Sae telah selesai mengganti bajunya dengan baju yang diberikan Third. Sebuah mini skirt berwarna putih dengan oversize sweater berwarna baby pink. Berhasil membuatnya tampak sangat manis dengan pakaian ini.
Sae mengambil kaca matanya dan menyadari jika kaca matanya terkena jus aplukat yang tadi disiram oleh Faresha.
Sae mengambil tisunya dan mencuci kaca matanya hanya dengan air wastafel, ia lupa membawa clean glases nya.
Alhasil kaca matanya menjadi sedikit buram dan pandangannya terhalang. Tapi ini lebih baik daripada kaca mata yang penuh dengan jus alpukat.
Sae keluar dari toilet wanita, tidaklupa membawa paperbag yang penuh dengan baju yang dilumuri jus alpukat.
Namun tepat ketika ia membuka pintu ia melihat seseorang yang berdiri di seberang dinding menghadap langsung ke pintu toilet.
"Third"ucap Sae begitu kecil nyaris seperti ia sedang mengumam sendiri.
"Akhirnya kamu keluar"ucap Third dan berjalan mendekat kepada Sae. Saat jarak mereka sudah cukup dekat menurut Third, ia segera mengambil paperbag yang berada ditangan Sae sembari tersenyum kepada gadis itu.
Setelah paperbag sukses pindah ketangan Third, segera Third mengenggam tangan Sae dengan tangannya yang bebas. Kemudian menyeret Sae meninggalkan toilet.
Namun baru beberapa langkah, langkah kaki Third yang lebar terhenti. Bukan karena ia ingin berhenti, namun karena sesuatu menahan langkahnya.
"Apa yang terjadi?"tany Sae sejurus kemudian.
"Huhh? Apa maksudmu?"
"Apa yang sedang terjadi saat ini? Kau mengenggam tanganku?"
"Ada yang salah?"
"Ini salah. Kau biasanya tak peduli padaku"
"Apakah salah jika aku peduli?"
"Ini salah"
"Why?"
"Salah"
"Why?"
"Salahkarenakaumembuatjantungkuberdetaksangat cepatseolah-olahakuakanmatiseketika"ucap Sae dalam satu tarikan nafas, ditambah dengan wajahnya yamg memerah entah karena apa.
"......."
"Lupakan"ujar Sae dengan sangat ketus, kemudian menghempaskan tangannya untuk genggaman tangan Third.
Sae membalikkan badan segera setelah ia berucap. Dengan tidak pedulinya ia meninggalkan Third yang terdiam.
Masa bodoh dengan paperbag nya. Ia akan mengurusnya ketika ia merasa tenang.
Namun beberapa langkah, langkah kaki Sae yang tergesa-gesa terhenti.
Sae tanpa menolehkan sudah mengetahui siapa yang menahan tanganya saat ini.
Third yang melihat Sae tidak menolehkan kepalanya menandakan ia malas menghadapi dirinya langsung saja menarik lengan Sae hingga gadis itu berbalik menghadapnya.
Sae yanng tiba-tiba ditarik kebelakang tersebut kaget dan begitu ia mengangkat kepalanya terlihatlah wajah Third yang tenghaj menatapnya intens. Malas berurusan dengan Third, Sae mengalihkan pandangannya. Sungguh, ia merasa aneh saat jantungnya berdetak begitu kencang untuk Third, dan juga malu mengingat dirinya yang telah mengucapkan itu didepan Third.
Third merasa kesal, ia dengan paksa mengenggam dagu Sae gunamngembalikan pandangan gadis ituu kepada dirinya.
"Kenapa kamu menghindar?"tanya Third begitu Sae telah sepenuna menghadap pada dirinya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Love Warning[COMPLETE]
Losowe#Highest Rank 557 in random at 241217 #Highest Rank 474 in random at 070118 #Highest Rank 300 in random at 140118 Ada yang fans nggak sama Third Kamikaze dan Jubjang Sarina. Kalau ada, aku ingin memberikan kalian sebuah cerita mengenai mereka berdua...