22. Mural

9 0 0
                                    

Hari ini masih harinya lomba dalam merayakan diesnatalisnya SMA PB. Agenda pada hari ini adalah lomba mural antar kelas.

Setiap kelas wajib memberikan perwakilan 4 orang untuk dilomba dalam mural ini. Kalau tidak ada perwakilan maka kelas itu akan di kenai denda 200K. Lumayan lah buat jajan sekelas ketimbang harus di kasih sama OSIS yang sebagai panitia.

Disinilah Giesel,  sudah nangkrik di depan tembok belakang sekolah bersama ketiga temannya. Siapa lagi kalau bukan Zavran,  Gerald,  dan Zoya. Sebenarnya dia sudah nolak keputusan satu kelas karena mengikutsertakan dirinya dalam lomba ini. Dirinya tidak bisa menggambar malah diikutsertakan. Tapi kata pak ketua "lo harus ikut sel, gue tahu grafiti lo itu bagus. Buktinya setiap buku lo banyak grafitinya". Iya kalau itu grafiti buatannya tapi nyatanya emang buatan Giesel.

Sedangkan penyebab Zavran dipilih memang sudah ahlinya dalam bidang menggambar. Kertas yang tadinya kosong di depan Zavran, akan berubah menjadi coretan yang unik karena tangan Dewa si Zavran. Tapi sayang, dia tidak bisa untuk mewarnai gambarnya. Maka dari itu,  Zoya diikutsertakan untuk mewarnai gambar nanti. Karena Zoya yang selalu tahu estetikanya.

Sedangkan Gerald, dia ikut karna dia tidak ingin disuruh buat lomba desain stiker. Hanya satu orang yang harus mewakili lomba desain stiker maka dari itu dia malah ikut lomba mural.

"Konsepnya apa? " ucap Zavran

"Temanya sih Go Green,  trus harus ada kata kata buat kita sadar lingkungan atau mengajak melestarikannya" jelas Zoya

"Kalau menurut gue, konsepnya kayak cermin aja. Yang nyata nanti kita bangun sebuah kota atau pabrik dan nanti bayangannya kita gambar hutan yang sangat lebat dengan suasana asri" usul Giesel

Zavran terlihat sedang berfikir. Sedangkan Gerald sedari tadi sibuk mencabuti rumput di sekitar area mereka. Padahal rumput disana tidak memperlambat kerja mereka tapi entahlah mungkin ingin dijadikan sayur buat makan Gerald kayaknya.

"Gerald, lo ngapain?  Bantu kita mikirlah" ucap Giesel

Sedangkan Gerald malah nyengir gak jelas. "Cabut rumputlah,  siapa tahu kalau kita nanti lapar" semua yang mendengar itu hanya menggeleng dengan kelakuan Gerald

"Gue setuju sama konsepnya. Kita pakai gambar danau aja"

"Maksudnya Zav? " tanya Zoya

"Gue gambar dulu aja nanti, trus kata katanya? "

"Salam sehat salam indonesia" celetuk Gerald

"Itu mah poster puskesmas Ge" ujar Giesel membuat Zoya terkekeh

"Kalau sehat dalam satu jiwa? "

"Itu kayak lagu deh"

"Ck, otak lo ketinggalan kayaknya" ucap Zavran

Diangguki oleh Zoya dan Giesel.
"Ketimbang kita diam aja sedari tadi,  mending bagi tugas. Kelas sebelah aja udah mulai tu" ucap Zoya yang memang benar tim kelas sebelah sudah mulai membuat pola di dinding dengan ukuran 2×2 meter itu. Jarak antar lukisan dibatasi 2 meter dengan kelas lainnya.

Zavran sudah membagi tugas. Dia dengan Giesel akan menggambar polanya dan Gerald dan Zoya mengambil perlengkapan di ruang panitia. Dan mencari pinjamin kuas karena dari panitia hanya menyediakan 2 kuas saja.

.......

"Istirahat duluan kali Sel" ucap Bastian. Yah,  Bastian juga mengikuti lomba mural ini. Tapi pastinya dia membela kelasnya yaitu IPS 1. Giesel sudah menebak Bastian akan ikut karena dirinya dan Bastian adalah penyuka Grafiti.

Ucapan Bastian membuat Zoya, Zavran dan Gerald menoleh. "Ck,  ngapain lo kesini?  Lo mau nyontek konsep gue kan" tuduh Giesel

"Gila, kayak ujian aja nyontek"

SODATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang