Closer

1.5K 92 6
                                        

Kejadian tadi masih terbayang dibenak Sae. Ia sangat tak menyangka jika ia akan melihat senyum tulus Third.

Seorang Third tersenyum dengan tulus itu adalah suatu kemustahilan, dan baru saja melihat senyum manis itu.

Sae bahkan tak sadar jika didepan gerbang kampus seseorang telah menunggunya. Claine.

Claine entah kenapa hatinya merasa sakit saat melihat moment Sae dan Third tadi.

Ya ia termasuk kedalam beberapa orang yang melihat moment Sae dan Third tadi. Dan lihatlah tatapan matanya saat ia sedang menunggu Sae didepan gerbang kampus. Pandangan nanar.

Sae akhirnya menyadari jika ada seseorang yang memperhatikannya dan mendapati Claine yang berdiri didepan nya saat ini.

Sae memperlambat laju sepeda nya hingga berhenti tepat didepan Claine.

"Hy, Claine "sapa Sae ramah.

"Jubjang, lo suka Third? "Tanya Claine to the point.

Pertanyaan Claine sukses membuat kaget seketika. Ia tak menyangka akan ada seseorang yang menanyakan hal itu padanya.

"Apa kau gila? Tak mungkin aku menyukai laki-laki brengsek itu"

"..... "

"Kenapa menanyakan hal itu? "

"Hmm, tak ada. Hanya penasaran"

"Hmm, yaudah. Duluan"ujar Sae dan kembali melanjutkan kayuhannya menuju rumahnya.

Sae meninggalkan Claine yang masih melihat nya dengan pandangan nanar.

"Bisakah gue membuat lo suka sama gue? "Gumam Claine pelan. Menyadari betapa malangnya nasibnya jika ia harus bersaing dengan Third. Pemuda dengan segala kelebihan itu.

Tanpa Claine sadari seseorang berdiri dibelakangnya dengan pandangan terluka. Menatap punggung Claine yang lebar, seakan punggung itu diciptakan untuknya.

Tangan gadis itu perlahan menyentuh punggung yang akhir-akhir ini telah hilang dari pandangan.

"Jangan mencoba nya" ujarnya dengan nada yang sangat terluka. Seolah ia tak sanggup jika harus melihat punggung orang didepannya ini pergi dari penglihatannya.

Claine membalikkan badanya dan menemukan Caline yang tengah berurai air mata.

"Caline"ujar Claine lemah dan segera saja ia menarik Caline kepelukannya.

Ya tuhan, berapa kali lagi ia akan menyakiti gadis lemah yang tengah dipelukanya ini.

"Hikkksss.... Hikssss..... Kumohon jangan pernah mencoba nya "

"Jangan pergu, Claine"

"....."

"Ku.........kumohon"

"........ "

"Claine, jangan pergi"

"Caline tenanglah"

"Hiks...hikssss"

"Caline sayang,tenanglah. Ya aku takkan pergi ataupun meninggalkanmu"

"Janji??"

"Janji sayang, ingatkan aku tak pernah ingkar jika itu tentangmu, Caline"

"Hmmmmm"

"Jadi berhentilah menangis ,Caline"ujar Claine dengan nada yang amat sangat lembut.

Ya, Caline adalah tunangan Claine. Mereka berdua adalah teman masa kecil, namun masa lalu kedua teman itu sedikit suram.

Caline mencintai Claine s3jk mereka kecil. Namun cinta gadis itu bertepuk sebelah tangan. Karena orang tua mereka bersahabat, Claine terpaksa menerima pertunangan itu dengan ikhlas tanp bisa menolak.

Love Warning[COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang