Sebagian part diprivate, mari follow dulu sebelum baca. Terima kasih.
***
Kisah klise, tentang seorang laki-laki yang memendam perasaan kepada gadis kecil yang merupakan anak dari Abang sepupunya.
Di saat mereka menjalin hubungan, restu dari sang Ib...
Aku kebangun tengah malam, yaudah aku update aja guys.
***
Kemarin menghabiskan waktu seharian jalan-jalan keliling Belitung entah itu ke pantainya, kulineran dan masih banyak lagi tempat-tempat yang dikunjungi membuat badan Zea dan Kenzio rasaya remuk tak terkira. Setelah pulang ke hotel mereka langsung tepar dan pagi ini kembali beraktivitas lagi dengan semangat.
Seperti halnya Kenzio, ia sudah mandi dan rapi, tinggal mengajak Zea untuk sarapan di restoran hotel. Tapi sebelum itu menyempatkan diri ber-selfie dan meng-upload foto tersebut ke akun instagramnya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
96 likes kenziomorning@kanzea_alesha Views all 15 comments kyaraanantaAnjir doi lu nyapa cewek lain@valencia iqbal_kapan pulang? Jangan lupa bawa oleh-oleh yang banyak kenziosini transfer biar dibeliin oleh-oleh iqbal_punya om tajir kenapa pelit ya? kyaraanantasial, gue dicuekin!
Setelah itu Zea mengetuk kamar Kenzio membuat Kenzio beranjak keluar dan mereka jalan beriringan ke restoran hotel tak lupa jemari mereka saling bertautan.
Nasi goreng, itulah menu sarapan mereka. Waktu di apartemen Kenzio dulu mereka sering sarapan nasi goreng karena itu adalah menu favorite mereka di pagi hari.
"Hari ini agenda kita ke berapa pantai?" tanya Zea saat pelayan sudah mengantarkan nasi goreng ke meja mereka.
Kenzio tersenyum yang membuat jantung Zea semakin berdetak kencang. "Satu aja, Zea. Nanti tepar lagi kalau ke banyak pantai."
Zea mengangguk. "Ok. Pulau Lengkuas."
Setelah itu mereka menghabiskan sarapannya kemudian lanjut ke Pulau Lengkuas sesuai usul Zea. Selama di Belitung, Kenzio merental mobil untuk memudahkan mereka jalan-jalan. Tentu biaya rental mobil selama seminggu membutuhkan biaya yang tidak sedikit.
***
Walaupun namanya seperti bumbu masak tapi jangan salah karena ini salah satu yang khas di Belitung ini adalah keberadaan mercusuar yang berusia sangat tua dan masih akitf hingga kini, yakni mercusuar peninggalan Belanda yang dibangun pada tahun 1882. Pesona memikatnya tedapat pada hamparan laut biru nan jernih dengan bebatuan granit yang mempesona.
Dengan luas wilayah yang kurang dari 1 hektare, tempat wisata di Belitung ini menyuguhkan panorama laut yang memikat. Cukup dengan menaiki mercusuar setinggi 50 meter tersebut, dapat menikmati pemandangan spektakuler di Pulau Lengkuas.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Zea, mau naik bot itu?" tawar Kenzio.
Zea menggeleng. "Takut jatuh, kalau Zea jatuh terus meninggal kasihan Ken nanti galau apalagi Zea belum ngerasain malam pertama," bukan Zea namanya kalau tidak bawel. Mungkin bibir Zea ini tercipta seperti burung beo.
"Kenapa takut? Ada aku, kalau kamu jatuh aku yang terjun dan menolong kamu, Ayo!" Kenzio langsung menarik tangan Zea ke tukang bot.
Kemudian mereka berkeliling laut dengan bot mesin itu dengan perasaan bahagia, mereka terus berpegangan tangan dari Zea yang awalnya takut sampai sekarang Zea yang menikmati berada di tengah laut menikmati keindahan alam yang maha luas ini.
"I'm happy, thanks Ken!" bisiknya yang masih bisa didengar oleh Ken.
Kenzio lagi-lagi tersenyum lalu berteriak kencang. "I LOVE YOU MORE, ZEA!"
Zea tersenyum dan ikut berteriak. "I LOVE YOU SO MUCH, KEN!"
Setelah itu mereka tertawa bersama seraya menikmati angin sepoi-sepoi dan deru mesin bot yang mengganggu pendengaran serta menyaksikan ombak.
"Masnya ganteng, mbaknya cantik. Kalau punya anak pasti cakep-cakep banget," ujar seorang pria yang mengendarai bot itu. Pria yang sekitar berumur 30 tahunan.
Zea dan Kenzio tersenyum menanggapi ucapan Bapak itu.
"Segera nikahi mas, sebelum diambil orang mbaknya," ujar Bapak itu yang membuat Zea dan Kenzio bungkam. Seakan omongan Bapak itu ada benarnya.
Bapak itu menceritakan masa lalunya. "Saya dulu punya pacar tapi orangtua saya tidak setuju karena satu dan lain hal, saya tidak bisa menentang kemauan orangtua saya untuk menolak perempuan pilihan mereka. Akhirnya saya meninggalkan pacar saya demi menikahi perempuan pilihan orangtua yang sama sekali saya tidak cinta."
Kisah itu seperti mengingatkan kembali kisah mereka. Kenzio telah dijodohkan oleh Safira dengan perempuan lain yang sama sekali tidak dicintainya.
"Sekarang mantan saya itu sudah menikah dengan pria yang lebih baik dari saya, rasa penyesalan memang datang belakangan, seandainya dulu saya lebih berjuang lagi untuk menikahi dia pasti sekarang saya sudah hidup bahagia dengan dia bukan dengan istri saya sekarang ini."
Kenzio sepertinya tertarik dengan cerita Bapak ini. "Lalu sampai sekarang Bapak belum bisa mencintai istri Bapak?"
Bapak itu menggeleng. "Mungkin istilah cinta hadir karena terbiasa itu tidak berlaku untuk saya, kami menikah sudah setengah tahun tapi saya belum bisa mencintainya, hati dan pikiran saya masih tertuju untuk perempuan yang saya sia-siakan itu."
Bapak itu bercerita tetap menatap ke depan, fokus kepada bot yang ia kendarai itu.
"Saran saya, kalau mas memang mencintai mbaknya, harus diperjuangkan, nikahi dia. Jangan sampai menyesal di kemudian hari seperti saya."
Kenzio mengangguk dan menatap Zea, ia menyelipkan anak rambut Zea ke belakang telinganya seraya tersenyum lembut. "Suatu saat nanti kita akan bersatu dalam ikatan yang suci," bisiknya lembut kemudian mencium kening Zea dengan penuh cinta.
Kenzio selalu pintar membuat Zea baper dan jantung Zea seakan ingin loncat dari tempatnya. Pria dingin memang selalu punya cara memperlakukan pasangannya, hal kecil yang dilakukan Kenzio bisa buat Zea baper dan seakan tubuhnya menegang. Efek Kenzio sangat berdampak luar biasa untuk hati dan jantung Zea.
Zea merasa lebih beruntung lagi karena dirinya perempuan pertama yang menyandang status kekasih Kenzio dan tentu perempuan pertama yang mendapat perlakuan seperti ini.
"Aku tahu, aku tidak seromantis abang Gavril yang selalu memberikan kejutan indah untuk kak Alana."
Zea menyandarkan kepalanya ke pundak Kenzio. "Ken pintar buat Zea baper."
Kenzio tertawa renyah. Saat Zea menerima cicin pemberiannya waktu itu. Saat itu juga Zea adalah miliknya dan sampai kapanpun Zea tetap miliknya.
"Ken, Zea mau ikut beasiswa ke Oxford," semalam memang Ibu Intan whatsapp Zea menanyakan tentang beasiswa itu dan Zea mau ikut.
Tubuh Kenzio menegang mendengar ucapan Zea. "Pleasedon'tleaveme, Zea."
"Jangan lakukan itu kumohon, aku tidak bisa jauh dari kamu," ujarnya lagi.
Zea bungkam, tidak membalas ucapan Kenzio. Mungkin ini memang keputusan yang tepat.
***
Kalau Zea nggak mau sama Kenzio, buat aku aja lah wkwk.