3. Olahraga

10 0 0
                                    

Pagi yang cerah membuat siswi 11 IPA 4 menggerutu. Pasalnya hari ini waktunya olahraga. Mereka enggan berolahraga karena takut make up nya luntur dan sebagainya. Beda lagi dengan cewek yang satu itu. Dia malah bersemangat karena hari pertama semester satu, pasti disuruh lari keliling luar sekolah.

"Selamat pagi semuanya"

"Pagi" jawab semua murid

"Hari ini bapak akan perkenalkan guru baru yang akan menggantikan bapak. Karena bapak akan mengajar kelas 3. Silahkan pak perkenalkan diri anda"

Semua mata tertuju pada seorang lelaki yang masih sangat muda. Mata perempuan pun sudah berbinar binar seperti di sogok segudang uang.

"Perkenalkan nama saya Rajendra Akbar, panggil saja Pak Jendra atau Pak Akbar, terserah kalian tapi harus pakai embel embel Pak. Saya disini sebagai pengganti bapak Ahmad, semoga kita bisa bekerja sama. Ada yang ingin ditanyakan? " ucap lelaki itu.

Banyak yang bertanya. Dan rata rata pertanyaan diajukan oleh para perempuan. Mana ada perempuan yang gak terpesona dengan Rajendra Akbar. Laki laki yang berpostur bagus, tampan, muda dan sekarang sudah mapan.

Pertanyaan sudah dijawab semua oleh guru baru itu. Semua perempuan memberi pertanyaan kecuali Giesel dan Zoya. Giesel yang cuek dengan keadaan dan Zoya yang pendiam. Mungkin Zoya masih terpesona dengan guru baru itu, tapi Giesel sedikit pun tidak.

"Yaampun, gue terpesona sama pak Raj"bisik Bella

"Gue kok ikutan elo ya, beruntung banget yang dapetin dia"

"Tiffany,.... inget sama Riyan" ucap Giesel

"Ow iya, gak jadi ikutan Bella. Gue tetep jadi fans clubnya Riyan" dan mereka sekarang beradu argumen.

"Menurut lo gimana? Lo gak terpesona sama Pak Raj? " tanya Giesel ke Zoya

"Sedikit sih, tapi dia kan udah mapan mana mau sama kita-kita" ucap Zoya. Ada benarnya juga perkataan Zoya. Apalagi tampang pak Raj seperti Playboy. Batin Rachel.

"Yaudah, sekarang kalian lari ke luar sekolah. Rute seperti biasanya"

Dan mereka semua berlari menyusuri jalan yang agak sepi. Karena sekolah mereka agak jauh dari kota. Mungkin jarak antara kota dengan sekolah mereka sekitar 4 sampai 5 km saja.

Karena sekolah ini dekat dengan persawahan, maka banyak anak kota yang bersekolah disini untuk menikmati indahnya suasana persawahan.

Setelah melewati jalan raya yang agak sepi mereka mulai masuk ke jalab setapak. Jalan ini biasanya dilewati oleh para petani untuk masuk ke persawahan mereka. Di sawah ini, mayoritas menanam padi, ketela dan jenis kacang kacangan. Sambil menikmati udara segar yang dihasilkan oleh pepohonan yang mereka lalui.

"Tumben di belakang, biasanya juga kayak orang yang di kejar maling" dengan menyamakan lari perempuan di sampingnya

"Lagi batmood aja"

"Padahal tadi pagi lo semangat banget waktu berangkat ganti baju"

"Iya itu tadi, "

"La trus kenapa mendung kek gini? Apa gara gara guru tadi" ucap laki laki itu.

"Yah bisa dibilang begitu, semua siswi pada ngomogin guru baru itu. Jadi gue yang gak tertarik mau bahas yang di luar topik malah gak di dengerin"

Tapi sekarang ada lo di dekat gue- Giesel

"Wah, ceritanya ada yang gak di perhatiin. Yaudah, sini gue perhatiin" dengan senyum lima jarinya

Buat baper aja terus mas- Giesel

SODATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang