Past & Truth III

1.4K 78 12
                                    

Sae menatap tak percaya pada diari yang telah dengan lancang ia baca. Yuyee Teerapat adalah sahabatnya, dan ia memiliki masalah yang besar dalam diri gadis rapuh itu.

Sae kemudian menutup siaru itu, sungguh ia merasa sangat terbebani jika ia terus melanjutkan membacanya.

Sae menatap koper yang sebelumnya sudah ia buat berantakan. Ia kembali melanjutkan membongkar koper tersebut. Dan ia menemukan sesuatu.

Diantara baju yang sudah ia ombrak-ambrik ia menemukan sebuah amplop yang terkesan sangat misterius.

Sae meraih amplop dengan label rumah sakit terkenal itu, dan tanpa ia sangka ia menemukan

Surat keterangan kematian.

Dan yang lebih mengejutkannya adalah nama yang tertera dengan jelas disurat tersebut.

Saya yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama                                     : dr. Nathipat Muchanot
Jabatan                                 : Kepala Rumah Sakit

Menyatakan bahwa,

TELAH MENINGGAL DUNIA, Saudara :

Nama Lengkap                    : Yuyee Teerapat
Jenis Kelamin                       : Perempuan
Tempat, Tanggal Lahir      : Bangkok, 2 April 1998
Pada Umur                           : 17 tahun
Status                                     : Belum Menikah
Alamat                                  : Pathiya No 24, Nonthaburi, Bangkok

Pada tanggal  25 Desember 2015 tepatnya pada pukul 23.15 WIB dikarenakan kecelakaan.

Demikian Surat Keterangan Kematian ini kami terbitkan untuk dapat digunakan semestinya dan sebijak-bijaknya.

Sae melongo begitu ia membaca surat yang berada didalam amplop tersebut. Ya tuhan, Yuyee telah meninggalkannya.

Sekelebat ingatan memasuki kepala Sae

Ruttana"panggil seorang gadis SMA dengan cerianya kepada dirinya.

Gadis dengan wajah yang cantik, senyum manis, belum lagi paras eloknya itu sedang berlari kearah dirinya. Siapa dia??

"Ruttana, kenapa diam?? Kamu masih ngambek?? Tahan amat ngambeknya neng"sahut sang gadis kepada dirinya.

"Yailah, aku ngambek. Kamu ngapain lupain jadwal konsultasi kamu? Kamu sendiri yang bilang am ku kalau Fathaleya berulah lagi"Sae merasakan dirinya yang mengucapkan sesuatu namun ia tak bisa dengar apa yang ia ucapkan.

"Maaf, ya. Aku kan udah minta maaf, Ana. Ya ya. Maafin nih? "

"Nggak"

"Ayolah, Ana. Kamu tahu kan gimana Leya?"

"Aku yakin bukan Leya yang buat kamu lupain jadwal konsul kemarin"

"........"

"Third, bukan?"ucap Sae lebih seperti pernyataan daripada pertanyaan.

"Ana, Third nggak ada hubungannya. Aku yang lupa kemarin kami janjian, tapi aku lupa dengan jadwal konsul"

"Yuyee, kamu bilang sama aku kalau Leya mulau berulah dan ganggu tetangga kamu, makanya aku saranin kamu konsul, dulu Leya mau nurut kan. Dan sekarang kamu lupain jadwak konsul karena pacarmu itu, kamu nggak takut Leya malah makin menjadi-jadi nantinya?"

Love Warning[COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang