####
Daniel berjalan kesana kemari didepan rumah Rose. Ia baru saja mencuci pakaian yang akan ia kembalikan kepada kedua orang tuanya. Ia bersyukur, hari ini matahari begitu terik. Pakaiannya pasti akan cepat kering, lalu malamnya bisa ia kembalikan kerumah kedua orang tua angkatnya. Ia melihat Rooniel yang tengah terlelap rumah kecil buatan Daniel.
"Aku harus bekerja. Kerja apapun, aku ingin membelikan makanan untuk Rose nanti jika ia pulang." Daniel tersenyum mengusap Rooniel lalu berlalu meninggalkannya. Ia berjalan mencari tempat dimana mereka membutuhkan kerja paruh waktu seperti dirinya saat ini. Ia harus berusaha.
###
Rose baru saja keluar dari ruang inap salah satu pasiennya. Ia melihat dr Ong berjalan didepannya. Rose ingin menyapanya, tapi ia urungkan. Ada wanita yang tengah tersenyum melambaikan tangannya pada dr Ong. Rose memperhatikannya.
Itu dr Choi?
Rose menutup mulutnya tidak percaya, ia terkejut melihat dr Choi yang bersikap manja pada dr Ong.
'Mereka berkencan?' batin Rose yang masih terus menatap dr Ong juga dr Choi yang perlahan menghilang dari pandangannya.
"Jadi, mereka berpacaran?" senyum Rose mengembang menampilkan kedua pipi berisinya yang terlihat, "syukurlah. Semoga mereka selalu bahagia" ungkapanya tulus. Ia menepis pikiran jika dr Choi menyukai Daniel karena nyatanya dr Choi menyukai dr Ong. Jadi ia tidak akan khawatir lagi Daniel akan bersama wanita lain.
####
Senja sudah terlihat, matahari bersiap istirahat dari rutinitasnya di siang hari. Kini bergantian dengan bulan yang akan muncul memberikan sinarnya dimalam hari. Memberikan kesan indah untuk para penduduk bumi
Rose menyelesaikan pekerjaannya. Ia sudah tidak sabar untuk pulang bertemu Daniel juga Rooniel. Hatinya sudah sangat merindukan Danielnya. Kekasihnya itu.
Rose melewati pintu lobi rumah sakit. Ia akan melangkah menuju ke halte yang ada didekat rumah sakit tempatnya bekerja. Sebuah mobil berhenti tepat didepannya. Rose menghentikan langkahnya, pandangannya tertuju pada seorang wanita yang keluar dari kursi penumpang bagian belakang. Kedua tangan Rose menggenggam erat tas slempangannya. Ia diselimuti rasa takut sekarang.
"Dimana kau sembunyikan Daniel, wanita miskin!" kalimat terakhirnya penuh penekanan diikuti tatapan tajamnya yang semakin membuat Rose ketakutan.
"A...a...kku..." Rose benar-benar takut dengan ibunya Daniel. Ingatan saat dilift malam lalu kembali muncul dibenaknya juga pikiran nya
"Berani sekali kau menyembunyikan anakku. Ahh aku tahu. Kau mau mencuci otaknya lalu kau manfaatkan dia. Astaga, picik sekali kau nona jalang"
"Ma..af nyonya-"
"Jika kau mencintainya seharusnya kau tahu dimana tempatmu dan dimana tempat Daniel. Kalian berbeda. Terlahir tidak sama dan tidak akan pernah bisa disandingkan. Seharusnya kau menyadarinya"
Rose menunduk, air matanya keluar tanpa diminta.
"Aku tidak akan menyeret Daniel untuk kembali pulang. Karena aku yakin dia pasti menolaknya. Jadi kau saja yang memintanya kembali kepada keluarganya"
"Kau lihat rumah sakit ini dan kedua perusahaan game yang terkenal dinegara ini? Semua milik Daniel, dan semua orang membutuhkan Daniel. Jangan egois nona, jangan karena kau ingin bahagia. Lalu semua orang menderita karena keegoisanmu ingin bersama Daniel"
Rose semakin erat menggenggam tasnya. Ia hanya bisa menunduk tanpa bisa bicara. Ia terlalu takut juga menyadari arah perkataan ibunya Daniel
"Apa kau mau melihat Daniel hidup tanpa uang. Kau tidak lupa kan siapa Daniel? Dia hidup berkecukupan sejak kecil lalu kau datang dan dia berusaha untuk hidup denganmu. Tidakkah kau merasa kasihan dengannya. Dia mungkin bisa berpura-pura kuat didepanmu. Lalu apa kau benar-benar mengenal hatinya? Ia meninggalkan segalanya demi kau. Lalu apa yang ia kerjakan sekarang? Kerja apa? Mengemis kah? Kau ingin melihat itu semua pada dirinya?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Feelings
Fanfictiondiawal pertemuan yang tak disengaja itu, Daniel jatuh cinta pada Rose. gadis yang sudah menolongnya. hingga cinta tumbuh dengan subur, membuat Daniel tak ingin menyerah untuk mendaparkan Rose. bagaimana kisah Daniel yang berusaha mendapatkan Rose...