20. Masa Lalu

6 0 0
                                    

"Bolehkah aku main bersama kalian? " ucap seorang gadis kecil yang dikepang dua

Segerombolan anak perempuan  menatap ke arah suara gadis kecil yang baru saja mengatakan ingin bermain bersama kelompok mereka. Salah satu perempuan maju ke hadapannya.

"Gak boleh,  kamu itu aneh. Aku gak mau main sama kamu" ucapnya sinis

"Aneh kenapa?  Aku ingin sekali bergabung dengan kalian" cicitnya

"Aku... " ucapan anak itu berhenti ketika teman segerombolannya memanggil namanya

"Nia,  sini sebentar"  yang dipanggil Nia pun mendekati gerombolan itu.

Gadis kecil yang berkepang dua itu pun menatap segerombolan teman sebayanya sedang membuat lingkaran. Dia tidak tahu apa yang sedang mereka bicarakan. Dia hanya menatapnya.

Senyum cerah terlihat di wajah anak itu saat yang bernama Nia kembali dengan senyuman untuknya.

"Kamu boleh main sama kita. Nama kamu siapa? "

"Aku Giesel, kalau kamu? " Nia menjabat tangan Giesel

"Aku Nia dan ini semua temanku,  perkenalkan... " Nia memperkenalkan semua teman temannya.

Giesel yang selalu payah saat mengingat ingat nama seseorang,  dia hanya mengangguk paham.

"Kamu kelas berapa? " ucap salah satu teman Nia

"Kelas 1 SD, kalian kelas berapa? "

"Kami kelas 2, jadi tolong kamu panggil kita kakak. Mengerti? "
Giesel mengangguk lagi

"Jadi permainan hari ini, kita main petak umpet. Kamu mau kan? " ujar Nia

"Mau,"

"Berarti kamu aja ya yang jaga? Kan kamu baru gabung di kelompok kita"

"Oke," Giesel mulai menghitung dari satu sampai sepuluh dengan mata yang dipenjamkan.

"1.... 2... 3.... "

Teman temannya langsung berlari dan tersenyum dengan bahagia. Sedangkan Giesel mulai mencari keberadaan teman temannya bersembunyi.

......

Ibu Tika mencari keberadaan anaknya yang belum pulang sejak pagi hari tadi. Dan sekarang ini sudah jam 4 sore. Ia mengelilingi komplek rumahnya dan tak menemukan anaknya. Saat dia berjalan ke lapangan,  dia melihat gadis kecil yang sedang mencari cari sesuatu.

Ibu Tika yakin itu adalah anaknya. Dia buru buru menghampiri anak tersebut.

"Giesel,  kamu kenapa gak pulang? " tanya Ibu Tika dengan berjongkok menjajarkan tinggi anak itu.

"Tadi aku main petak umpet bu,  tapi temen aku belum ketemu. Makanya aku mau cari mereka" ucapnya polos.

Bu Tika menatap anaknya dengan sendu.

"Mereka sudah pulang sayang,  jadi Giesel pulang ya" ajak sang ibu

"Kenapa gak bilang Giesel kalau mereka mau pulang? "

"Tadi mereka bilang sama ibu,  jadi Giesel pulang ya" dan Giesel mengangguk. Tentu saja Ibunya bohong. Sedari tadi tidak ada anak yang izin kepadanya. Ia hanya ingin Gieselnya pulang.  Tangan kecilnya di gandeng oleh sang ibu untuk pulang ke rumah. Dan Giesel menceritakan teman barunya dengan ceria.

......

Teng teng teng

Jam istirahat telah berbunyi. Semua siswa maupun siswi pasti mengunjungi kantin.

SODATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang