihat Rose yang tengah melihat-lihat ruangan kerja barunya. Sebenarnya ada satu pertanyaan yang masih ingin dirinya tahu. Tentang Daniel yang semudah itu menerima tanpa banyak pertanyaan. Oh bahkan tidak ada pertanyaan.



Apa mereka berhubungan?



"Aku sangat menyukainya. Ini nyaman, sangat nyaman" mata Rose berbinar cantik. Dr Ong semakin menyukai menatap senyum dan wajah Rose.



"Kau mau berkeliling?" Dr Ong menawarkan. Untung saja tidak ada kerjaan untuknya pagi ini, karena memang ia bekerja malam hari untuk bulan ini.

FeelingsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang