####
Rose berdiri didepan rumah kecilnya. Menatap pemandangan pagi ini dengan hati yang hangat. Kedua sudut bibirnya terangkat begitu cantik, juga kedua pipi berisinya begitu terlihat sempurna.
"Terimakasih Tuhan, untuk hal yang terindah yang kau berikan untukku" Ujarnya dengan penuh rasa syukur.
Grep
"Hey" Daniel memeluk Rose dari belakang, Rose sedikit terkejut tapi setelahnya ia mengusap kedua tangan Daniel yang saling bertautan diperutnya. Rose sangat bahagia, benar-benar bahagia "melamun?" bisik Daniel, wajahnya ia letakan dibahu kanan Rose mengikuti arah pandanga Rose menikmati pemandangan pagi ini.
"Hanya bersyukur. Kau bersamaku saat ini" Rose masih menatap pemandangan didepannya.
"Aku juga, tidak hanya saat ini ayo bersama selamanya" Rose mengangguk, "untuk sekarang belikan aku pakaian. Ini pakaian dari uang orang tuaku. Aku ingin mengembalikannya. Aku jadi tidak nyaman memakainya"
"Baiklah, ayo kita kepasar. Kita cari pakaian untukmu"
"Maafkan aku, aku meminta padamu. Padahal kau tidak pernah mau aku berikan apapun"
"Aku baik-baik saja dan bahagia bisa melakukannya untukmu, tuan"
"Aku bukan tuanmu lagi Rose, berhenti memanggilku tuan" Daniel melepas pelukannya, ia menarik kedua tangannya lalu dimasukannya kedalam saku celananya.
"Aku sudah terbiasa tuan, e maksudku Daniel"
"Ayo kita ke pasar" Daniel menarik tangan kanan Rose, mengajaknya melangkah bersama.
"Kau yakin tidak apa-apa kepasar?" tanya Rose ragu. Ia yakin Daniel tidak pernah kesana sebelumnya.
"Aku belum pernah tapi aku tidak akan mengeluh. Aku ingin sepertimu yang menerima apapun yang terjadi. Bantu aku, aku akan bisa selagi kau disampingku"
Rose mengangguk
Daniel dan Rose melangkah beriringan dengan Daniel yang menggenggam tangan Rose.
####
Rose dan Daniel turun dari kendaraan umum. Mereka berhenti sejenak di halte. Daniel mengibaskan pakaiannya beberapa kali. Kasihan, Daniel terlihat tidak nyaman.
"Maaf" Rose membantu mengusap keringat diwajah Daniel. Ia menyesal mengajak Daniel menaiki bus seharusnya tadi ia memesan taksi.
"Tidak apa-apa sayang. Pertama kali, jadi wajar saja kan? Jangan merasa bersalah. Aku tidak menyukainya" Daniel merapikan rambut Rose yang tidak teratur.
"Maaf..." Rose memeluk Daniel, ia merajuk manja. Daniel sedikit terkejut dengan sikap Rose, Daniel membalas pelukan Rose
"Sayang, hey tenyata kau bisa merajuk? Ya Tuhan aku pikir kau tidak bisa bersikap manja. Aigoo" Daniel mengusap rambut Rose sayang. Ia terkekeh kecil.
"Eungghhh" Rose memukul dada Daniel dengan ringan.
"Kau menyukai tubuhku rupanya"
"Apa?" Rose segera menjauh dari tubuh Daniel "sebaiknya kita kepasar sekarang" Rose melangkah lebih dulu. Ia malu, ia tidak ingin Daniel melihat rona wajahnya saat ini.
"Tunggu aku Rose" Daniel mengerjarnya lalu menggenggam tangan Rose untuk melangkah bersama.
###
Rose terus memilih pakaian yang cocok untuk Daniel. Daniel hanya mengikuti kekasihnya kemana kakinya melangkah ia akan mengikutinya. Sedari tadi Rose belum menemukan pakaian yang cocok untuk Daniel.
KAMU SEDANG MEMBACA
Feelings
Fanfictiondiawal pertemuan yang tak disengaja itu, Daniel jatuh cinta pada Rose. gadis yang sudah menolongnya. hingga cinta tumbuh dengan subur, membuat Daniel tak ingin menyerah untuk mendaparkan Rose. bagaimana kisah Daniel yang berusaha mendapatkan Rose...