Satu

60.2K 4K 299
                                    

Halo guys, jadi cerita ini sedang direvisi ya, karena aku rasa masih banyak yang typo dan ada beberapa hal yang aku perbaiki

***

"Om Ken?"

"Hm..."

"Jalan yuk, malam minggu nih."

Kenzio mengendikkan bahunya lalu melenggang pergi meninggalkan Zea yang masih diam terpaku di tempatnya.

Tetapi bukan Zea namanya kalau menyerah begitu saja, ia ke kamarnya Kenzio dan mengganggu om-nya itu yang sedang mengerjakan sesuatu di laptopnya.

"Om Ken...," rengek Zea dengan wajah memelas.

"Hm," gumam Kenzio dengan ekspresi datar dan matanya masih fokus menatap layar laptop.

Zea menghela napas kesal. "Om, mau Zea bunuh diri?"

"Silakan!"

"Ok besok pagi bakal muncul berita 'seorang gadis cantik kelas 12 bunuh diri karena om-nya yang dingin dan menyebalkan tidak mau menemaninya jalan di malam minggu' Om Ken mau?"

Kenzio menghela napas kemudian ia matikan laptopnya. "Ya sebentar, bawel!" Kenzio menerima ajakan Zea bukan karena ancamannya tapi karena mulut bawel Zea tidak akan diam sebelum keinginannya terpenuhi.

"Sip, Zea tunggu di luar, yang cakep ya."

"Berisik!"

"Dasar manusia kaku. Kasihan banget cewek yang bakal jadi istrinya om Ken nanti harus hadapi orang macam itu setiap hari." Zea keluar dari kamar Kenzio dan tanpa disadari seulas senyuman terukir di bibir Kenzio.

Andai kamu tahu, Zea.

***

Zea dan Kenzio sekarang sudah duduk di sebuah kafe yang sebagian besar pengunjungnya adalah sepasang kekasih, karena nuansa kafe ini terbilang cukup romantis ditemani lagu romantis.

"Permisi, mau pesan apa?" tanya pelayan yang baru saja meghampiri mereka.

"Lemon tea," jawab Kenzio.

"Cogan," ucap Zea ngasal membuat pelayan itu mengernyit.

Kenzio menghela napas. "Samain aja." Pelayan itu mengangguk kemudian melenggang pergi.

Ia menyentil kening Zea dan membuatnya meringis. "Sakit tahu, Om!"

"Om itu ganteng tapi kenapa jomblo?" Zea menepuk keningnya sendiri. "Oh iya Zea lupa, mana ada cewek yang mau sama makhluk dingin dan menyebalkan seperti Om Ken!"

"Tapi kata Mama, Om dulu itu pas kecil bawel banget sampai bilang mau cium Zea dan nggak bisa jauh dari Zea, iya Om?"

"Gak ingat."

"Ih dasar menyebalkan! Biasanya nih Zea baca-baca di novel kalau diamnya seseorang karena ada sesuatu, misalkan karena pernah disakiti, pernah ditinggalkan atau hal-hal yang menimbulkan luka!"

"Dasar otak drama!"

Sebenarnya Zea sangat panasarannya dengan sikapnya Kenzio, padahal dulu menurut cerita, sifat Kenzio sangat bawel, tidak bisa diam, hiperaktif dan konyol tapi sekarang kenapa bisa berbanding terbalik? Apalagi kata Alana —Mamanya Zea— Kenzio sangat tidak bisa berjauhan dengannya.

Tiba-tiba ada sepasang kekasih yang menghampiri mereka, Zea menatap kedua insan itu, mantan temannya dan mantan pacarnya.

Seorang pengkhianat memang cocok dengan seorang penggoda.

"Doi baru, Ze?" tanya seorang gadis yang bernama Kyara itu dengan senyuman sinis.

Refleks Zea memegang tangan kanan Kenzio yang berada di atas meja. "Iya, kenalkan ini Ken, pacar gue!" balas Zea dengan senyum manis sementara Kenzio hanya memasang wajah datar, ia tahu keponakannya ini sedang berdrama.

Rahasia Hati (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang