Setelah pulang ke Jakarta, Zea dikejutkan oleh berita kehamilan Mamanya, entah Zea harus senang atau sedih sebentar lagi memiliki adik karena jujur Zea sudah tidak ingin punya adik kecil di saat dirinya yang sebentar lagi lulus SMA tapi mau bagaimana lagi ia harus tetap menerima kehadiran anak itu sebagai adiknya.
Sementara Iqbal sudah uring-uringan semenjak tahu Alana hamil. Ia tidak ingin punya adik karena dirinya sudah terlalu nyaman menjadi anak bungsu. "Gagal deh impian jadi anak bungsu selamanya!" gerutu Iqbal dengan bibir mengerucut dan bola mata yang memutar kesal.
"Malahan papa mau punya anak yang banyak, Bal! Papa masih sangat kuat membuat anak yang banyak," ujar Gavril dengan senyuman bangga sambil mengelus perut datar Alana yang diperkirakan oleh dokter usia kandungannya empat minggu.
Sebenarnya tidak ada tanda-tanda kehamilan karena Alana tidak mengalami morning sickness atau semacamnya hanya saja porsi makan Alana meningkat dan ia telat datang bulan, jadi setelah dipikir-pikir bahwa dirinya sedang hamil, jadilah kemarin sore Alana ke dokter kandungan untuk memastikan dugaan mereka benar apa tidak dan ternyata hasilnya positif. Bisa saja periksa menggunakan tespack tapi mereka ingin mendengar dari dokternya langsung.
"Kalau gitu papa aja yang hamil!" kesal Iqbal.
"Seharusnya mama dan papa itu menimang cucu bukannya momong anak," ujar Zea.
"Memangnya kamu mau nikah sekarang?" goda Gavril menaik turunkann alisnya sambil memandang Kenzio dan Zea secara bergantian.
Kenzio tersenyum tipis lalu mengangguk. "Aku sih gak masalah kalau Zea siap, sekarang langsung ijab qabul," Zea mencubit perut Kenzio membuat si empunya meringis. "Dikira nikah itu tinggal akad terus sah langsung happy ending."
"Membina rumah tangga memang tidak mudah, tapi setidaknya kita sudah berusaha membentuk keluarga sakinah, mawaddah, warrahmah," tutur Kenzio panjang lebar. Sementara Alana, Gavril dan Iqbal hanya memasang kuping menyimak obrolan sepasang kekasih itu.
"Kata siapa Zea mau nikah secepatnya sama Ken? Zea masih harus meraih sarjana, kuliah di Oxford bila perlu sampai magister atau doctor!"
Kenzio menghela napas frustasi. "Kuliah di Indonesia, Zea!"
"Biarin Zea mengambil keputusan sendiri, kalau kamu benar-benar mencintainya, kamu pasti akan menunggu seberapapun lamanya," ujar Gavril kepada Kenzio.
"Ok, sampai Zea selesai S1," ucap Kenzio final.
***
Setelah liburan berakhir nanti Zea kembali tinggal di apartemen Kenzio agar ia tidak telat ke sekolah, waktu terasa cepat berlalu beberapa bulan lagi Zea Ujian Nasional padahal rasanya baru kemarin ia lahir ke dunia. Gadis itu tumbuh menjadi gadis yang pintar, cantik dan ceria. Setelah Kenzio pulang ke apartemennya, Zea, Iqbal, Gavril dan Alana masuk ke kamar masing-masing.
Mata Zea tak sengaja menangkap pigura foto di atas nakas samping kasurnya. Foto itu tiga perempuan yang memakai seragam putih abu-abu saling berpelukan, sisi kiri adalah Kyara, sisi kanan adalah Valen dan yang tengah adalah Zea. Foto itu diambil ketika mereka awal-awal masuk SMA.
Buang, jangan?
Zea mengurungkan niatnya untuk membuang pigura foto itu, biarkan itu menjadi kenangan saat Zea lulus SMA nanti walaupun mereka yang ada di foto itu bukan lagi sahabatnya.
Suara pesan whatsapp membuyarkan lamunan Zea.
Kyara : Gue harap lo sadar cowok yang lo dekati sekarang itu adalah calon suami Valen, lo ingat selesai UN mereka married jadi lo mesti jaga jarak, jangan jadi pelakor. Gue tau kalian abis dari Belitung 'kan? Foto-foto alay liburan kalian yang diupload ke instagram sangat menjijikan.
Perasaan sebelum Valen masuk dalam kehidupan Kenzio, Zea sudah terlebih dahulu masuk ke hati Kenzio, pria itu memang kekasihnya 'kan? Jadi siapa yang pantas disebut pelakor?
Lagipula Zea heran dengan Kyara, apa ia tidak sadar dirinya adalah pelakor yang telah merebut Alvin dari Zea.
Zea : Ngaca mbak siapa yang jadi pelakor sebenarnya, bukan gue. Tapi lo dan Valen. Lo jangan lupa lo udah rebut Alvin dari gue dan sebelum Valen masuk ke kehidapan Ken, gue udah lebih dulu nyandang gelar pacarnya Kenzio. Ps : kalau nggak punya kaca, mau gue beliin yang seribu tiga?
Skakmat! Zea yakin sekarang Kyara sudah tidak berkutik. Gadis menyebalkan itu pasti sudah kehabisan kata-kata untuk membalas pesan Zea.
Banyak hal yang buat Kyara jadi benci Zea, yang pertama Zea selalu ranking satu dikelas, Zea lebih cantik darinya, orang tua Zea lebih kaya dan Zea famous di sekolah. Banyak orang yang suka sama Zea, banyak cowok yang dengan terang-terangan menyatakan suka dengan Zea, Kyara memang tidak menceritakan semuanya kepada Valen alasannya membenci Zea.
***
Di apartemennya, Kenzio sedang berpikir sesuatu, apakah ia harus mengatakan sekarang kepada Mamanya bahwa ia menolak perjodohan itu dan tetap mempertahankan Zea.
Akhirnya Kenzio memutuskan untuk menghubungi Mamanya, bahkan ia sudah berlapang dada untuk mendengar kemarahan Safira atas keputusannya itu.
"Assalamu'alaikum," terdengar ucapan Safira di seberang sana. "Wa'alaikumsalam," jawab Kenzio.
Kenzio menghela napas pelan sebelum ia melanjutkan perkatannya. "Jadi begini, Ma. Tujuan Zio telepon mama cuma mau bilang kalau Zio menolak perjodohan dengan Valen. Zio akan pertahankan Zea."
Safira yang mendengangar keputusan kenzio langsung protes. "Zio, jangan buat mama kecewa atas keputusan kamu! Valen adalah pilihan mama untuk kamu sejak dia lahir ke dunia ini, Zio! Jangan bantah, memangnya apa yang bisa kamu perbuat untuk membalas jasa mama? Mama sudah tua hanya ingin melihat kamu bersanding dengan perempuan pilihan mama!"
Kenzio tahu jasa seorang ibu amat besar dan tidak ada seorang anakpun yang dapat membalas jasa seorang Ibu. Tapi apa harus mengorbankan hati juga? "Zio yang menikah, Zio yang menjalankan hubungan itu. Zio tidak mau menjalani hubungan tanpa cinta. Zio tidak mencintai Valen. Tolong mengerti ma, aku akan lakukakn apapun untuk membalas jasa mama tapi tolong jangan paksa Zio untuk menikah dengan perempuan pilihan mama!"
"Kenapa kamu keras kepala? Valen terbaik buat kamu. Dia bisa jadi istri yang baik. Dia pintar masak–"
Kenzio memotong ucapan mamanya. "Ok, Zea sekarang memang kalah urusan dapur tapi seiring waktu berjalan dia pasti akan pintar masak, Zio kasih tau mama, Zea selalu ranking satu di kelas, itu artinya Zea jauh lebih pintar dari Valen. Zea lebih cantik dari Valen. Bukan aku memuji Zea tapi itu memang faktanya. Tapi yang terpenting, aku memilih Zea bukan karena Zea yang kaya, pintar dan cantik tapi karena Zio mencintainya, karena hati Zio hanya milik Zea."
"Keras kepala!" setelah berucap seperti itu, Safira langsung memutuskan sambungannya secara sepihak.
Jujur Kenzio tidak ingin dianggap anak durhaka karena menentang permintaan wanita yang telah melahirkannya tapi ini urusan hati. Safira tidak bisa mengatur siapa yang harus menjadi istrinya di saat Kenzio hanya mencintai satu nama yaitu Kanzea Navrilian Alesha.
Bahkan dengan mengingat senyumannya saja bisa buat aku bahagia apalagi mendengar tutur katanya dan melihatnya setiap saat. Aku tidak bisa menggambarkan suasana hatiku yang aku tahu dia satu-satunya perempuan yang aku inginkan menjadi istri dan ibu dari anak-anakku kelak.
***
Aku kebangun tengah malam jadi langsung update aja. Jangan lupa vote dan comment.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rahasia Hati (END)
RomanceSebagian part diprivate, mari follow dulu sebelum baca. Terima kasih. *** Kisah klise, tentang seorang laki-laki yang memendam perasaan kepada gadis kecil yang merupakan anak dari Abang sepupunya. Di saat mereka menjalin hubungan, restu dari sang Ib...