Dua puluh

23.2K 2.2K 178
                                    

Karena mood aku baik. Jadi aku mau upadate sebelum berkutat dengan skripsi yang membuat otakku lelah.

***

Sekarang ruang musik sedang heboh karena menyakikan permainan piano dengan suara indah seorang Arka Alexander, laki-laki itu mengenakan jaket yang menutupi seragamnya dan tampak serius dengan permainanya.

"Gue denger-denger sih kak Arka mantannya kak Zea yang anak ipa satu itu lho," bisik seorang siswi kepada siswi lainnya.

Zea salah satu dari banyaknya siswi yang sedang memperhatikan Arka, ia juga mendengar banyak bisikan-bisikan dari adik kelas maupun seangkatan tentang kekagumanannya kepada Arka.

Setelah permainannya berakhir, semua siswi yang menyaksikan memberikan tepuk tangan yang meriah termasuk Zea.

Arka langsung menarik tangan Zea menjauh dari kerumunan, laki-laki itu cukup famous untuk ukuran murid pindahan yang belum sampai setahun bersekolah di SMA ini. Ia bukan laki-laki yang pintar tebar pesona tapi tanpa ia tebar pesona pun sudah banyak siswi yang tertarik dengan sosok Arka yang katanya ganteng, jago basket, pintar nyanyi dan juga pintar dalam pelajaran. Perlu diingat Arka buka badboy, ia cuma siswa yang ingin menjalani masa SMA nya dengan tenang dan lulus dengan nilai terbaik.

"Arka keren banget tadi," puji Zea saat Arka membawakan makanan dan minuman di meja Zea. Pascanya, setelah dari ruang musik tadi mereka langsung ke kantin.

"Baru sadar?" ujar Arka percaya diri.

"Dasar!"

"Pulang sekolah jalan yuk?" ajak Arka setelah ia mengunyah siomaynya.

Zea menaikkan sebelah alis. "Kemana?"

"Mall, kafe atau kemana gitu. Itung-itung reuni mantan," Zea mengangguk.

Lumayan gratis.

Tanpa disadari ada dua orang manusia yang sedang memperhatikan Arka dan Zea. Lalu ia memotret mereka secara diam-diam dan mengirimnya kepada Kenzio.

Valen sent a picture, disertai kata-kata 'Mereka dekat lagi, nggak cemburu kak?'

Setalah itu Kyara dan Valen bertos ria. Di jamin Kenzio akan panas melihat foto keakraban Zea dan Arka.

***

Zea duduk di jok belakang motor ninja merah milik Arka. "Pegangan, Ze. Ntar jatuh!" tutur Arka sebelum menjalankan motornya.

Zea tampak ragu karena menurutnya ini terlalu berlebihan apalagi status mereka mantan berubah jadi teman.

Arka langsung menarik ke dua tangan Zea untuk memeluk perutnya. "Pacar lo nggak bakal marah, Ze!"

Cekrek!

Lagi-lagi seseorang memotret mereka secara diam-diam dan ia mengirim kepada Kenzio disertai kata-kata. 'pacar kak Kenzio lagi selingkuh sama mantannya dan sekarang mereka jalan bareng'

Terkadang cinta bisa buat orang lupa segalanya termasuk orang yang ingin kita hancurkan adalah sahabat kita sendiri demi merebut apa yang menjadi miliknya. Sebut saja jahat, tapi Valen hanya ingin mempertahankan Kenzio. Hatinya sudah terlanjur memilih dan mencintai Kenzio.

Arka dan Zea masuk ke sebuah restoran jepang, mumpung ditrakir jadi Zea ingin makan sepuasnya. Bukannya Zea tidak punya uang tapi semua orang suka gratisan.

Siapa sih yang bakal nolak kalau ada gratisan apalagi kalau gratis kuota internet selama setahun unlimited, tapi itu mustahil.

Baru saja Zea mendaratkan pantatnya, tiba-tiba masuk pesan dari Kenzio.

My furure husband : di mana?

Zea : japan restaurant

My future husband : sama siapa?

Zea : sama Arka

My future husband : enaknya jalan sama mantan

Zea : mumpung ditraktir, jangan marah ya Zea sama Arka cuma teman kan cintanya cuma sama Ken💕

My future husband : ya, ingat jaga hati

Zea : siap, calon suamiku

Zea menatap Arka yang sedang baca buku menu. "Abis ini antar Zea ke kantor Ken," Arka mengangguk.

Rasanya Kenzio ingin samper Zea dan Arka saat ini juga tapi setelah dipikir-pikir biarkan Zea berteman dengan siapapun asalkan ia bisa menjaga hatinya, ingat ada hati yang mesti dijaga.

Tak lama kemudian muncul seorang gadis berseragam putih abu-abu dengan membawa tupperware lalu ia meletakkan tupperware itu di atas meja kerja Kenzio. "Ini kak Zio, aku bawain makan siang."

"Udah makan," balas Kenzio singkat berpura-pura fokus terhadap laptopnya.

"Aku udah jauh-jauh ke sini masa nggak dihargai?" rajuk Valen berharap Kenzio luluh.

Kenzio menghela napas kemudian menatap Valen. "Yang suruh kamu ke sini siapa? Saya sudah kenyang."

Bohong, Kenzio sebenarnya belum makan siang dan perutnya cukup lapar tapi ia tidak mau makan yang dibawa oleh Valen karena jika ia mengambil makanan itu sama saja memberi harapan untuk Valen.

"Aku diminta sama tante Safira bawa makan siang untuk kak Zio."

"Kan mama yang minta bukan saya."

Valen sakit hati ia ditolak untuk kesekian kalinya. Jika cara halus tidak berhasil maka cara licik harus digunakan. Ia menyeringai kemudian duduk di pangkuan Kenzio, pria itu berusah berdiri namun Valen memeluknya sangat erat.

"Lepas bitch!" suara Kenzio meninggi, berusaha melepaskan pelukan Valen.

Valen semakin memeluk Kenzio erat, ia berusaha mendekatkan bibirnya dengan bibir Kenzio tapi pria itu langsung menghindar.

"Turun, sialan!" umpat Kenzio untuk kesekian kalinya.

Mengabaikan umpatan Kenzio, Valen tetap berusaha mendekatkan bibirnya dengan bibir Kenzio akhirnya kedua bibir itu menyatu.

Ceklek!

"Ken?"

****

Hayoloh Kenzio dan Valen, Zea bisa ngamuk. Aku nggak tanggung jawab.

Rahasia Hati (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang