Bicycle

2.3K 97 12
                                    

Mereka berdua terus bertatapan hingga tak menyadari semua orang disekeliling mereka menatap mereka aneh dan bingung.

Sae dan Third saling tatapan

Sae terpesona oleh mata Third yang entah mengapa menyimpan banyak kesedihan. Sae masih tetap membeku sampai suara jantungnya sendiri menyadarkannya.

Sae kemudian menatap Third kembali seperti biasanya, sedangkan Third ia masih diam dan tak bisa merespon apapun. Sae kemudian mendorong Third dengan keras entah untuk apa(malu kali debaran jantungnya takut didengar Third).

Third yang saat ia tengah terdiam langsung sadar begitu Sae mendorongnya.

Sae berlari menjauh dari Third, sedangkan pria itu hanya bisa menatap punggung Sae yang berlari menjauh.

Third masih menatap punggung Sae hingga punggung itu hilang dari pandangannya.

Kemudian ia kembali membalikkan badan dan melihat orang-orang yang masih menatapnya binggung.

"Ini bukan tontonan"desis Third dingin yang berhasil membuat semua orang disana ketakutan. Secara berombongan mereka pergi dari situ, karena takut Third akan membuat mereka dalam masalah.

Third kemudian melanjutkan langkahnya menuju lapangan basket tanpa menghiraukan teman-temannya.

Bagi George, Bryan, dan Mark, ini adalah saat mereka harus diam jika tak ingin mendapat masalah dari Third.

Bahkan Mark yang tak pernah peka terhadap suasana hati Third sekarang secara tiba-tiba menjadi peka. Ia tahu, saat ini Third tidak boleh diganggu.

Jadi para teman Third hanya bisa mengekor dari belakang seperti anak ayam mengekori induknya. Persis sama.

Sedangkan Third, ia bungkam seribu bahasa, dadanya terasa sangat sesak. Dan seolah semua oksigen yang ia hirup berkurang disekitarnya.

Third terdiam. Rasa sakit ini, rasa sakit yang dulu ia pernah rasakan terhadap seseorang.

Tanpa Third sadari sebutir air mata lolos dari mata kirinya.
Air mata yang mengingatkannya akan Yuyee.

Merasa ada cairan yang mengalir dari matanya, Third meraba wajahnya dan menemukan air matanya sendiri. Segera ia menghapus air mata itu sebelum seseorang tahu jika ia menangis.
Seorang Third Kamikaze yang terkenal dengan kebengisannya dalam membully sekarang menangis untuk pertama kalinya setelah tiga tahun.

Third kemudian mempercepat langkahnya ia tak boleh menjadi lemah. Tidak. Boleh. Karena Yuyee tak menyukai dirinya yang lemah.

Flashback

"Yuyee, apa yang kamu tak suka dari aku? Semua orang mengatakan aku tampan dan ramah, tapi entah kenapa aku selalu merasa kau tak puas dengan itu? "sahut Third dengan percaya dirinya. Namun ia tetap kembali ke maksud pertanyaannya.

Selama berpacaran dengan Yuyee, ia selalu mendengar para gadis yang mengatakan jika Yuyee beruntung mempunyai pacar seperti dirinya(third sombong banget)

Namun tanggapan Yuyee hanya datar saja, semua orang tahu jika Yuyee juga beruntung punya pacar sepertinya, namun bagi Third sendiri, itu adalah senyum palsu. Ia melihat Yuyee selalu tersenyum palsu seolah ia benar-benar tak bahagia.

Orang lain mungkin bisa gadis itu bohongi, namun dirinya. Third terlalu mengenal Yuyee jadi ia bisa tahu kapan Yuyee tidak bahagia.

"Nggak ada kok. Kamu perfect, Third. Bukankah semua orang bilang begitu? "sahut Yuyee masih dengan senyum manisnya. Senyum manis yang selalu bisa membuat kaum adam menyukainya hanya dalam sekali lihat.

Love Warning[COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang