Sae melalui harinya dengan bisikan aneh diarea perkuliahan, bahkan saat jam pelajaran.
Tapi tentu Sae tak mengambil pusing dengan bisikan aneh itu. Ia sebenarnya tak mempermasalahkan semua gosip tentang dirinya, tapi yang menjadi masalahnya adalah gosip bersangkutan dengan Third, dan disini ia sebagai korban. Sungguh ia tak terima hal itu.
Dengan perasaan kesal, ia menuju kelasnya hari ini. Bagaimanapun, ia harus menghadiri kelas kali ini, karena pada kelas terakhir ia cabut.
Sae mendekati lokernya untuk mengambil materi yang akan dibahas, namun dalam perjalanannya otaknya dipenuhi dengan surat waktu itu.
Masih misteri baginya, Sae yang saat itu hampir mencapai loker pun mengenyahkan pikiran tentang surat misterius itu, dan berjalan lurus menuju lokernya. Dan saat tiba dibelokan loker, ia melihat Leo disana, mungkin mengambil buku.
Tak lama setelah itu Leo pergi dari sana dan Sae kembali melanjutkan langkahnya. Ia kemudian membuka lokernya berniat mengambil materi yang ia perlukan.
Tapi, begitu ia membuka lokernya, terpampang dengan nyata sebuah surat disana.
Dengan penasaran ia kembali membuka surat tersebut. Sae sedikit was-was, mengingat jika beberapa hari yang lalu, ia juga menerima surat dilokernya.
Dan benar, surat ini sama dengan surat yang kemarin, bahkan tulisannya sama. Siapa sih yang mengiriminya surat tak jelas ini?
Dengan bosan ia menutup kembali lokernya dan mulai berjalan menuju kelasnya.
Sampai pelajaran kuliah berlangsung, pikiran Sae masih dipenuhi oleh surqt itu. Ini kedua kalinya, ia menerima surat ini.
"Ms. Ruttana"ujar seseorang yang menyadarkan Sae. Ia mengangkat kepalany dan menemukan dosennya yang tengah menatapnya tajam.
"Sorry, Sir"ujar Sae merasa bersalah. Kemudian ia membuka bukunya dan menemukan hal yang paling ia benci.
Serius, selama beberapa hari ini, ia selalu melihat tanda peringatan Third dan teman-temannya, Third Warning.
Dengan kesal bercampur marah, ia meremas kertas peringatan itu sembari mengumpat kecil. Sungguh ia benci dengan kelakuan Third yang kekanak-kanakan.
Bagaimana tidak, ia selalu merasa risih akhir-akhir ini, dan sudah pasti itu semua disebabkan oleh Third.
Setelah meremas kertas peringatan itu, mood-nya hingga kuliah selesai hancur. Sungguh menyebalkan dan itu hanya karena Third.
Setelah keluar kelas, ia mulai berjalan kembali menuju loker, meletakkan buku yang tadi diambilnya, masa bodoh dengan tugas. Hari ini moodnya sudah hancur.
Namun pemandangan tak asing kembali menyapanya, Leo lagi-lagi berada disana. Dan kenapa setiap ia menuju loker, selalu ada keberadaan Leo disana.
Dengan acuh, ia menuju lokernya dan meletakkan bukunya. Dan pemandangan tak asing itu kembali menyapa Sae.
Sae kembali melihat surat didalam lokernya. Surat dari seseorang misterius itu.
Dengan penasaran, ia melirik sekitar, dan lagi-lagi tak menemukan seseorang pun disana, hanya ada dirinya dan Leo sebelumnya. Kenapa ini semakin jelas. Apakah......
Di sudut yang lain Third tengah bermain basket bersama teman-temannya.
Tentu saja, diantara teman-temannya, Third lah yang paling banyak mengambil perhatian. Tak lupa disamping mereka ada sekumpulan mahasiswa yabg berteriak histeris disana.
Third melakukan Lay-Up nya dengan sangat bagus. Dan setelahnya terdengarlah teriakan histeris yang akan sangat memekakkan telinga yang mendengarnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Warning[COMPLETE]
Random#Highest Rank 557 in random at 241217 #Highest Rank 474 in random at 070118 #Highest Rank 300 in random at 140118 Ada yang fans nggak sama Third Kamikaze dan Jubjang Sarina. Kalau ada, aku ingin memberikan kalian sebuah cerita mengenai mereka berdua...